Bagaimana Perkembangan Kebudayaan pada Masa Bani Abbasiyah?

Ilmu pengetahuan dalam dunia Islam dimulai sejak diutusnya Rasulullah untuk menyampaikan risalah dan ajaran Islam kepada umat manusia. Seiring berjalannya waktu, para sahabat dan tabi’in mulai muncul dan dikenal masyarakat luas karena keilmuannya. Selain ilmu pengetahuan islam juga mengajarkan tentang kebudayaan. Lalu, bagaimana Perkembangan Kebudayaan pada Masa Bani Abbasiyah?

Kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan Islam pada masa Dinasti Abbasiyah sangat pesat, sehingga lahir beberapa ilmu dalam agama Islam, antara lain sebagai berikut :

a. Ilmu Hadis
Ilmu hadis adalah ilmu yang mempelajari tentang hadis dari sunat, perawinya, isi, dll. Pada masa itu bermunculan ahli-ahli hadis yang besar dan terkenal beserta hasil karyanya, antara lain:

  • Imam Bukhari, lahir di Bukharo 194 H di Bagdad, kitabnya yang termasyur adalah al-Jami’us sahih dan terkenal dengan sahih Bukhari.
  • Imam Muslim wafat tahun 216 H di Naisabur. Kitabnya Jami’us dan terkenal dengan ‘Sahih Muslim”.
  • Abu Dawud dengan kitab hadisnya berjudul “Sunan Abu Dawud”.
  • Ibnu Majah dengan kitab hadisnya Sunan Ibnu Majah.
  • At-Tirmidzi sebagai kitabnya ‘Sunan Tirmidzi’.

b. Ilmu Tafsir
Ilmu tafsir adalah ilmu yang menjelaskan tentang makna/kandungan ayat Al-Qur’an. Sebab-sebab turunnya ayat/Asbabun nuzulnya, hukumnya, dan lain-lain. Adapun ahli tafsir yang termasyur ketika itu antara lain:

  • Abu Jarir at-Tabari dengan tafsirnya Al-Qur’anul Azim sebanyak 30 juz.
  • Abu Muslim Muhammad bin Bahr Isfahany (mu’tazilah), tafsirnya berjumlah 14 jilid.

c. Ilmu Fikih
Ilmu fikih yaitu ilmu yang mempelajari tentang hukum-hukum Islam (segala sesuatu yang diwajibkan, dimakruhkan, dibolehkan, dan yang diharamkan oleh agama Islam).

d. Filsafat Islam
Filsafat Islam adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala sesuatu yang ada, sebab asal hukumnya atau ketentuan-ketentuannya berdasarkan Al-Qur’an dan hadis. Manfaat filsafat Islam adalah untuk menemukan hakikat segala sesuatu sebagai ciptaan Allah dan merupakan bukti kebesaran-Nya. Allah swt. berfirman: Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.” (Q.S. Ali-‘Imran/3: 190)

e. Ilmu Tasawuf
Ilmu tasawuf yaitu ilmu yang mengajarkan cara-cara membersihkan hati, pikiran, dan ucapan dari sifat yang tercela sehingga tumbuh rasa taqwa dan dekat kepada Allah swt. Untuk dapat mencapai kebahagiaan abadi (bersih lahir dan batin). Orang muslim yang menjalani kehidupan tasawuf disebut sufi.

f. Sejarah
Sejarah ialah ilmu yang mempelajari tentang berbagai peristiwa masa lampau yang meliputi waktu dan tempat peristiwa itu terjadi, pelakunya, peristiwanya dan disusun secara sistematis. Dengan mempelajari sejarah seseorang dapat mengambil pelajaran, manfaat, dan hikmahnya dari peristiwa tersebut. Allah swt. berfirman dalam Surah Yusuf ayat 111 : Artinya: “Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal.” (Q.S. Yusuf/12: 111)

g. Kedokteran
Pada masa Dinasti Abbasiyah kedokteran mengalami perkembangan dan kemajuan, khususnya tatkala pemerintahan Harun ar-Rasyid dan khalifah-khalifah besar sesudahnya. Pada waktu itu sekolah-sekolah tinggi kedokteran didirikan sehingga banyak mencetak sarjana kedokteran.

h. Matematika
Para tokohnya antara lain:
Al-Khawarizmi (194-266 H). Beliau telah menyusun buku Aljabar dan menemukan angka nol (0). Angka 1-9 berasal dari Hindu, yang telah dikembangkan oleh umat Islam (Arab).
Umar Khayam. Buku karyanya adalah Treatise On Algebra dan buku ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis.

i. Astronomi
Astronomi ilmu yang mempelajari perjalanan matahari, bumi, bulan, dan bintang-bintang serta planet-planet yang lain. Tokoh-tokohnya antara lain:

  • Abu Mansur al-Falaqi
  • Jabir al-Batani, beliau pencipta alat teropong bintang yang pertama.

Rereferensi :