Perkembangan di Bidang Sastra dan Seni
Dalam bidang sastra dan seni, masa renaisan antara lain telah melahirkan nama Franceso Petrarch (1304-1374 M.) yang lahir di Florentine. Ia dikenal sebagai Bapak Kesusasteraan Renaisan Italia dan mendapat julukan sebagai manusia modern pertama (the first modern man). Tulisannya yang paling terkenal adalah Soneta yang diperuntukkan bagi Laura, seorang perempuan yang sangat dicintainya. Karyanya ini berselera tinggi dan merupakan sastra cinta yang agung di abad.
Disebutkan bahwa Petrarch sangat tertutup terhadap watak Abad Pertengahan. Ia menggunakan beberapa dialek Tuscan seperti yang telah dipilih oleh Dante sebagai dasar kesusasteraan Itali. Yang terpenting, bahwa yang baru dalam diri Petrarch adalah kesetiaannya yang sangat kuat dan penuh gairah terhadap Greek sebaik terhadap Latin klasik.
Tokoh besar kedua dalam kesusasteraan renaisan itali adalah Geovanni Boccacio (1313-1375 M.). Seperti halnya Petrarch, Boccacio adalah orang Florentine. Boccacio juga diilhami oleh cinta yang sedang mekar penuh gairah terhadap isteri seorang warga negara Neopolitan. Cintanya ini memotivasinya untuk bekerja tanpa penat dalam menyusun syair dan cerita roman yang menuturkan kebahagiaan dan nestapa sebuah cinta.
Dengan cara ini secara bertahap, keahliannya di bidang seni atau mengenai kisah-kisah mencapai kesempurnaan dan akhirnya menemukan prosa sebagai media yang lebih pas untuk menggapai tujuan-tujuannya. Karya pertama yang gaya bahasanya begitu memukau adalah Fianenta, ini dipandang sebagai pelopor lahirnya novel-novel psikologis. Akan tetapi hasil karya Boccacio yang lebih hebat adalah Dacameron, yang ditulis setelah kembali ke Florence sekitar tahun 1348. Dacameron berisi 100 cerita, yang merupakan kesatuan bidang seni yang diceriterakan oleh satu grup yang terdiri dari 7 pemudi dan 3 pemuda yang memiliki apresiasi seni tinggi.
Secara umum karya-karya Boccacio berbeda dengan prototipe Abad Pertengahan, karena sifatnya yang lebih enteng, lebih cabul, lebih egoistis, anti kependetaan dan perhatian yang lebih mendalam tentang kejelasan dasar-dasar justifikasi kehidupan jasmaniah. Dan karenanya ia telah berusaha meletakkan dasar-dasar bagi penyusunan pola bagi prosa Italia.
Kematian Boccacio pada tahun 1375 menandai akhir periode renaisan dalam bidang sastra, suatu periode yang sering disebut Trecendo. Masa berikutnya dikenal dengan sebutan Quantrocentro, yang berbeda dengan kebangkitan kembali bahasa Latin. Saat ini kemampuan dan kecenderungan berbahasa Romawi Kuno semakin kuat. Masa ini adalah juga periode ketika gairah terhadap studi Greek berada pada masa puncak. Hasil karya periode ini memainkan peran dalam menentang kepercayaan dan moralitas Kristen.
Pada tahun 1393, seorang sarjana terkenal dari Konstantinopel, Manual Crisaloras, tiba di Venece, dan tidak lama kemudian ia diterima dan diangkat sebagai guru besar Greek Klasik di universitas Florence. Sekitar permulaan abad 15, beberapa orang sarjana Bizantium pindah ke Itali, di antara mereka adalah filosof Platonius, Pretton dan Bessarion. Pengaruh para filosof ini dalam penyediaan informasi mengenai Greek Kuno sangat besar. Pada fase berikutnya, banyak sarjana Itali yang mengadakan perjalanan sendiri ke Konstantinopel dan kota-kota Bizantium lainnya dalam rangka penelitian mengenai tulisan Greek Kuno. Ini dilakukan antara tahun 1413-1423. Contoh yang jelas adalah Geovanni Aursipa yang pulang dengan membawa hampir 250 naskah, termasuk hasil karya para sarjana Euripides dan Thucydides. Dalam hal ini ada beberapa yang berasal dari kebudayaan Hellenik klasik, teristimewa para sejarawan dan filosof yang banyak memberi inspirasi tentang pola dunia modern.
Masa kebesaran terakhir dalam perkembangan kesusasteraan renaisan adalah masa the Ciquecentro atau periode dari 1500 sampai kira-kira tahun 1550 M. Orang-orang Itali kini memperoleh persamaan penuh dengan Greek dan Latin, pengaruh modern dan klasik terpadu lebih sempurna, baik dalam bentuk dan isi. Bentuk utama kesusasteraan yang dikembangkan di masa Cinquecentro adalah syair-syair kepahlawanan, sastra pastoral, drama-drama dan kisah-kisah. Diantara tokoh yang paling menonjol dalam syair kepahlawanan adalah Ludovico Ariosto(1474-1533M) dengan karyanya yang berjudul Orlando Furioso.
Dalam drama, mereka sering mengetahkan konflik-konflik tragis, tetapi tergambar bahwa mereka tetap optimis dapat melenyapkan penderitaan itu. Mereka optimis untuk dapat mengganti warna kehidupan yang suram dengan kebahagiaan. Di samping itu merekapun menyukai tema-tama lucu, komedi dan sindiran. Dramawan sekaligus komedian Itali paling besar tetapi lebih terkenal sebagai seorang filosof politik adalah Nicollo Machiavelli (1469-1527 M). Ia juga dikenal sebagai penulis sejarah. Karya sejarahnya yang utama adalah sebuah laporan evolusi dari republik Florentine tentang kematian Lorenzo Medici. Ia melarang keras penafsiran-penafsiran teologi dan mencoba untuk menemukan hukum alamiah yang menentukan kehidupan seseorang.
Dalam bidang arsitektur, seni pahat dan lukis pada masa renaisan bersumber dri masa lampau. Gaya arsitektur Romawi telah diakui menjadi sesuatu yang sangat indah, dan ini terpelihara sejak dahulu dalam tradisi Itali. Salah satu bukti kebesaran arsitektur renaisan adalah banguan gereja, yang secara umum arsitektur bangunan gereja di Romawi menjadi suatu dekorasi yang memukau. Demikian juga dengan interior ruangan tengah gereja merupakan perwujudan seni dekorasi yang mengagumkan.
Kemudian untuk bidang seni lukis tercatat antara lain nama seperti Leonardo da Vinci dan Michelangelo (1475-1564). Pada Abad Pertengahan sebuah lukisan gambar-gambar orang tidak hidup dan tidak mirip kenyataan yang sebenarnya –sulit membayangkan bahwa orang-orang itu berbicara. Bangunannya berupa benda-benda simbolik, dan bukan tempat untuk dihuni; pemandangan alamnya indah tetapi seakan-akan tidak mungkin berjalan melintasinya. Sang seniman menunjukkan pepohonan dan bukit-bukit, tetapi tidak memperlihatkan suatu bagian dunia tertentu yang masuk akal. Tetapi pada abad 15, para pelukis menggambar orang-orang yang kelihatan hidup; memandang lukisan orang dan dapat membayangkan apa yang sedang mereka pikirkan dan apa yang mereka ucapkan.