Bagaimana perkembangan musik Jazz di Indonesia?

jazz

Genre musik Jazz bagi sebagian orang masih dianggap genre musik yang eksklusif dengan nada-nada yang rumit. Namun genre musik Jazz tak serumit yang dibayangkan. Dari segi umur, bahkan genre musik Jazz di identikkan sebagai musik yang dewasa dan belum terlalu menyentuh segmentasi anak muda.

Musik Jazz pertama kali masuk pada tahun 1930, yang dibawakan oleh musisi dari negara Filipina. Musik Jazz pertama kali diperdengarkan hanya di Jakarta saja. Musik Jazz menggunakan instrumen terompet dan saxophone. Musisi tersebut tidak hanya memainkan lagu-lagu Jazz mereka di Jakarta, namun meluas ke Bandung dan Surabaya.

Pada tahun 1948 musik Jazz dibawakan oleh musisi asal Belanda bersama dengan musisi lokal. Setelah itu banyak grup band Jazz bermunculan di Indonesia, seperti Iskandar’s Sextet, The Progresive Trio, dan masih banyak lagi.

Pada tahun 1980 musik Jazz semkain gencar bermunculan di Indonesia. Banyak penyanyi Jazz yang berbakat, seperti Ireng Maulana, Benny Likumahuwa, Oele Pattiselano. Berkembang nya musik Jazz di Indonesia membuat musisi-musisi Indonesia mengkombinasi musik Jazz dengan genre lain, seperti Rock Jazz atau Fusion Jazz.

Seiring berjalan nya waktu musik Jazz semakin di gemari, dan banyak musisi Indonesia yang membawakan genre musik Jazz.

Referensi :

Musik merupakan sajian pementasan hiburan yang sangat diminati oleh setiap orang.

Dalam musik ada bermacam – macam aliran musik, salah satunya adalah musik jazz dimana musik jazz dalam sejarah perkembangannya juga sudah kawin dengan aliran musik lainnya sehingga musik jazz tidak monoton ketika dinikmati oleh para penggemarnya.

Musik jazz sendiri setelah mendapatkan pengaruh dari aliran musik lainnya juga memperluas segmen pasarnya yakni sudah tidak lagi menjadi musik kaum tertentu namun bisa merambah ke seluruh lapisan masyarakat yang mendengarkan musik jazz itu sendiri.

Musik sendiri memang hiburan yang sudah muncul sejak lama, selain enak didengarkan musik juga bisa membuat perasaan manusia menjadi lebih berkualitas dan bermakna.

Musik jazz merupakan aliran musik yang berasal dari Amerika Serikat dimana pada awal kemunculannya merupakan kombinasi dari musik orang Afrika dan Eropa yang dipadukan dengan sajian improvisasi para pemain alat musik dengan skill yang dimiliki.

Musik jazz sendiri muncul dengan sajian alat musik seperti gitar, piano, terompet, trombon, drum, dan saksofon dimana kunci utama dalam penyajian aliran jazz adalah blue notes, polyrhytms, sinkopasi, shuffle note, dan improvisasi skill dalam bermusik.

Dalam aliran musik jazz para pemain musik memang dikenal sangat ahli dalam menampilkan musik secara individu, dimana komposisi permainan memang tidak begitu monoton dengan rangkaian kreatifitas kemampuan para pemainnya mampu membuat sebuah pertunjukkan jazz menjadi lebih hidup dan menarik.

Jazz sendiri merupakan salah satu musik demokratis dimana sisi egaliter yang diperjuangkan kaum kulit hitam di Amerika Serikat dikawinkan dengan musik khas Eropa yang dipenuhi kolaborasi dan interaksi nada yang begitu indah untuk dinikmati para pecintanya.

Musik jazz masuk ke Indonesia pada tahun 1930-an yang mana dibawa oleh imigran dari Filipina yang diperdengarkan pertama kali di kota Jakarta. Para pemain musik jazz ini merupakan hiburan bagi para tamu hotel – hotel di kota Jakarta.

Ketika musik jazz mulai sedikit banyak diterima oleh telinga orang Indonesia, musik jazz lantas menyebar ke kota – kota lain seperti kota Bandung dan kota Surabaya yang mana memang dikenal khalayak luas menjadi 2 daerah penghasil musisi – musisi kondang di Indonesia.

Era Tahun 1948
Pada tahun 1948 musik jazz dibawakan oleh musisi Belanda yang tampil di kota Jakarta, dimana setelah kunjungan musisi tersebut mulailah bermunculan grup – grup musik yang beraliran jazz seperti Iskandars Sextet, The Old Timers, dan juga The Progressive Trio.

Pada era 1950-an mulai bermunculan musisi seperti Bill Saragih, Eddy Karamoy, Joop Talalahu, dan iskandar dan juga grup musik jazz seperti Jack Lemmers yang menghiasi dan berusaha mengembangkan musik jazz agar lebih bernyawa di Indonesia pada saat itu.

Era Tahun 1980
Pada tahun 1980-an musik jazz mulai terlihat marak, hal ini dibuktikan dengan munculnya musisi legendaris yang mulai dikenal publik musik di Indonesia seperti Ireng Maulana, Benny Likumahua, Oele Pattiselano, dan grup Elfa Secioria.

Pada era ini musik jazz mulai mendapatkan tempat secara lebih banyak di hati masyarakat pecinta musik di Indonesia, dimana genre jazz mulai banyak yang membuat album di dapur rekaman di perusahaan – perusahaan rekaman di Indonesia.

Berbagai turunan genre musik jazz di era tahun 1990-an yang mana musik jazz dikombinasikan dengan aliran rock dan fusi mulai memunculkan musisi seperti Fariz RM dan grup band Krakatau yang digawangi oleh Indra Lesmana, Donny Suhendra, Dwiki Darmawan, Gilang Ramadhan, dan Pra. B.

Dharma pada perkembangannya berubah nama menjadi band Java Jazz, dan juga musisi seperti tohpati membuat musik jazz menjadi semakin dikenal secara lebih baik.

Pada Tahun 2000
Pada era tahun 2000-an hingga sekarang musik jazz mulai dikenal luas dengan musisi – musisi kondang yang tentu sangat akrab di telinga para pecinta musik di Indonesia, grup band The Groove,

grup band Maliq & D’Essentials, Syaharani, Dewa Budjana, Andien, Tompi, Ecoutez, hingga saat ini yang sedang naik daun adalah Tulus yang mana videonya banyak dinikmati dan didownload oleh para pecinta musik di dunia maya.

Musik jazz pada perkembangan awalnya hanya merupakan sajian musik pentas untuk para tamu di hotel – hotel merubah diri menjadi sebuah aliran musik yang mampu menembus dapur rekaman di perusahaan rekaman major.

Hingga pada saat sekarang aliran musik jazz dengan sangat mudah kita temukan seperti di situs Youtube dimana banyak dijadikan sebagai sarana referensi lagu secara global termasuk musisi – musisi jazz lokal Indonesia juga dengan mudah ditemukan di Youtube.

Itulah transformasi musik jazz yang memang pada perkembangannya hingga sekarang bukan sebuah musik kaum tertentu saja, lewat media perkawinan genre musik musik jazz mampu menjadi pilihan yang menarik bagi pecinta musik di Indonesia.

Selain itu di era modern ini begitu banyak festival musik jazz diselenggarakan di Indonesia baik level nasional maupun internasional.

Festival Musik Jazz
Kegunaan festival musik jazz ini adalah sebagai ajang silaturahmi antar musisi musik jazz dengan sesama musisi musik jazz lainnya, dan juga sebagai sarana tukar menukar ilmu dan kemampuan dalam hal bermusik dalam kategori genre jazz itu sendiri.

Festival seperti Jakarta International Java Jazz, Jakjazz dan juga Jazz Goes to Campus merupakan sarana silaturahmi dan sharing kemampuan serta skill, bahkan festival – festival tersebut juga mampu menjadi sarana sosialisasi musik jazz secara efektif selain menggunakan media massa seperti TV dan radio ataupun internet.

Itulah sekelumit cerita singkat tentang bagaimanakah musik jazz berkembang di Indonesia dari jaman ke jaman hingga akhirnya musik jazz memiliki pecinta yang tidak sedikit juga di Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan gelaran musik jazz juga selalu dipadati oleh penonton setianya.

Menarik bukan? Sebuah musik hasil idealisme bermusik sebagai tujuan untuk menuntut kesetaraan dari bangsa Afrika di Amerika Serikat mampu diterima dengan baik dan kawin secara klop dengan berbagai genre musik yang ada di Indonesia.

Sehingga munculah sub genre dari musik jazz itu sendiri seperti Funk, Jump Blues, Jazz Latin, Swing Mini Jazz, Neo Bop, Cool Jazz, Creative Jazz, Hard Bop, Smooth Jazz, Soul Jazz, Jazz tradisional, Gypsy Jazz, Jazz Fusion, hingga Pop Jazz.

Dimana memang menjadi sebuah saya tarik tersendiri ketika musik jazz digelar sebagai sebuah pentasan yang menarik bagi khalayak ramai. Sekian dari kami dan semoga musik Indonesia maju selalu.