Bagaimana Peran Psikologi dalam Strategi Pemasaran Produk?

psikologi pemasaran

Pemasaran produk yang ditujukan untuk manusia tentunya membutuhkan peran dan ilmu psikologi dalam menjalankannya karena berhubungan dengan minat dan kepuasan manusia. apa saja peran dan manfaat ilmu psikologi untuk mencapai strategi pemasaran produk yang terbaik?

Ilmu mengenai strategi pemasaran produk dapat diibaratkan dengan cara menakhlukkan seseorang yakni bertujuan untuk membuat target minat dan mmembeli barang yang dipasarkan sehingga tercapai target penjualan yang terbaik dan keuntungan yang maksimal. Jika teknik yang dilakukan sudah bagus namun belum mencapai target yang diharapkan tandanya strategi yang digunakan belum tepat.

  1. Peran Penawaran
    Peran psikologi dalam strategi pemasaran produk ialah menggunakan pemahaman mengenai minat dalam bidang psikologi dengan memberikan penawaran yang menarik, misalnya menggunakan kata seperti mudah, cepat, dan nikmat sebagai motto layanan produk yang diberikan sehingga memiliki kesan orang yang tidak membeli akan rugi.
    Peran penawaran tersebut menggunakan kata kata yang tepat karena memahami makna psikologi di baliknya, yakni kalimat yang mampu menarik calon pembeli untuk datang dan tertarik karena merasa menyatu dengan kalimat yang disebutkan serta merasa segala yang dibutuhkan dan diinginkannya ada dalam produk yang dipasarkan.

  2. Kalimat Ajakan
    Teknik psikologi lainnya yang berperan adalah sebuah penerapan dari ilmu psikologi yang disampaikan yakni menggunakan kalimat yang cerdas dna bersifat mengajak. Kalimat tersebut tentunya harus disesuaikan dengan target yang ingin dicapai misalnya produk makanan modern akan lebih mudah menarik minat anak anak muda dan karyawan yang senang bersosialisasi dengan banyak orang.

  3. Memahami Karakter
    Pemahaman karakter dapat dilakukan dalam membuat strategi pemasaran produk yang membutuhkan ilmu psikologi dalam penerapannya, misalnya ialah dalam pemasaran tertuju pada target remaja senang membeli kaos diskon dan senang berbelanja di event event tertentu. Maka strategi dapat dijalankan dengan cara membuka promosi di acara acara yang ramai didatangi remaja.

  4. Timbal Balik
    Peran psikologi dalam strategi pemasaran produk yang selanjutnya ialah dengan memberi timbal balik yang juga ada dalam komunikasi psikologi, yakni diterapkan dengan cara memperhatikan hal yang sepele namun berkesan. Misalnya ialah, dalam strategi pemasaran produk makanan dengan memberikan bonus minuman jika membeli makanan dalam jumlah tertentu namun sesuai perhitungan sehingga bagi pemilik usaha tidak menimbulkan kerugian namun bagi pembeli hal

  5. Target keramaian
    Umumnya orang akan tertarik ketika mendapati sesuatu yang dikerumuni oleh banyak orang karena secara psikologis memberi pemahaman bahwa produk tersebut diminati oleh banyak orang sehingga timbul perasaan bahwa produk tersebut sangat bermanfaat dan menjanjikan keuntungan yang maksimal.
    Hal tersebut dapat diterapkan dalam strategi pemasaran poduk, yakni dengan membuka promos di tempat yang ramai dengan menggunakan bahan bahan dan kalimat yang menarik serta ajakan untuk mencoba mengunjunginya sehingga membuat orang orang tertarik dan berdatangan karena merasa penasaran dengan produk tersebut. (Baca juga mengenai ailurophobia).

  6. Penanaman Rasa Ingin Tahu
    Rasa ingin tahu yang dalam dunia psikologi diterapkan dalam proses pembelajaran dan seni untuk menciptakan minat dalam mengetahui lebih dalam dapat juga diterapkan dalam strategi pemasaran produk. Hal tersebut dapat diterapkan dengan cara menanamkan pemahaman menegnai detail produk dan manfaat apa saja yang bisa didapat oleh pembeli.

  7. Komitmen
    Strategi pemasaran produk harus memikirkan target jangka panjang, yakni kepercayaan dan penjualan yang terus menerus. Penjual wajib menepati janji yakni sesuai yang ada atau yang disebutkan dalam iklan dan promosi yang disampaikan. Hal tersebut ialah sebuah jalan untuk memberi bukti yang secara psikologi akan menimbulkan kepercayaan yang terus menerus dan menciptakan kesetiaan pelanggan.

