Bagaimana perumusan strategi operasi?

Strategi Operasi adalah suatu visi fungsi operasi yang menetapkan keseluruhan arah atau daya dorong untuk pengambilan keputusan. Bagaimana perumusan strategi operasi?

Menurut Olsen dan Eadi (1982), untuk memahami proses perumusan strategi dapat diklasifikasikan dalam lima kategori, yaitu sebagai berikut.

  1. Pernyataan misi dan tujuan.
  2. Analisis dan scanning lingkungan.
  3. Profil internal dan audit sumber daya.
  4. Perumusan, evaluasi, pemilihan strategi.
  5. Implementasi dan pengendalian rencana strategis.

Untuk memfasilitasi perumusan strategi tersebut, selanjutnya Olsen dan Eadi (1982) menunjukkan delapan langkah dalam memfasilitasi proses perumusan strategi, yaitu:

  1. memulai dan menyetujui proses perencanaan strategi,
  2. identifikasi hal-hal yang menjadi mandat organisasi,
  3. klarifikasi misi dan nilai-nilai organisasi,
  4. menilai lingkungan eksternal,
  5. menilai lingkungan internal,
  6. identifikasi isu strategi yang sedang dihadapi organisasi,
  7. perumusan strategi untuk mengatur isu,
  8. menetapkan visi organisasi untuk masa depan.

Dalam memahami strategi bisnis organisasi, seperti strategi operasi, yaitu seperangkat sasaran, rencana, dan kebijakan bagi organisasi untuk bersaing dengan berhasil di pasarnya. Rencana strategi pada umumnya dirumuskan pada tingkat komisi eksekutif (CEO, presiden, wakil presiden) dengan masukan utama dari dan pengulangan dengan tiap bidang fungsional. Hasilnya akan memperlihatkan karakteristik, sebagaimana dijelaskan Schroeder, Anderson, dan Claveland (1986) bahwa karakteristik umum dari strategi bisnis, yaitu sebagai berikut.

  1. Berjangka sangat panjang, kurang lebih 5 sampai 10 tahun.
  2. Bersifat spesifik dalam hal yang abstrak, tetapi tidak spesifik dalam rincian konkret. Jadi, ada ruang gerak sehari-hari dalam kerangka strategi umum.
  3. Strateginya merupakan “perasaan” umum atau “budaya,” di seluruh organisasi. Strategi ini dapat digunakan di semua tempat dalam perusahaan untuk menuntun pengambilan keputusan ketika tidak ada kebijakan.
  4. Berfokus pada beberapa bidang spesifik (mungkin hanya satu) dan bukan pada kelompok besar. Bidang-bidang lain dan keputusan sehubungan dengan bidang-bidang tersebut, dianggap tunduk pada bidang kritis ini.

Keputusan yang diambil oleh perusahaan sepanjang waktu akan memperlihatkan pada suatu pola konsisten yang mengukuhkan pandangan strategis ini. Adapun keputusan yang diambil sepanjang waktu di perusahaan menjadi strategi jangka panjang.
Pada kenyataannya di beberapa perusahaan, keputusan ini tidak memperlihatkan pola yang mencerminkan bahwa mereka tidak mempunyai strategi bisnis yang aktif, walaupun telah menjalankan suatu proses perencanaan strategis.

1. Perumusan Strategi: Analisis Situasi dan Strategi Perusahaan

Hunger, J. Davis dan Wheelen, Thomas L. (2012) mengatakan bahwa perumusan strategi sering ditujukan sebagai perencanaan strategis atau jangka panjang. Analisis situasi merupakan awal dari proses perumusan strategi. Selain itu, analisis situasi juga mengharuskan para manajer strategis untuk menemukan kesesuaian strategis antara peluang eksternal dan kekuatan internal, di samping memperhatikan ancaman eksternal dan kelemahan internal. Untuk melakukan perumusan strategi perusahaan, Hunger, J. Davis dan Wheelen, Thomas L. (2012) membaginya dalam empat langkah, yaitu menganalisis situasi, menentukan strategi, menyediakan pertanyaan, dan menentukan orientasi.

  1. Menganalisis Situasi
    Untuk menganalisis situasi, digunakan cara yang sistematis, yaitu analisis SWOT. Peache dan Robin (1997) menyatakan bahwa analisis SWOT merupakan cara sistematis untuk mengidentifikasikan faktor-faktor inti dan strategis yang menggambarkan kecocokan paling baik di antara mereka.

