Bagaimana peran media sosial dalam dunia politik ?

image
Media sosial kini telah akrab bagi masyarakat indonesia. apa peranya terhadap politi?

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.Media sosial merupakan salah satu media untuk bertukar informasi, dengan menggunakan media sosial jarak tidak menjadi masalah. Seiring berkembangnya kemajuan teknologi media sosial berkembang dengan pesat contohnya saja sekarang ini untuk mengakses twitter bisa dimana saja.

Pada tahun 1978 media sosial mulai berkembangnya, hal ini ditandai dengan adanya penemuan sistem papan buletin yang memungkinkan untuk dapat berhubungan dengan orang lain menggunakan surat elektronik, ataupun mengunggah dan mengunduh perangkat lunak, semua dilakukan masih menggunakan perangkat telepon yang terhubung dengan modem.

Pengguna media sosial saat ini tidak memandang usia tidak hanya orang dewasa yang menggunakan, banyak sekali anak remaja bahkan anak kecil yang sudah mahir dalam menggunakan media sosial. Kemudahan yang diberikan dalam penggunakan media sosial menarik banyak minat dari semua kalangan. Bandingkan saja dengan media tradisional yang membutuhkan modal besar untuk memilkinya, media sosial bisa diakses dengan mudah dan siapa saja bisa mengakses sendiri dimanapun dirinya mau.

Seiring mulai majunya perkembangan teknologi sehingga media sosial tumbuh dengan pesat, media sosial mulai digunakan dalam bidang politik. Pada saat ini bidang politik mulai transparan dan terbuka dibandingkan dekade lalu. Pada dasarnya memperoleh informasi dan kebebasan berkomunikasi merupakan hak asasi manusia yang tidak dapat diganggu gugat. Sekarang masyarakat dapat dengan bebas menyuarakan atau menulis apapun di berbagai media online berbasis jejaring sosial dan blog, dimana hal itu akan senantiasa dibaca serta diakses oleh semua orang. Media sosial kemudian menjelma menjadi salah satu instrumen kontrol terhadap pemerintahan yang berkuasa, dengan menggunakan fasilitas internet tentunya. Masih ingatkah kita dengan kasus Prita Mulyasari yang bisa berakhir dengan dukungan dari masyarakat melalui media sosial berbasis jejaring yaitu facebook, dan twitter. Selain itu pemerintah dapat mempengaruhi masyarakat agar mengikuti dan mendukung rencana pemerintah contohnya pembatasan subsidi BBM untuk sepeda motor. Dalam proses mempengaruhi akan timbul banyak pendapat yang muncul, media sosial bisa menjadi tempat berdialog tentang perbedaan pendapat. Media sosial bisa menjadi tempat menampung aspirasi bagi siapa saja yang ingin ikut membangun sistem politik. Pemerintah jadi mengetahui semua keinginan masyarakat sehingga rakyat merasa senang, dengan seperti itu pemerintahan akan berlangsung lama seperti yang dilakukan bapak SBY menggunakan twitternya. Masyarakat juga bisa belajar banyak hal tentang politik.Dengan media sosial masyarakat bisa belajar dan menambah pengetahuan tentang politik. Masyarakat yang mengerti akan politik akan peduli terhadap lingkungan politiknya.

Media sosial dalam dunia politik sangatlah penting karena dengan menggunakan media soaial dalam pemberian dan penerimaan informasi dapat dilakukan dengan cepat apalagi media sosial digunakan oleh semua kalangan baik orang di pedesaan maupun di perkotaan sehingga fungsi kontrol dapat berjalan dengan baik apalagi negara indonesia merupakan negara demokratis.

Sumber:

Media sosial adalah sebuah media online, dimana para penggunanya bisa dengan mudah memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan komunikasinya. Konsep lain mengatakan bahwa media sosial merupakan media online yang mendukung interaksi sosial. Implementasinya, media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif.

Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring atau media sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Dengan demikian, media sosial sebagai sarana komunikasi memiliki peran membawa orang (penggunanya) untuk berpartisipasi secara aktif dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, baik untuk membagi informasi maupun memberi respon secara online dalam waktu yang cepat.

Dalam perkembangannya, media sosial menjadi sarana yang efektif dalam proses komunikasi politik. Seorang ahli politik, Michael Rush dan Phillip Althoff, mengemukakan,

Komunikasi politik adalah proses dimana informasi politik yang relevan diteruskan dari satu bagian sistem politik kepada bagian lainnya, dan di antara sistem-sistem sosial dengan sistem-sistem politik.”

Proses ini terjadi secara berkesinambungan dan mencakup pula pertukaran informasi di antara individu-individu dan kelompok- kelompoknya pada semua tingkatan. Komunikasi politik (political communication) adalah komunikasi yang melibatkan pesan-pesan politik dan aktor- aktor politik atau berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan, dan kebijakan pemerintah (Lataya, 2009). Dengan pengertian ini, sebagai sebuah ilmu terapan, komunikasi politik bukanlah hal yang baru. Komunikasi politik juga bisa dipahami sebagai komunikasi antara ”yang memerintah” dan ”yang diperintah”.

Beberapa peran media sosial didalam dunia politik adalah :

  1. Peran Sebagai Media Sosialisasi

    Pilkada merupakan proses pemilihan politik guna menjaring calon-calon pemimpin yang memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Meski proses pemilihan seperti ini telah berkali-kali diselenggarakan, tapi tetap saja panitia penyelenggara perlu menyampaikan berbagai informasi yang penting diketahui dan dipahami oleh masyarakat. Hal tersebut untuk memberikan pemahaman dan kejelasan tentang bagaimana dan apa yang perlu disikapi oleh masyarakat guna mendukung suksesnya proses pemilihan hingga menghasilkan figur-figur pemimpin terpilih yang akan menduduki kursi kepemimpinan politik di suatu wilayah, dan siap menjalankan tugas-tugas barunya.

    Realitasnya, sering dijumpai dalam masa-masa kampanye politik para kandidat calon kepala daerah yang sedang maju dalam kompetisi pemilihan kepala daerah, maupun kandidat calon presiden dalam Pilpres, memanfaatkan media sosial sebagai sarana komunikasi politiknya kepada khalayak calon pemilih.

  2. Sebagai cara Berinteraksi dalam Komunikasi Politik

    Media sosial berbeda dengan media massa karena sifatnya yang interaktif (lihat Severin dan Tankard, 2005). Oleh karena itu, masyarakat bisa memberikan respon dan menyalurkan aspirasi melalui akun media sosial masing-masing. Beberapa memberikan dukungan, tapi tidak sedikit yang memberikan kritik atau respon negatif. Ungkapan-ungkapan dukungan dan kritikan, misalnya, bisa dilihat pada beberapa komentar yang ada pada media sosial.