Bagaimana Peranan dan Identifikasi Alternatif Solusi dari Sebuah Business Case?

Ketika kita menghadapi pertanyaan untuk pertama kali dan tidak memiliki gambaran dari segi keuangan dan perencanaan, kita membutuhkan tools untuk membantu menghadapi permasalahan tersebut. Sebuah Business Case memiliki peran dan tanggung jawab serta solusi yang harus diberikan untuk memecahkan masalah perusahaan.

Lalu, bagaimana peranan dan identifikasi alternatif solusi dari sebuah business case?

Business Case memiliki banyak peran. Peran tersebut sebaiknya dilihat dari sudut pandang pengguna Business Case, yaitu :

  • Direksi/Pimpinan/Pengambil
  • Pembuat Business Case/Perusahaan Pengusul Proyek

Peran Business Case dari sudut pandang Direksi/Pimpinan/Pengambil Keputusan

Bagi direksi/pimpinan/pengambil keputusan, Business Case adalah acuan bagaimana proyek akan dijalankan. Dengan melihat ke dalam Business Case, direksi/pimpinan/pengambil keputusan dapat dengan mudah melihat cost, benefit, dan keselarasan proyek yang diusulkan dengan tujuan dari sebuah organisasi/pemerintahan.

Peran Busiess Case dari sudut pandang Pembuat Business Case/Perusahaan Pengusul Proyek

Bagi pembuat business case/perusahaan pengusul proyek, Business Case adalah sarana untuk menyampaikan ide/proposal mengenai proyek yang ingin dilakukan. Dengan Business Case, pembuat business case/perusahaan pengusul proyek dapat dengan lebih mudah meyakinkan pihak pengambil keputusan untuk sesegera mungkin menyetujui dan mengeksekusi proyek yang telah diusulkan.

Namun, tidak semua solusi yang terdapat di dalam business case dapat diterima. Oleh karena itu dalam business case harus terdapat Alternatif

Menurut Business Case Guide, Alternatif muncul pada phase Kedua step Kedua, yaitu “Preliminary Options Analysis”(Analisa Opsi/pilihan-pilihan awal). Pada tahap tersebut dinyatakan bahwa ada tahap pengumpulan semua opsi, pengumpulan semua opsi adalah dasar untuk pemilihan fokus utama dan alternatif dari sebuah project.

Referensi :

  1. Business Case Guide by Government of Canada

Business Case merupakan informasi yang didokumentasikan berdasarkan organizational value, feasibility, cost, benefit, dan resiko. Dampak positif dari business case adalah meningkatkan efektivitas (atau produktivitas) dan mencapai efisiensi (atau menghemat biaya).

Menurut Jack, business case yang baik :

  • memuat secara rinci semua kemungkinan akibat, biaya, dan manfaat proyek
  • membandingkan alternatif secara jelas
  • secara obyektif memasukkan semua informasi yang berkaitan
  • secara sistematis meringkas isi di dalamnya

Sedangkan cara identifikasi Alternatif , Pertama perlu dibuat base case terlebih dahulu tentang kondisi organisasi jika tidak melakukan apa pun (proyek tidak berjalan), kemudian dibuat beberapa strategi alternatif yang memungkinkan (misal merubah proses yang sekarang tanpa investasi di TI, business process engineering, adopsi sistem dari area organisasi lain, membeli software package baru, atau membuat solusi dari nol).

Referensi :

Peranan dari business case adalah untuk memastikan bahwa investasi proyek perusahaan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan strategi dan tujuan perusahaan. Selain itu business case bertanggung jawab dalam hal membuat dokumen untuk perusahaan yang membandingkan resiko,keuntungan, dan memberi pilihan yang dapat diambil oleh decision maker.

Bagi pengambil keputusan, business case penting untuk mendapat keputusan yang tepat. Dari suatu masalah terdapat banyak solusi yang diberikan. Setiap solusi yang diberikan tidak semua akan berjalan dengan lancer oleh karena itu dibutuhkan alternatif solusi . Alternatif solusi merupakan solusi yang ada ketika fungsi utama dijalankan gagal dan tidak menemui jalan keluarnya.

Alternatif solusi ini pun ada dalam langkah membuat business case dari identifikasi MOV. Dalam identifikasi MOV terdapat identifikasi alternative pada step 3 yang mana memberikan strategi alternative dan solusi baru untuk sebuah business case.

Sumber:

1 Like

Business case adalah kumpulan fakta yang mendukung keputusan besar yang dibuat dalam proyek bisnis. Business case dapat memberikan justifikasi dan argumen untuk potensi pengeluaran sebelum dilakukannya komitmen yang sepenuhnya. Pernyataan yang umum tentang business case adalah bahwa sumber daya yang dikonsumsi dalam proyek apapun harus mengarah pada solusi pemecahan masalah yang sudah ada atau membiarkan perusahaan memanfaatkan peluang investasi baru.

Business case memiliki peranan penting dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Beberapa diantaranya adalah:

  1. Memberikan wawasan (insight): business case adalah fondasi dimana kita membangun penilaian bisnis dan analisis bisnis baik melalui proses penganggaran modal atau penilaian investasi. sebuah business case dapat memberikan wawasan yang berguna tentang apa yang diharapkan dalam pengembangan bisnis potensial.

  2. Menghemat energi dan sumber daya: sumber daya vital tidak terbuang sia-sia pada proyek apa pun yang terbukti tidak layak selama fase studi kelayakan dari evaluasi awal gagasan bisnis.

  3. Meningkatkan efisiensi manajerial: efisiensi pada umumnya meningkat bila kegiatan sudah direncanakan sebelum implementasi.

  4. Membantu mengumpulkan dana: pengumpulan dana akan menjadi sangat mudah ketika perusahaan memiliki panduan bisnis yang jelas yang bertindak sebagai parameter untuk mengukur kemajuan proyek yang sedang dilakukan.

  5. Membantu perencanaan dan pengendalian: perencanaan sebagai alat manajerial tidak akan mulus tanpa tolok ukur yang dapat dijadikan acuan. Business case yang komprehensif adalah alat perencanaan penting yang telah terbukti sangat diperlukan seiring berjalannya waktu dalam akuntansi manajemen.

  6. Bertindak sebagai alat evaluasi untuk ide bisnis: agar rencana bisnis yang akan dijalankan dapat dikembangkan tanpa banyak masalah, harus ada sebuah business case yang ringkas.



Dalam sebuah analisis bisnis, setiap opsi yang telah dipertimbangkan harus dibadingkan antara satu dengan yang lain, sehingga pembaca sadar bahwa ada pilihan alternatif yang tersedia.

Pada umumnya, perbandingan dilakukan berdasarkan faktor finansial, namun bisa juga mencakup waktu pemasaran, penyelarasan strategis, peringkat kelayakan, brand image, politik atau budaya perusahaan, waktu respons teknologi, kepuasan pelanggan, atau alat ukur lainnya yang penting untuk mencapai kesuksesan.
Masing-masing opsi harus dibandingkan mengenai seberapa baik setiap pilihan dalam mendukung Key Performance Indicators (KPI) atau tujuan lain yang telah diuraikan dalam mission statement.

Referensi: