Segala macam treatment dilakukan, puluhan botol skincare diandalkan, namun jerawat tak kunjung musnah. Bila begitu, lebih baik ketahui dulu jenis jerawat, lalu pelajari bagaimana mengatasinya.
Pada umumnya, jerawat biasa dialami remaja. Penyebabnya tidak lain karena peningkatan hormon androgen selama masa puberti. Semakin banyak androgen, maka kelenjar minyak di kulit semakin banyak memproduksi sebum. Meski berfungsi menjaga kulit tetap lembap, sebum juga dapat menyumbat folikel kulit dan menghasilkan komedo. Apalagi jika ditambah campur tangan bakteri, jerawat tak lagi terhindarkan.
Jerawat ringan atau sekadar komedo bisa diatasi dengan menerapkan pola makan sehat yang meliputi bahan makanan seperti ikan, sayuran hijau, wortel, ubi, dan gandum utuh. Hindari makanan berminyak dan yang banyak mengandung gula. Yang tak kalah penting, memperbanyak minum air putih bantu kulit mulus. Ingat, jika muncul jerawat, jangan dipencet karena akan menimbulkan bekas. Bila dirasa perlu, konsultasikan dengan dermatologist.
Untuk jerawat tingkat sedang, biasanya muncul benjolan meradang seperti papula (bejolan kecil yang terasa menyakitkan), pustula (benjolan kecil bernanah), dan nodul (benjolan besar bertekstur keras yang menyakitkan). Di samping menjalani diet sehat, bantuan dermatologist juga diperlukan. Ditambah dengan perawatan dari produk pembersih wajah, toner, dan moisturizer.
Pada jerawat yang parah, benjolan-benjolan tersebut lebih meradang dan terasa lebih menyakitkan. Biasanya menimbulkan luka dan permukaan kulit jadi tidak rata. Pada tingkatan ini, diet sehat dan perawatan harus diiringi pula dengan pemakaian Isotretinoin, yakni vitamin A yang biasa digunakan untuk mengatasi jerawat parah. Isotretinoin dapat mengurangi sebum, bakteri, peradangan kulit, dan mencegah penyumbatan folikel kulit. Konsultasikan dengan dermatologist terlebih dahulu. Selain itu, bisa lakukan treatment seperti chemical peels dan photodynamic therapy.