Abses gingiva dapat terjadi pada jaringan yang sama sekali tidak terkena penyakit periodontal. Abses gingiva timbul dengan tiba-tiba dan menjalar secara cepat.
Bagaimanakah perawatan dari abses gingiva ?
Abses gingiva dapat terjadi pada jaringan yang sama sekali tidak terkena penyakit periodontal. Abses gingiva timbul dengan tiba-tiba dan menjalar secara cepat.
Bagaimanakah perawatan dari abses gingiva ?
Satu-satunya cara untuk menyembuhkan abses gingival adalah mengikuti perawatan gigi. Dokter gigi akan mengobati abses dengan menggunakan prosedur perawatan abses gigi dalam beberapa kasus, pembedahan, atau kedua-duanya.
A. Farmakoterapi
1. Analgesik
Abses gingival sangat nyeri, tetapi dapat digunakan obat penghilang sakit (analgesik), yang tersedia di apotek, untuk mengurangi nyeri ketika menunggu perawatan dari dokter gigi. Selalu membaca dan mengikuti informasi pada paket tentang berapa banyak untuk mengambil dan seberapa sering, dan hati-hati untuk penggunaan dosis maximum. Perlu diketahui, bahwa obat penghilang sakit tidak bisa menyembuhkan abses gingival. Analgesik ini biasanya digunakan untuk penundaan perawatan abses gigi.
Ikuti petunjuk di bawah tentang cara pemakaian analgesics dengan aman :
Jangan memakai ibuprofen jika menderita asma, atau jika kamu mempunyai, atau pernah mempunyai ulcer gastric.
Jangan terlalu sering memakai obat penghilang sakit di satu waktu tanpa lebih dulu berkonsultasi dengan dokter, perawat, healthcare profesional lainnya. Ini dapat berbahaya sebab banyak orang over-the-counter (OTC) produk berisi obat penghilang sakit serupa, seperti parasetamol atau ibuprofen dengan atau tanpa kodein, dan terlalu banyak kombinasi produk.
Ibuprofen dan parasetamol kedua-duanya tersedia dalam bentuk sirup untuk anak-anak.
Aspirin tidak cocok untuk anak-anak di bawah umur 16 tahun.
Untuk ibu hamil dan menyusui baik digunakan parasetamol.
Jika nyeri hebat, boleh menentukan analgesik yang lebih kuat, seperti kodein fosfat. Sebagai alternatif, jika sedang mengkonsumsi kodein dosis rendah, dokter boleh menyarankan meningkatkan dosis itu.
2. Antibiotik
Antibiotik untuk abses gingival digunakan untuk mencegah penyebaran infeksi, dan dapat dipakai bersama anaigesik (painkiller). Antibiotik seperti amoxisillin atau metronidazol dapat digunakan jika :
Wajah bengkak, ini menunjukkan infeksi atau peradangan menyebar ke area sekelilingnya.
Terlihat tanda-tanda dari infeksi berat, seperti demam atau pembengkakan kelenjar.
Daya tahan tubuh menurun, seperti orang yang telah di kemoterapi, atau seperti infeksi HIV positif,
Peningkatan faktor resiko seperti diabetes mellitus, dan resiko endokarditis.
Antibiotik tidak harus digunakan untuk penundaan perawatan gigi. Anda harus mengunjungi dokter gigi jika anda mempunyai abses gingival.
B. Dental prosedur
Langkah utama yang paling penting dalam penatalaksanaan abses gingival adalah insisi (dibuka) absesnya, dan di drainase nanah yang berisi bakteri. Prosedur ini pada umumnya dilakukan apabila sudah di anestesi lokal terlebih dahulu, sehingga area yang sakit akan mati rasa. Pada abses gingival, dokter gigi akan mengeluarkan nanah (pus), dan secara menyeluruh membersihkan periodontal pocket. Kemudian melicinkan permukaan akar gigi dengan scaling dan garis gusi untuk membantu penyembuhan dan mencegah infeksi atau peradangan lebih lanjut.
C. Surgery
Jika terjadi infeksi berulang, anda harus mengunjungi dokter ahli bedah untuk yang dapat membentuk kembali jaringan gusi untuk selamanya dan memindahkan periodontal pocket. Dalam beberapa kasus, infeksi abses gingival dapat terulang bahkan setelah prosedur pembedahan. Jika ini terjadi, atau jika gigi telah pecah, mungkin perlu dipindahkan semuanya.
Berikut adalah penatalaksanaan berdasarkan stadium terjadinya abses :
Stadium periostal dan sub periostal
Dilakukan trepanasi untuk mengeluarkan nanah dan gas gangren yang terbentuk, kemudian diberikan obat-obatan antibiotika, anti inflamasi, antipiretika, analgesika, dan roboransia. Dengan cara ini diharapkan abses tidak meluas dan dapat sembuh.
Stadium serosa
Dianjurkan untuk kumur-kumur air garam hangat kuku dan kompres panas, supaya abses masuk kearah rongga mulut.
Stadium submukosa dan subkutan
Dilakukan insisi dan dimasukkan kain gaas steril atau rubber-dam sebagai drainase, kemudian diberikan obat-obatan antibiotika, antiinflamasi, antipiretika, analgesika, dan roboransia. Pencabutan gigi yang terlibat (menjadi penyebab abses) biasanya dilakukan sesudah pembengkakan sembuh dan keadaan umum penderita membaik. Dalam keadaan abses yang akut tidak boleh dilakukan pencabutan gigi karena manipulasi ekstraksi yang dilakukan dapat menyebarkan radang sehingga mungkin terjadi osteomielitis.
Untuk mencegah terjadinya abses gingival :
Bila sudah terjadi abses gingival, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membatasi nyeri dan tekanan pada abses gingival, meliputi: