Bagaimana Peran Media Massa dalam Mengawal Demokrasi?

Media punya fungsi untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat luas dan memegang prinsip tentang kebebasan, kesetaraan, keberagaman, kebenaran dan kualitas informasi, mempertimbangkan tatanan sosial dan solidaritas, serta akuntabilitas (McQuail, 1992). Oleh karenanya, media massa bukan merupakan corong dari kepentingan politik tertentu, seperti beberapa media massa yang ada di Indonesia akhir-akhir ini.

Setelah dua dekade reformasi, relasi pers dengan politik berubah. Pers dan media massa selain berfungsi untuk memberikan informasi yang bermanfaat, ia juga dapat dimanfaatkan untuk misi politik. Akhirnya banyak politisi yang memiliki media sendiri. Relasi seperti ini menjadikan kegiatan jurnalistik dalam media-media tadi, tersandera dengan kepentingan politik masing-masing pemilik. Dampaknya, berita-berita yang disajikan mungkin benar, namun framming-nya menjadi tidak komprehensif. Akhirnya publik hanya menangkap berita sepotong-sepotong dan mempengaruhi persepsi publik.
Secara hukum, kemerdekaan pers
sudah dijamin di Pasal 28F UUD 1945 yang menyatakan bahwa setiap orang berhak berkomunikasi dan bebas mendapatkan informasi. Dikonkretkan lagi lewat UU Pers. Namun, pers juga memiliki fungsi sebagai kontrol sosial, seperti pada Pasal 3 ayat (1) UU Pers, bahwa “Pers nasional mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial”. Jadi, media massa ala Orba, sudah tiak dikehendaki lagi.

Pekerja pers, juga harus mematuhi Kode Etik Jurnalistik. Seperti yang dikutip dari Tirto.id (2016), Pasal 1 Kode Etik, dikatakan “Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk”. Berimbang disini adalah, semua pihak dapat kesempatan setara dan independen diartikan memberitakan peristiwa atau fakta sesuai dengan suara hati nurani tanpa intervensi dari pihak lain termasuk pemilik perusahaan pers.
Di era post-truth ini, masyarakat menjadi terpecah, lantaran hanya ingin mendengarkan berita yang diinginkan, berita ini menjadi simbol keberpihakan media dalam segala aspek.

Beberapa fungsi media massa dalam politik menurut Gurevitch dan Blumer (1990:270) :

• Sebagai pengamat lingkungan dari kondisi sosial politik yang ada.
Media massa berfungsi sebagai alat kontrol sosial politik yang dapat memberikan berbagai informasi mengenai penyimpangan sosial itu sendiri baik yang dilakukan oleh pihak pemerintah, swasta maupun oleh pihak masyarakat.
• Sebagai pembentuk agenda ( agenda setting) yang penting dalam isi
Pemberitaannya. Pembentukan opini dengan cara pembentukan agenda
atau pengkondisian politik sehingga masyarakat terpengaruh untuk
mengikuti dan mendukung rencana-rencana pemerintah.
• Media Massa merupakan platform dari mereka yang punya advokasi dengan bukti-bukti yang jelas bagi para politisi, juru bicara dan kelompok kepentingan.

Sumber: Relasi Media Massa dan Politik

5 Likes

Bagaimana kalau masyarat yang masih minim pengetahuan politik dan dilihatkan pada berita tersebut, akan kah mengakibatkan masyarakat yang antipati dalam demokrasi?

2 Likes

Terimakasih sudah bertanya.

Ya, bisa jadi akan menimbulkan rasa antipati dalam masyarakat. Maka dari itu sesuai dengan perannya, media harus turut memberikan edukasi bagi masyarakat yang minim pengetahuan politik. Dengan cara menyajikan berita berita yang faktual dan terpercaya namun dikemas semenarik mungkin sehingga masyarakat ini memiliki ketertarikan untuk lebih memahami politik dan tidak acuh terhadap isu politik. Mengingat peran masyarakat sangat diperlukan dalam bidang politik karena letak kekuasaan ada ditangan rakyat.

1 Like

Menurut pendapat saya peran media masa dalam mengawal demokrasi sebagai media ruang publik untuk mengeluarkan kritik, pendapat dan berekspresi yang bisa dipertanggung jawabkan tanpa melanggar peraturan yang berlaku.

3 Likes

Bener banget , setuju banget sama statement ini. Berita kerena sifatnya konvensional jadi mengikuti keinginann dari pembaca yaitu kita sebagai masyarakat yg butuh informasi.

2 Likes

Terimakasih sudah menanggapi. Ya, saya setuju dengan pendapat kamu. Media massa memang menjadi wadah bagi publik untuk berekspresi, baik mengeluarkan pendapat dan juga memberikan kritik.

1 Like

setuju bgt sama statement ini, seharusnya media massa dalam perpolitikan dapat digunakan sbg alat kontrol yg dapat memberikan berbagai informasi mengenai penyimpangan sosial itu sendiri baik yg dilakukan pemerintah, swasta, ataupun masyarakat. media massa juga dapat berperan penting dalam memberikan pendidikan politik bagi masyarakat Indonesia. apalagi, media massa diyakini masih menjadi salah satu referensi utama, bagi warga negara untuk memilih suatu pemimpin saat musim pemilu.
jadi meskipun, seorang politisi memiliki suatu media massa, ia seharusnya dapat menjaga ke-independensian medianya supaya dapat menyampaikan informasi yang kredibel thd masyarakat.

2 Likes

Hal lain yang disayangkan dari media massa adalah ketika judul dari berita berbeda dengan isinya (click bait)/ dilebih-lebihkan. Dan terkadang masyarakat hanya membaca judulnya saja lalu menyebarkan informasi tersebut dari mulut ke mulut.

2 Likes

Saya setuju dengan artikel yang dibuat, besarnya peran media massa dalam demokrasi dapat mengubah fungsi media massa itu sendiri. Media massa juga berpengaruh pada cara pandang dan berpikir masyarakat mengenai berbagai hal. Pertanyaan saya adalah bagaimana caranya menciptakan media massa yang memiliki transparansi sehingga tidak dipengaruhi oleh kepentingan politik tertentu?

1 Like

Terimakasih atas tanggapan dan pertanyaannya.

Menurut saya untuk menciptakan media yang transparan dan tidak dipengaruhi kepentingan politik dengan mendorong komisi penyiaran sebagai regulator dibidang penyiaran untuk berperan lebih optimal mengawasi media elektronik agar bersiaran sesuai ketentuan termasuk bersikap transparan. Demikian pula pada media cetak.

Bagus sekali artikelnya, saya ingin bertanya tanggapan anda tentang konsekuensi berdemokrasi di media sosial. Yang mana kalau kita lihat banyak sekali orang yang mengutarakan kritik kepada pemerintah di media sosial malah di tangkap. Padahal Indonesia negara demokrasi.

1 Like

Hmm menurut saya media masa saat ini sering dijadikan panggung politik untuk meraup suara saat pemilu. Di samping itu juga media massa adalah sarana menyampaikan kritikan dari warga sipil untuk pemerintah. namun sayang seribu sayang, saat ini justru media masa sering mengadakan penggiringan opini yang tak jarang menampilkan berita hoax. Lalu bagaimana tanggapan saudara terkait hal ini? Apakah dapat mengancam keberadaan demkorasi di Indonesia? Dan bagaimana tanggapan saudara terkait kasus kebebasan berpendapat yang seolah dibatasi dengan jerat “penjara”? Apakah hal tersebut bisa menimbulkan rasa antipati dari masyarakat terjdapa demokrasi dan pemerintahan?

1 Like

Terimakasih atas pertanyaannya.

Menurut saya menyampaikan kritik terhadap seseorang atau bahkan pemerintah melalui media sosial sebenarnya tidak ada salahnya. Yang menjadi persoalan mengapa orang orang yang mengkritik ini dipenjara adalah karena di Indonesia berlaku UU ITE yang mana jika seseorang yang dikritik merasa dicemarkan nama baiknya maka bisa saja ia melaporkan pengkritik tersebut atas dugaan pencemaran nama baik. Seharusnya jika menurut saya, pemerintah tidak perlu membuat undang-undang yang justru mempidanakan orang-orang yang berpikiran kritis yang hanya ingin menyampaikan pendapatnya. Pemerintah cukup memberikan aturan mengenai bagaimana cara penyampaian kritik yang baik berdasarkan tempat, waktu dan fakta yang terjadi.

2 Likes

Benar mbak, seharusnya ketika kita salah bukan dicekalnhak bersuara ya, tetapi harus diberikan pembelajaran. Sehingga di kemudian hari, kita tidak akan melakukan lagi kesalahan yang sama. Sebab, telah diberikan pembelajaran atau pemahaman sebelumnya.

1 Like

Terimakasih atas pertanyaannya.

Menurut saya, berita hoax yang dibiarkan tanpa adanya klarifikasi kebenarannya dapat menggiring opini masyarakat awam untuk mempercayainya. Dan ini akan mengancam demokrasi. Untuk itu seseorang sebelum menyampaikan sesuatu di media harus memastikan bahwa apa yang akan disampaikan adalah kebenaran agar tidak terjerat sanksi aturan yang bisa mengantarkannya ke penjara. Karena pada dasarnya saat kita menyatakan pendapat kita harus menghargai hak orang lain juga.

Terimakasih atas infonya, sebelumnya saya ingin bertanya apa pendapat saudara jika sistem kerja media massa dikelolah oleh lembaga negara (lembaga legislatif) dengan dalil untuk dapat mengontrol media massa agar memberikan informasi yang akurat yang tidak menimbulkan miss komunikasi dengan masyakarat. Tepatnya apakah saudari setuju atau tidak?

1 Like

Sebenarnya untuk hal ini ada plus dan minus nya tersendiri. Sisi positifnya adalah untuk menghindari miskom antara Pemerintah dan rakyat. Namun lebih banyak sisi negatifnya, karena jika media massa dikelola oleh Pemerintah maka akan terjadi pembatasan terhadap rakyat untuk menyuarakan pendapatnya. Dan juga nantinya pasti akan ada beberapa informasi yang seharusnya rakyat tahu namun ditutup-tutupi oleh pemerintah demi menjaga citra pemerintah dimata rakyat.

Sangat disayangkan sekali ya, media yang seharusnya mengedukasi dan menjadi pemersatu malah menjadi agen pemecah belah masyarakat, masyarakat seharusnya diberikan pengetahuan dan pemahaman politik lebih mendalam, tetapi malah menjadi objek kepentingan oleh pihak-pihak tersebut.

1 Like

Terimakasih atas tanggapannya.

Iya seharusnya peran media itu luas dan sangat berpengaruh bagi kehidupan masyarakat. Namun seiring perkembangan zaman , media dijadikan sebagai alat politik dan menyebabkan masyarakat menjadi mudah terpengaruh berita berita yang isinya belum tentu benar.