  8. Membangun Wibawa
    Peran psikologi dalam strategi pemasaran produk dapat juga dilakukan dengan cara memberikan kepercayaan berupa wibawa di mata calon pembeli sehingga calon pembeli merasa beruntung ketika mampu membeli produk yang ditawarkan dan merasa istimewa. Hal ini dapat dilakukan denga melakukan promosi dengan mengajak tokoh masyarakat atau selebriti agar calon pembeli ikut tertarik.

  9. Bukti Sosial
    Ialah sebuah bukti tentag kepuasan dan manfaat produk yang didapat dari pembeli sebelumnya yang telah mencoba produk yang ditawarkan. Hal tersebut ialah berupa testimoni atau menceritakan mengenai manfaat apa saja yang didapatkan dari produk tersebut sehingga secara psikologi akan menimbulkan rasa percaya dan rasa minat yang lebih dalam di hati calon pembeli.

  10. Kelangkaan
    Teknik kelangkaan juga akan berpengaruh dalam psikologi seorang calon pembeli yang dapat diterapkan dalam strategi pemasaran produk. Hal itu dapat berupa batasan dalam waktu atau jumlah, misalnya ialah mempromosikan akan ada diskon produk hingga tanggal tertentu atau mempromosikan bahwa produk hanya diciptakan secara eksklusif, hal demikian akan dengan mudah menarik minat calon pembeli.

  11. Inovasi
    Inovasi atau kreasi yang baru dibutuhkan dalam strategi pemasaran produk sebab secara psikologi orang akan mudah jenuh jika memiliki sesuatu atau menggunakan sesuatu yang sama secara terus menerus tanpa adanya peningkatan kualitas dan manfaat produk, wajib terus dilakukan pembelajaran untuk mencapai kemajuan dan pembeli yang lebih banyak lagi.

  12. Recency Illusion
    Ialah suatu kondisi dimana manusia yang memperhatikan suatu hal secara terus menerus setelah mengetahui hal tersebut pertama kali karena merasa tertarik dan merasa menyatu dengan produk tersebut. hal tersebut berhubungan dengan psikologi dimana menunjukkan bahwa promosi yang disampaikan telah memasuki jiwa calon pembeli dan menyatu dengan apa yang diinginkan.

  13. Verbatum Effect
    Ialah kebiasaan mengenai calon pembeli yang umumnya tidak mengingat secara detail setiap informasi, hanya garis besarnya saja. Karena secara psikologi calon pembeli hanya ingin mendapatkan petunjuk mengenai apa yang ia cari dan yang ia butuhkan. Hal ini dappat diterapkan misalnya dalam periklanan yakni dengan membuat kalimat yang detail dan menarik pada garis besarnya.

Psikologi Pemasaran


Psikologi Bisnis, khususnya Psikologi Pemasaran perlu dikembangkan terus. Uraian tentang Psikologi Pemasaran telah berkembang pesat beberapa tahun terakhir ini oleh karena masyarakat memanfaatkan Internet. Meskipun ada yang bimbang untuk memanfaatkannya dalam persaingan yang kian ketat, namun demikian banyak orang yang memanfaatkan ”Psikologi Pemasaran”.

Psikologi pemasaran pada hakekatnya adalah integrasi ilmu psikologi dan perilaku manusia ke dalam kegiatan pemasaran untuk mensukseskan tujuan pemasaran yaitu penjualan yang maksimal. Orang membeli sesuatu adalah untuk memenuhi kebutuhan dan memuaskan keinginannya.

Tugas seorang pemasar bukannya mencari produk atau jasa apa yang akan akan dijual, tetapi mencari apa motivasi dan produk atau jasa apa yang ingin dibeli oleh masyarakat. Misalnya orang tidak membeli parfum yang beraroma, tetapi membeli romantika. Anak-anak menginginkan games seperti teman-teman mereka, tidak hanya karena ingin bermain dengan teman mereka, tetapi karena games itu adalah games yang sedang banyak digemari.

Orang membeli sepeda motor merek tertentu mungkin bukan karena modelnya, tetapi karena pelayanan purna belinya. Jadi sebagai pemasar hendaklah mencari motivasi apa di balik pembelian yang dilakukan oleh para pembeli, ketika merencanakan kegiatan pemasarannya.
Psikologi Pemasaran pada dasarnya membicarakan dua area, yaitu:

  1. Segmentasi Pasar: Pengelompokan Pasar

Pembatasan sasaran pasar berdasarkan jenis kelamin / demografi / pendidikan / psikografi dan menentukan kebutuhan dan keinginan.

