Bagaimana peran sosial ekonomi dalam meningkatkan output agroforestri?

sistem petanian agroforestri dikatakan minim kekurangan disini menurut saya merujuk ke diskusi kita sebelumnya yang kurang lebih mengatakan bahwa sistem pertanian agroforestri itu berkelanjutan dan memiliki diversifikasi produk yang beragam. sistem pertanaian agroforestri ini memberikan output produk secara berkelanjutan sehingga keuntungan secara ekonomis terus ada.

disamping itu, ada beberapa hal yang sangat mendorong peningkatan pendapatan dalam agroforestri selain adanya penyuluh. hal-hal tersebut seperti pendidikan petani, regulasi pemerintah hingga budaya masyarakat sekitar. pengaruh-pengaruh hal-hal tersebut terhadap sosial ekonomi petani dapat kita lihat dalam salah satu jurnal Studi sosial ekonomi dalam masyarakat agroforestri.pdf (221.7 KB)

nah ada satu hal yang menarik nih, apakah tanaman atau komoditas dalam agroforestri dapat mempengaruhi sosial ekonomi masyarakat sekitar? karena setiap komoditas menurut saya memiliki karakteristik tersendiri mulai dari bagian hulu hingga hilir nya.

3 Likes

Agroforestry memiliki peranan yang cukup penting pada aspek sosial ekonomi bagi para petani. Pada sistem agroforestry memungkinan para petani bercocok tanam dalam jangka waktu yang relatif lebih lama dan berkelanjutan apabila kombinasi antara komoditas dan sistem pengelolaannya sesuai. Sistem ini memungkinkan adanya sektor pertanian yang berkelanjutan maka perekonomian bagi para petani kedepannya dapat terjamin apabila pengelolaannya tidak hanya memerhatikan nilai ekonominya saja namun dengan memerhatikan pula aspek ekologi di lahan tersebut agar dapat terus menunjang kegiatan selanjutnya.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh (Puspasari, Eny, et. al., 2017), menunjukkan bahwa kegiatan agroforestri berkontribusi terhadap pendapatan petani sebesar 66% dan sisanya dari sektor lain. Berdasarkan pendapatan dari kegiatan agroforestri diketahui bahwa 93% petani masuk dalam kategori sejahtera. Faktor yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani adalah luas lahan garapan, jumlah jenis tanaman yang sudah berproduksi dan pelatihan yang diikuti petani.

5 Likes

Iya menurut saya sangat berpengaruh jika untuk mengetahui secara pasti berapa keuntungan petani.
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah klasifikasi tingkat perkembangan agroforestri
yang telah dilakukan telah tepat.

2 Likes

Agroforestry dalam bentuk dan wujudnya sangat dipengaruhi oleh beberapa aspek
yaitu aspek ekologi, aspek sosial-budaya, dan aspek ekonomi :
–Aspek ekologi yang berpengaruh antara lain tingkat kesuburan tanah, curah hujan,
topografi, altitude, dan lainnya bergantung pada potensi alam yang ada.
–Aspek sosial-budaya dipengaruhi tingkat kepadatan penduduk, luas pemilikan lahan,
tingkat pendidikan, kebiasaan bertani, agama dan kepercayaan dll.
–Aspek ekonomi bergantung pada harga suatu komoditi, pemasaran/aksesibilitas pasar
dan keadaan infra struktur lainnya.

Agroforestry pada prinsipnya dikembangkan untuk memecahkan permasalahan
pemanfaatan lahan dan pengembangan pedesaan; serta memanfaatkan potensi-potensi dan
peluang-peluang yang ada untuk kesejahteraan manusia dengan dukungan kelestarian
sumberdaya beserta lingkungannya. Oleh karena itu manusia selalu merupakan komponen
yang terpenting dari suatu sistem Agroforestry. Dalam melakukan pengelolaan lahan,
manusia melakukan interaksi dengan komponen-komponen Agroforestry lainnya. Komponen
tersebut adalah:

  1. Lingkungan abiotis: air, tanah, iklim, topografi, dan mineral.
  2. Lingkungan biotis: tumbuhan berkayu (pohon, tanaman tahunan, tanaman keras), dan
    tumbuhan tidak berkayu (herba, palem, bambu, tanaman-tanaman semusim, dll),
    binatang (ternak, burung, ikan, serangga dll), dan mikroorganisme.
  3. Lingkungan budaya: teknologi dan informasi, alokasi sumber-sumberdaya,
    infrastruktur dan pemukiman, permintaan dan penawaran, dan disparitas
    penguasaan/pemilikan lahan.
3 Likes

