Bagaimana peran penganggaran terhadap ruang fiskal ?

Ruang fiskal

Bagaimana peran penganggaran terhadap ruang fiskal ?

Ruang fiskal adalah “ruang” yang tersedia bagi pengeluaran-pengeluaran baru atau celah antara proyeksi penerimaan dan pengeluaran.

Pemerintah tidak akan konsen terhadap ruang fiskal apabila memiliki sumber daya yang cukup untuk membiayai masalah-masalah pembiayaan yang ada dan inisiatif kebijakan baru.

Permasalahan ekonomi, misalnya populasi kaum tua (aging problem) dan konsen bahwa pertumbuhan ekonomi mungkin akan melemah dari pada tahun-tahun sebelumnya mengindikasikan bahwa ruang fiskal akan mengecil atau bahkan hilang pada tahun-tahun berikutnya. Jika ini terjadi, penganggaran akan menjadi sebuah proses perdebatan politis yang panjang terkait pembiayaan inisiatif-inisiatif kebijakan baru.

Allen Schick (2009) menyatakan bahwa ruang fiskal merujuk pada ketersediaan sumber daya keuangan pemerintah bagi inisiatif kebijakan melalui anggaran dan keputusan yang terkait dengan anggaran. Dimana sebagai sebuah proses ruang fiskal dapat dilihat sebagai anggaran itu sendiri atau sebagai sebuah hal-hal mendasar dalam pengambilan keputusan penganggaran. Stakeholders penganggaran di seluruh negara menganggap ruang fiskal adalah “ruang” yang tersedia bagi pengeluaran-pengeluaran baru atau celah antara proyeksi penerimaan dan pengeluaran.

Pemerintah tidak akan konsen terhadap ruang fiskal bila memiliki sumber daya yang cukup untuk membiayai masalah-masalah pembiayaan yang ada dan inisiatif kebijakan baru. Populasi kaum tua ( aging problem ) yang umumnya dihadapi oleh negara-negara anggota OECD dan konsen bahwa pertumbuhan ekonomi mungkin akan melemah dari pada tahun-tahun sebelumnya mengindikasikan bahwa ruang fiskal akan mengecil atau bahkan hilang pada tahun-tahun berikutnya. Jika ini terjadi, penganggaran akan menjadi sebuah proses perdebatan politis yang panjang terkait pembiayaan inisiatif-inisiatif kebijakan baru.

Jadi dapat disimpulkan bahwa peran penggangaran terhadap ruang fiskal sangatlah penting, karena hal ini akan mempengaruhi kebijkan-kebijakan yang sudah ditetapkan atau yang akan dijalankan. Allen Schick menyatakan bahwa besaran ruang fiskal tersebut tergantung pada 4 (empat) variabel berikut ini :

  1. Pengeluaran Pemerintah
    Keputusan untuk membelanjakan sejumlah dana pada suatu tahun berarti juga keputusan untuk mengalokasikan hal yang sama untuk tahun-tahun berikutnya. Saat suatu pemerintah menggulirkan sebuah program baru, itu berarti mendorong munculnya tekanan politik dan birokrasi untuk melanjutkan atau memperluas program tersebut pada tahun yang akan datang. Hal ini mendorong peningkatan pengeluaran pemerintah yang bersifat wajib.
  2. Kecenderungan terhadap Pajak
    Ketika ruang fiskal yang tersedia tidak cukup untuk membiayai program- program baru dan komitmen-komitmen pada tahun anggaran sebelumnya, pemerintah akan melirik pada sisi pendapatan.
  3. Kecenderungan terhadap Pinjaman
    Ruang fiskal dapat ditingkatkan dengan menambahkan pinjaman kepada sumberdaya-sumberdaya yang dihasilkan oleh pendapatan saat ini.
  4. Kinerja Ekonomi
    Faktor terakhir yang mempengaruhi ruang fiskal adalah kinerja ekonomi. Pertumbuhan yang tinggi memberikan peningkatan pendapatan bagi pemerintah yang secara umum kenaikannya lebih cepat dari PDB. Sebaliknya terjadi saat perekonomian melemah, maka pendapatan pemerintah akan menurun.
Ringkasan

http://repository.unair.ac.id/53113/2/C%20182%2016.pdf
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308427-T31075-Pengaruh%20besaran.pdf