  1. Pemahaman Tentang Proses Pembelian yang Berjalan

Proses pembelian ini meliputi tahap-tahap yang meliputi:

  • Pencarian informasi
  • Memilih satu dari beberapa alternatif
  • Tindakan membeli
  • Evaluasi paska beli
  • Bila ada kepuasan berlanjut menjadi pelanggan, bila tidak puas pembeli akan mencari penjual lain.

Pemahaman tentang psikologi pemasaran diperlukan dalam semua pentahapan ini, mulai dengan pencarian informasi oleh calon pembeli, tindakan memilih dari alternatif-alternatif pembelian oleh calon pembeli, keputusan membeli, dan tindakan dari pembeli setelah mereka membeli.

Dengan kata lain para pemasar perlu memahami psikologi perilaku konsumen dan psikologi dari setiap aktivitas pemasaran.

Psikologi perilaku konsumen mencakup: analisis kepuasan konsumen, analisis sikap, minat dan perilaku, analisis persepsi, asosiasi, dan loyalitas. Bidang cakup psikologi perilaku konsumen dihubungkan dengan aktivitas pemasaran antara lain: psikologi harga, psikologi warna (produk), psikologi promosi, segmentasi psikografis, dan sebagainya.

Manajemen pemasaran dewasa ini semakin berkembang dan para pemasar mulai menyadari bahwa mengelompokkan konsumen dari segi penghasilan, umur, daerah, dan sebagainya, sudah tidak memadai lagi. Oleh karena itu para pemasar mulai menggunakan pendekatan kejiwaan dari konsumen. Maka munculah pendekatan psikografis.

Memperluas Pasar dengan Pendekatan Psikografis


Secara global, studi psikografis bertujuan mempermudah perusahaan-perusahaan multinasional memperluas pasarnya. Pelopornya sebagian besar biro iklan terkemuka dunia. Begitu pula perilaku konsumen suatu bangsa dikenal, maka ia berubah menjadi senjata untuk menguasai pasar domestik.

Pertarungan yang tak pernah usai, psikografis dan demografis masih mencari tempat untuk mengembangkan diri. Seakan tak ada yang bisa memastikan mana yang lebih baik. Pilihan pemasar akhirnya: gabungan antara keduanya. Bahkan dengan perkembangan teknologi komputer, keduanya digabungkan lagi dengan geografis menjadi geo-demo-psikografis (Swasembada, 1995). VALS 2 yang diperbaiki oleh Stanford Research International (SRI) dengan menggabungkan unsur-unsur gaya hidup, kini sudah digabungkan dengan geografis menjadi GeoVALS. Inilah hasil kerjasama antara SRI (pencetus survei psikografis) dan Market Statistics (pencetus survei demografis) di New York.

Dengan GeoVALS penelitian dan penerapan strategi pemasaran menjadi lebih akurat. GeoVALS juga memberikan petunjuk dimana saja masing-masing karakter menonjol. Misalnya, The Actualizers mayoritas di Honolulu (Hawai), Ventura, San Jose dan Orange County (California). Sedangkan The Strugglers di Cumberland (Maryland), McAllen Edinburg Mission (Texas) dan Ocala (florida). Dengan data-data ini para pemasar dapat lebih memfokuskan strateginya dalam memilih lokasi tes pasar, pasar sasaran, media dan dealer.

Meski hasil survei gabungan ini merupakan hot items yang didambakan para pemasar, hasil-hasil survei dari lembaga-lembaga psikografis maupun demografis tetap mendapatkan tempat yang layak. Survei demografis umumnya dipilih, karena biayanya lebih murah dan penerapannya sangat sederhana. Orang tidak perlu paham psikologi sosial seperti yang dituntut ketika membaca hasil survei psikografis.

Kalau dilihat secara detil, dewasa ini hampir tidak ada lagi hasil studi komersiil yang murni demografis. Hasil studi ini umumnya berbentuk geodemografis. Studi jenis ini berdasarkan asumsi, bahwa manusia hidup berkelompok menurut kesamaan demografis. Jadi pada klaster tertentu akan ditemukan mereka yang sama pendidikannya, status sosial bahkan pendapatan dan usianya.