Bagaimana perkembangan dan diagnosis hewan yang terjangkit Rhinotracheitis?

Infeksi diduga terjadi per inhalationem. Virus berreplikasi dalam epitel jalan hawa muka, konjunktivita dan mengakibatkan nekrosa lokal.

Infeksi diduga terjadi per inhalationem. Virus berreplikasi dalam epitel jalan hawa muka, konjunktivita dan mengakibatkan nekrosa lokal. Pada kucing muda nekrosa juga ditemukan pada conchae. Sesudah pemberian intravena sarang-sarang nekrosa juga terdapat pada tulang-tulang rangkai.

Hewan sakit menyebarkan virus melalui ekskret hidung dan konjunktivita pada infeksi umum juga dengan urin. Pada sebagian kucing yang tertular infeksi berpersistensi.

Pada keadaan stres (antara lain perubahan lingkungan) maka virus dikeluarkan lagi walaupun antibodi telah terbentuk; pembawa virus demikian dapat antara lain menghamakan anak-anaknya. Kucing yang terinfeksi membentuk antibodi netralisasi.

Antibodi demikian baru dapat ditunjukkan 3-4 minggu kemudian dan mempunyai titer rendah. Sesudah heberapa bulan antibodi menghilang tetapi dapat juga berpersistensi. Beberapa kucing dapat ditulari lagi sebulan sesudah infeksi pertama dan penyakit biasanya berlangsung ringan.

Diagnosis
Berdasarkan Pemeriksaan Klinis
FVR tidak dapat dibedakan dari keadaan menular pada jalan pernafasan yang disebabkan oleh calicivirus. Keduanya berlangsung dengan bersin, batuk-batuk, pengeluaran eksudat hidung dan sebagainya.

Berdasarkan Gambaran Seksi dan Histo-Patologi
Adanya inklusion bodi intranuklear dalam sediaan mikroskopis selaput lendir menunjukkan kemungkinan infeksi virus FVR. Hendaknya diingat bahwa badan inklusi intranuklear dapat juga dilihat pada panklekopeni kucing.

Berdasarkan Pemeriksaan Laboratorium
Isolasi dan Identifikasi Virus
Virus dapat diasingkan dalam biakan sel-sel kucing. Spesimen diambil dari selaput lendir hidung atau kerongkongan dengan swab. Hendaknya swab ini dibasahi dulu dengan umpamanya PBS atau NaCL faali kemudian diantarkan ke laboratorium dalam medium transpor. Dalam beberapa hari terbentuk CPE pada biakan sel tertular. Identifikasi virus dilakukan dengan tes netralisasi memakai serum spesifik.