Aspek sosial ekonomi memilikk peran terhadap pengembangan dan peningkatan output agroforestry. keterlibatan masyarakat di sekitar hutan dapat mengoptimalkan lahan
hutan dengan menerapkan agroforestri berbasis kondisi sosial ekonomi masyarakat, seperti
preferensi masyarakat dan adopsi pola agroforestri. Lalu untuk kontribusi agroforestry terhadap pendapatan petani yaitu pendapatan petani dapat meningkat karena kita tahu dalam agroforestry tanaman yang dapat dipanen / dimanfaatkan tidak hanya satu tanaman saja, sehinggal hasil yang didapat bisa lebih banyak. Hal ini juga dapat mengurangi / meminimalisir kerugian jika semisal ada salah satu tanaman yang gagal panen masih ada tanaman lain yang dapat dipanen, mungkin itu pendapat saya

3 Likes

Saya akan mencoba bantu menjawab :
Agroforestri merupakan salah satu sistem untuk menanam hutan kembali atau dalam kata lain untuk penghijauan kembali. Pola agroforestri yang merupakan pola antara tanaman pertanian dan tanaman tahunan (hutan) merupakan pola yang sempurna sehingga dapat berpengaruh efektif untuk mencegah erosi maupun banjir. Variasi tanaman hutan dan pertanian ini mengurangi pukulan air hujan secara langsung ke dalam permukaan tanah sehingga dapat meningkatkan pasokan air dalam tanah dan meningkatkan cadangan air dimusim kemarau

3 Likes

Iya hal itu bisa terjadi karena karakteristik sosial ekonomi masyarakat berpengaruh terhadap pendapatan. Tingginya pendapatan dari tanaman semusim di hulu dibanding di tengah dan hilir,
dipengaruhi oleh perbedaan status kepemilikan, luas garapan, sistem bagi hasil tanaman dan
pohon serta tujuan penanaman dan kelembagaan. Status kepemilikan lahan juga berpengaruh
terhadap pendapatan. Sebagai penggarap, petani di hulu dan sebagian besar di tengah memiliki
keleluasaan mengelola dan memilih jenis tanaman yang akan ditanam, sedangkan dari luas garapan,
pada luasan lahan garapan yang sempit petani bisa menanam lebih intensif.

2 Likes

Dalam agroforestri, peran sosial penting karena ekonomi sangat membengaruhi keberhasilan budidaya dengan sistem agroforestri. Berdasarkan pengalaman dosen saya yang pernah menjalankan proyek agroforestri di suatu daerah, saat pertama survei daerah sana beliau melihat banyak buah kluwak yang terbuang sia-sia. Masyarakat enggan memanfaatkannya untuk dijadikan suatu produk. Dan pada awalnya masyarakat sana juga menolak mengikuti proyek untuk memanfaatkan buah kluwak. Dengan pendekatan-pendekatan sosial dengan tidak meninggalkan budaya masyarakat setempat, akhirnya masyarakat di sana mau mengikuti proyek agroforestri. Hasilnya, masyarakat yang dulunya masih minim teknologi, sekarang menjadi pandai menggunakan teknologi. Masyarakat disana yang dahulu memantau hutan desa dengan mengendarai sepeda motor yang membutuhkan waktu lama, sekarang memanta hutan desa bisa dilakukan menggunakan drawn. Dahulu kluwak yang terbuang sia-sia sekarang mampu diolah menjadi minyak goreng yang harganya lebih mahal daripada minyak goreng yang banyak dipasaran.
Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa peran sosial yaitu dari masyarakat itu sendiri sangat penting untuk keberhasilan agroforestri. Walaupun dengan kondisi awal ekonomi yang seadanya, tetapi tetap bisa menjalankan sistem agroforestri hingga berhasil dan mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di sana. Asalkan dari masyarakat mau menerima perkembangan teknologi dan mau berusaha atau belajar maka suatu tujuan dapat tercapai.

Agroforestri dapat memberikan pendapatan untuk petani dan jika dikembangkan dalam skala luas maka juga dapat memberikan pendapatan daerah. Berdasarkan wawancara yang saya tonton di salah satu stasiun TV swasta pada Minggu malam, narasumber menceritakan bahwa beliau bertemu seorang petani yang pendapatannya pas-pasan. Singkat cerita, narasumber kemudian membimbing petani tersebut untuk melakukan budidaya suatu tanaman. Karena sehari-harinya petani tersebut bekerja di hutan, maka narasumber mengajarkan budidaya di bawah tegakan hutan (sistem agroforestri). Pada akhirnya budidaya tersebut berhasil dan petani mendapatkan penghasilan Rp 46.000.000 yang selama beliau bertani, beliau tidak pernah mendapatkan hasil sebanyak itu.
Hal ini menunjukkan bahwa bertani dengan sistem agroforestri mampu memberikan bahkan meningkatkan pendapatan petani. Dan jika hal tersebut dilakukan dalam skala luas di suatu daerah, maka budidaya dengan sistem agroforestri dapat memberikan pendapatan daerah dan meningkatkan perekonomian suatu daerah.