    Fredi Rangkuti (2000) menjelaskan bahwa SWOT adalah singkatan dari Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats yang merupakan faktor-faktor strategis. Dengan demikian, analisis SWOT harus mengidentifikasikan kompetensi langka (distinctive competence) perusahaan, yaitu keahlian tertentu dan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dan cara unggul yang digunakan. Penggunaan kompetensi langka perusahaan secara tepat (kapabilitas inti) akan memberikan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

  2. Menentukan Strategi Perusahaan
    Strategi perusahaan diperlukan untuk menentukan:

  • orientasi perusahaan terhadap pertumbuhan,
  • industri atau pasar yang akan dimasuki.
  1. Menyediakan Pertanyaan Strategi Perusahaan
    Pada prisipnya, semua perusahaan mulai dari yang terkecil sampai terbesar, pada satu waktu harus memperhatikan pertanyaanpertanyaan yang ada dalam strategi perusahaan. Pertanyaan strategi perusahaan antara lain sebagai berikut.
  • Haruskah kita melakukan ekspansi, pemotongan, atau tidak mengubah operasi kita?
  • Haruskah kita memusatkan kegiatan hanya dalam industri yang sekarang atau berekspansi ke industri lain?
  • Apabila ingin tumbuh dan berkembang, haruskah kita melakukannya melalui pengembangan internal atau akuisisi eksternal, merger, atau usaha patungan?
  1. Menentukan Orientasi Strategi Perusahaan
    Strategi perusahaan mewujudkan tiga orientasi umum (grand strategies), yaitu pertumbuhan, stabilitas, dan pengurangan.
  • Strategi pertumbuhan
    Strategi pertumbuhan adalah strategi yang dirancang untuk mencapai pertumbuhan dalam penjualan, aktiva, laba atau kombinasi dari semuanya. Pertumbuhan yang berkelanjutan artinya penjualan yang meningkat, dan dengan pengalamannya dapat melakukan efisiensi dan meningkatkan laba. Alasan penggunaan strategi pertumbuhan adalah perusahaan yang sedang tumbuh dapat menutupi kesalahan dan ketidakefisienan dengan mudah dibandingkan perusahaan yang stabil, serta menawarkan banyak peluang bagi kemajuan, promosi, dan pekerjaan menarik.

    Dua strategi dasar pertumbuhan, yaitu konsentrasi pada satu industri dan diversifikasi di industri lain. Apabila perusahaan memilih strategi konsentrasi, perusahaan dapat berkembang melalui integrasi vertikal dan horizontal. Integrasi vertikal adalah mengambil alih fungsi yang semula dilakukan oleh pemasok (integrasi ke belakang/backward integration) atau oleh distributor (integrasi ke depan/forward integration).

  • Strategi stabilitas
    Strategi stabilitas cocok digunakan bagi perusahaan yang berada di industri dengan daya tarik yang sedang. Artinya industri tersebut dalam menghadapi pertumbuhan yang biasa atau tidak ada pertumbuhan dan kekuatan utama dalam lingkungan tersebut berubah dan masa depannya tidak pasti. Oleh karena itu, terdapat dua strategi stabilitas.

    Pertama, strategi stabilitas yang dapat dilakukan adalah berhenti sejenak atau berlanjut dengan waspada. Artinya sementara waktu perusahaan melakukan konsolidasi sumber dayanya untuk menghadapi masa depan yang tidak pasti. Kedua, strategi stabilitas yang tidak berubah atau stabilitas laba karena perusahaan pada posisi di industri dengan daya tarik sedang dan perusahaan hanya memiliki posisi kompetitif rata-rata.

  • Strategi pengurangan
    Strategi pengurangan atau retrenchment dapat dilakukan perusahaan apabila memiliki posisi kompetisi yang lemah tanpa memandang daya tarik industrinya. Posisi kompetisi yang lemah mengkibatkan kinerja buruk, penjualan menurun, dan laba berubah menjadi kerugian. Strategi ini meliputi strategi berputar, jual habis, kebangkrutan atau likuidasi.

2. Merumuskan Strategi NSW 1)

  1. Proses Umum Perumusan Strategi Bisnis dan Strategi Fungsional Tambahan
    Pada hakikatnya proses umum perumusan strategi bisnis dan strategi fungsional tambahan sebagaimana diilustrasikan oleh J. Tracy O’Rourke (1995) berikut ini.

image

Masukan yang relevan untuk proses perencanaan strategis, di antaranya:

  • kebutuhan pelanggan akan produk/jasa,
  • kekuatan dan kelemahan pesaing,
  • lingkungan secara umum,
  • kekuatan dan kelemahan,
  • budaya dan sumber daya organisasi.
  1. Produk sebagai Seperangkat Jasa
    Perusahaan produk biasanya menawarkan seperangkat jasa dengan barang pemberi kemudahan. Contoh, pabrik Allen-Bradley yang dijabarkan oleh J. Tracy O’Rourke (1995) dalam Bagan 3.1 dapat menawarkan kinerja kompetitif melalui kombinasi harga murah, variasi tinggi (walaupun bukan menurut pesanan), penyerahan dalam 24 jam, dan volume rendah (bahkan unit satuan).

  2. Segmen Siklus Hidup Mengarahkan Strategi
    Beberapa dari strategi bisnis terikat pada tahap-tahap dalam siklus hidup standar dari semua produk dan jasa, yang diperlihatkan dalam Gambar 3.1.

image

Studi tentang pengenalan produk baru menunjukkan bahwa siklus hidup memberikan pola yang bagus untuk pertumbuhan permintaan akan keluaran baru. Kurva tersebut dapat dibagi menjadi tiga segmen besar, yaitu pengenalan dan penggunaan dini, penerimaan dan pertumbuhan pasar, dan pematangan dengan penjenuhan pasar.

  1. Inovasi dan Rekacipta
    Siklus hidup dimulai dengan inovasi yang menawarkan produk jasa yang baru ke pasar. Inovasi adalah pengenalan sesuatu yang baru, sementara rekacipta melibatkan produksi, pembuatan, atau penciptaan sesuatu. Inovasi merupakan rekacipta yang dipatenkan, yaitu kombinasi baru unsur-unsur yang sudah ada, yang telah menciptakan suatu produk unik atau jasa yang sebelumnya tidak tersedia. Versi awal dari produk atau jasa mungkin berubah relatif sering. Volume produksi kecil karena keluaran belum mengejar margin tinggi.

    Ketika volume meningkat, rancangan keluaran menjadi stabil dan lebih banyak pesaing memasuki pasar dengan peralatan yang padat modal. Pada fase matang, keluaran yang sekarang bervolume tinggi merupakan komoditas yang sebenarnya, dan perusahaan yang dapat menghasilkan versi yang dapat diterima dengan harga paling rendah biasanya mengendalikan pasar.

  2. Mencocokkan Strategi dengan Tahap Siklus Hidup
    Strategi bisnis suatu perusahaan harus cocok dengan tahaptahap siklus hidup dari produk/jasanya. Jika suatu perusahaan ahli dalam inovasi, seperti Hewlett-Packard, mungkin memilih untuk fokus pada porsi pengenalan penerimaan dalam siklus hidup produk kemudian menjual atau memberikan lisensi produksi produk bersangkutan kepada pihak lain ketika telah bergerak keluar dari tahap pengenalan.

    Seandainya kekuatannya ada pada produksi volume tinggi dengan biaya rendah, perusahaan tersebut harus berpegang pada produk yang sudah terbukti, yang berada pada tahap matang. Mungkin yang paling lazim adalah perusahaan yang berusaha untuk berpegang pada produk di seluruh siklus hidup dan mengubah strategi mereka dalam tiap tahap.

3. Kategori Strategi Bisnis

Sebelum memerinci strategi bisnis, harus mempertimbangkan beberapa cara penggolongan strategi tersebut. Hal ini akan membantu memberikan sejumlah perspektif dan makna pada kumpulan bermacam strategi. Satu pendekatan yang dikembangkan oleh P. R. Richardson dan kelompok sarjana membagi berbagai strategi dalam enam kategori utama, yang banyak berhubungan langsung dengan konsep siklus hidup.

  1. Arus Konstan Keluaran Baru
    Strategi inovasi teknologi didasarkan pada inovasi dini/fase pengenalan dalam siklus hidup. Strateginya adalah untuk terusmenerus memperkenalkan produk atau jasa baru yang menawarkan kinerja unggul berkat keahlian teknologi perusahaan.

    Fungsi litbang dan perekayasaan rancangan memainkan peranan besar dalam strategi ini. Margin laba untuk tawaran baru pada mulanya tinggi, tetapi ketika volume meningkat hingga saat para pesaing memasuki pasar dan mengurangi margin yang tersedia, perusahaan meninggalkan pasar tersebut dan pindah ke tawaran lain.

    Hewlett-Packard adalah sebuah contoh tentang perusahaan yang terus-menerus memperkenalkan produk baru di pasar peralatan elektronik. Banyak bank dan perusahaan pialang juga sangat inovatif dalam menciptakan wahana investasi untuk pelanggan dan kliennya.

  2. Bersaing Sepanjang Siklus Hidup dengan Pemenang
    Strategi eksploitasi teknologi serupa dengan strategi inovasi, tetapi perusahaan tetap dengan produk/jasa bersangkutan sepanjang siklus hidupnya. Ketika para pesaing memasuki pasar, perusahaan mengambil margin yang lebih kecil, tetapi dengan volume yang lebih tinggi.

    Perusahaan selalu mencari produk atau jasa yang dapat menjadi “pemenang” di pasar dan menjadi tawaran permanen perusahaan. Texas Instruments dari IBM adalah contoh dari pendekatan ini di industri elektronik. Demikian pula, McDonald’s terus-menerus berinovasi dengan menu fast-food-nya, berpegang pada barang yang populer.

  3. Melayani Kekompleksan
    Strategi pelayanan teknologi ini menawarkan pelayanan untuk sistem yang kompleks dan sering menurut pesanan yang dihasilkan dalam volume rendah atau per unit. Keahlian teknologi perusahaan dan fleksibilitas pelayanan harus tinggi untuk melayani sistem yang relatif unik, tetapi margin yang dihasilkan lumayan besar. Pelayanan perbaikan alat pemanas dan alat pengatur suhu adalah contoh yang lazim di sini. Pelayanan perbaikan komputer di Computerland dimanfaatkan dengan baik oleh para pemakai komputer rumah.

  4. Pembuatan Berdasarkan Pesanan untuk Harga
    Perusahaan yang menggunakan strategi ini akan menyesuaikan tawarannya berdasarkan spesifikasi pelanggan. Perusahaan harus sangat fleksibel, tetapi tidak harus inovatif. Margin tinggi karena volume yang rendah. Cincinnati Milacron dikenal karena kecanggihan perekayasaannya dengan peralatan mesin dan sistem manufakturing yang kompleks. Departemen trust dan Wells Fargo, banyak pengacara individual, akan menyesuaikan trust dan wasiat keuangan agar cocok dengan situasi dan kebutuhan masing-masing klien.

  5. Variasi Modular dengan Harga Murah
    Strategi modularisasi menawarkan variasi yang terbatas dengan harga yang relatif rendah dengan merakit modul-modul standar berlainan yang diproduksi massal menjadi kombinasi yang ditetapkan oleh pelanggan. Produk atau jasanya harus relatif stabil atau matang dalam rancangan sehingga produksi massal dimungkirkan sehingga inovasi bukan faktor yang penting di sini.

    Strateginya adalah kombinasi strategi pembuatan berdasarkan pesanan dan strategi ekonomi, yang dilaksanakan melalui keuntungan yang ditambahkan pada modularitas. Paket asuransi jiwa Prudential dan menu restoran Denny’s adalah contoh-contoh dalam sektor jasa ini, dan pendekatan sistem suara komponen Radio Shack’s dikenal baik di pasar eceran.

  6. Harga Murah untuk Keluaran Matang
    Ekonomi adalah strategi margin unit-rendah, volume-tinggi untuk produk/jasa pada tahap matang (tidak berubah) dalam silklus hidup. Perusahaan seperti White Consolidated harus sangat efisien dan mengusahakan harga tetap rendah agar berhasil dengan strategi ini (lihat Gambar 3.1). Saat ini, Sears menggunakan pendekatan ini dengan strategi “harga murah setiap hari” untuk mengatasi ancaman toko-toko rabat seperti Wal-Mart dan K-Mart, yang telah menggunakan strategi ini secara berhasil selama bertahun-tahun.

Referensi

Rusdiana. 2014. Manajemen Operasi. Bandung : CV Pustaka Setia.