2 Likes

Mungkin kak @Rutmilbisa mencontohkan bagaimana interaksi biofisik pada lansekap agroforestri itu bisa dikatakan menguntungkan ? atau yang paling menguntungkan ? sepemahaman saya sistem interaksi dalam pertanian agroforestri seimbang/ mirip dengan hutan. sehingga saya kurang paham bagaimana interaksi biofisik yang menguntungkan, netral dan kompetitif dalam agroforestri.

3 Likes

Mengapa hanya untuk petani yang memiliki lahan pertanian terbatas ? Karena menurut jurnal yang saya baca, lahan petani yang semakin besar akan berpengaruh terhadap pendapatan petani

3 Likes

Peran sosial ekonomi dalam meningkatkan output agroforestri berkaitan dengan komunikasi antar petani dan berbagai pihak seperti penyuluh dan perhutani karena dalam pemanfaatan hutan tentu hak atas lahan harus diperhitungkan. Kerjasama antara masyarakat dan Perum Perhutani jika dilakukan dengan baik maka output dari agroforestri akan semakin baik.

2 Likes

Agroforestri sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat, sebab pemanfaatan lahan secara optimal akan memberikan keuntungan yang besar untuk masyarakat. Selain itu faktor luas lahan juga akan mempengaruhi hasil yang didapat. Semakin luas areal yang diusahakan maka
pendapatan yang diperoleh semakin tinggi. Hal ini sejalan dengan hasil
penelitian yang menyatakan bahwa luas lahan berpengaruh signifikan
terhadap pendapatan petani.

4 Likes
Menurut sumber yang saya baca, kesulitan analisis ekonomi terletak pada bagaimana mengukur untung-rugi layanan lingkungan oleh agroforestri. Di tingkat petani, keputusan untuk menerapkan dan mengembangkan agroforestri mencakup berbagai hal yang jauh lebih kompleks dari sekedar analisis untung-rugi. Suatu sistem penggunaan lahan dinilai dari bagaimana sistem tersebut dapat memenuhi kebutuhan dasar petani, termasuk pangan, papan, dan penghasilan tunai. Sayangnya, sistem penggunaan lahan yang potensial seringkali dibatasi oleh berbagai faktor lain, seperti kebijakan yang berlaku, infrastruktur yang tersedia, aturan-aturan sosial budaya, ketersediaan sumber daya, kemudahan akses terhadap informasi, dsb. Kesemua faktor tersebut mempengaruhi apakah suatu sistem agroforestri layak untuk dikembangkan, menguntungkan baik secara ekonomi maupun dari segi biofisik, dapat diterima atau paling tidak sesuai dengan sosial budaya setempat, dan terjamin kesinambungannya.

Lantas hal apa yang bisa dilakukan oleh petani dalam menghadapi beberapa kesulitan tersebut serta apakah peran pemerintah juga diperlukan untuk mengatasinya?

2 Likes

Saya setuju bahwa aspek sosial memiliki peran penting terutama seperti penyuluhan yang dapat menambah pengetahuan bagi petani. Pengetahuan lokal petani penting karena petani lebih mudah untuk menerapkan agroforestri dimana petani telah terbiasa dengan penggunaan pohon dalam pertanian

2 Likes

sosial ekonomi berperan dalam pengembangan agroforestry, dilihat dari tiga aspek yaitu kelayakan, keuntungan dan jaminan kesinambungan. Untuk aspek kelayakan terdiri dari sumber daya yang tersedia, teknologi pendukung, orientasi produksi, pengetahuan lokal petani dan kebijakan pendukung. Untuk aspek keuntungan terdiri dari konsep ekonomi, cara melakukan analisis ekonomi terhadap sistem agroforestry, indikator finansial dan kontribusi pendapatan rumah tangga dan perekonomian wilayah. Sedangkan untuk aspek jaminan kesinambungan terdiri dari penguasaan lahan, penguasaan atas pohon dan aspek hubungan sosial.

4 Likes
  1. bagaimana peran sosial ekonomi dalam mengembangkan dan meningkatkan output agroforestry?
    penerapan agroforestri berpengaruh
    pada sosial ekonomi masyarakat. Kondisi sosial ekonomi petani meliputi
    pendapatan dan pendidikan anak petani peserta agroforestri. Pendapatan yang
    dimaksud adalah jumlah pendapatan yang diperoleh petani agroforestri melalui
    pendapatan lahan agroforestri, lahan milik pribadi, pekerjaan sambilan dalam
    waktu satu tahun. Tingkat pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan yang
    diperoleh oleh anak petani agroforestri, baik yang tidak sekolah, sedang sekolah maupun sudah lulus.

2.bagaimana kontribusi agroforestry terhadap pendapatan petani maupun perekonomian daerah setempat?
Kontribusi yang dapat
diperoleh dengan sistem agroforestri
terhadap pendapatan rumah tangga
adalah masyarakat mendapatkan hasil dari
lahan hutan tanpa harus menunggu masa
tebang karena dapat memperoleh hasil
dari tanaman pertanian baik perbulan atau
pertahun tergantung jenis tanaman
pertaniannya. Selain itu produktivitas
tanaman kehutanan menjadi meningkat
karena adanya pasokan unsur hara dan
pupuk dari pengolahan tanaman pertanian
serta daur ulang sisa tanaman. Hal ini jelas
sangat menguntungkan petani karena
dapat memperoleh manfaat ganda dari
tanaman pertanian dan kehutanan (Sitepu,
2014).
1313-5816-3-PB.pdf (465.0 KB) 1889-3394-1-SM.pdf (391.1 KB)

2 Likes

Jika di kaitkan dengan sosial ekonomi pertanian, agroforestry merupakan salah satu upaya untuk mengurangi tingkat kemiskinan, pengangguran, dan ketidakseimbangan pengolahan lahan hutan. Dengan adanya sistem agroforestry diharapkan dapat meningkatkan Kesuburan Tanah, mengurangi gas rumah kaca maupun polusi, serta meningkatkan/mempertahankan keanekaragaman hayati , sehingga Produktivitas tanaman budidaya akan semakin baik (meningkat) begitu juga dengan output atau hasil panen akan meningkat, dengan jumlah output yang semakin tinggi akan memotivasi para pelaku usaha di bidang pertanian untuk mengolah hasil panen menjadi produk yang lebih memiliki nilai jual, sehingga dapat bersaing di pasar lokal maupun internasional,
contoh: buah nanas dan strawberry yang bisanya langsung di jual oleh petani ke pengepul tanpa di olah, dapat di kemas/diolah menjadi manis an kaleng atau selain yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Dengan demikian wilayah yang menerapkan sistem agroforestry dan pengolahan produk pertanian dari hulu ke hilir akan memiliki nama dan mudah dikenal oleh masyarakat luas sehingga dapat dijadikan sebagai tempat/lokasi wisata, yang dapat menyerap banyak tenaga kerja serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat setempat maupun pelaku usaha di bidang pertanian.

2 Likes

Saya akan menambahkan satu aspek lagi yaitu aspek Acceptibility (Kemudahan Untuk Diterima), yaitu Sistem agroforestri dapat dengan mudah diterima dan dikembangkan kalau manfaat sistem agroforestri itu lebih besar daripada kalau menerapkan sistem lain.

2 Likes

Menurut jurnal yang saya baca pola usaha tani seperti ini memberikan kemungkinan bagi pemilik lahan untuk meningkatkan intensitas pengambilan hasil per satuan luas tertentu. Pola usaha tani agroforestri ini dianggap dapat mengatasi permasalahan kehidupan petani, terutama dalam memenuhi kebutuhan subsistemnya.
(Senoaji 2012). Sehingga sistem ini penting bagi para petani yang umumnya memiliki lahan pertanian terbatas.

2 Likes

dari atas saya baca banyak yang bahas tentang pengerug interaksi baik secara biofisik maupun non yang berpengaruh pada keadaan sosial maupun pendapatan ekonomi petani. dari beberapa interaksi non biofisik dalam agroforestri ada satu interaksi yang paling lazim kita jumpai yaitu interaksi sosial antara perhutani dan petani salah satunya dalam program yg biasa disebut PHBM (pengelolaan hutan Bersama Masyarakat).

mungkin teman-teman ada yang tertarik untuk membahasnya, berikut literatur yg bisa tema-teman gunakan Aspek ekonomi dalam agroforestri.pdf (88.4 KB) 1313-5816-3-PB.pdf (465.0 KB) PHBM agroforestry.pdf (131.3 KB) Portrait of Agroforestry in Quebec Executive Summary.pdf (491.8 KB)

2 Likes