Bagaimana peran imam dalam keluarga menurut islam?

Imam dalam keluarga

Bagaimana peran imam dalam keluarga menurut islam?

Suami Itu Imam Bagi Keluarganya. Firman Allah swt,

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh Karena Allah Telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan Karena mereka (laki-laki) Telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh Karena Allah Telah memelihara (mereka). wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya, Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar (an-Nisa: 34).

Dalam keluarga, suamilah yang berperan sebagai imam. Imam ialah yang membimbing keluarganya, mencari nafkah, memberi keamanan dan kenyamanan juga menjaga keluarganya dari dosa dan kemaksiatan, termasuk menjaga keluarga menutup aurat.

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan (At-Tahrim: 6).

Suami yang imamiah adalah suami yang mampu menjadi suri teladan dalam keluarganya, dan ia pun harus berakhlak mulia serta memiliki ilmu agama yang dalam. Sehingga perahu rumah tangganya mampu ia kemudikan seperti yang diharapkan, suami yang menjadi imam adalah suami yang diharapkan setiap istri-istri yang shalihah. Dalam memimpin keluarganya, suami harus bijaksana, arif, adil, menasehati anak dan istrinya. Juga menjamin kehalalan nafkah yang dibawa pulang untuk anak istrinya.

Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf. (al-Baqarah : 233)

Berkeluarga bukan saja sebagai tempat pelampiasan kebutuhan biologis semata, namun memberi makna yang lebih dalam. Bahkan masuknya surga dan neraka seorang suami itu tergantung bagaimana ia menjaga amanah (keluarganya). Seorang suami yang taat beribadah kepada Allah namun menyia-nyiakan keluarganya, membiarkan istrinya membuka aurat atau menampakkan bentuk tubuhnya, atau mengizinkan istrinya berhias dan memakai bau-bauan saat ia keluar rumah sehingga dicium oleh lelaki lain, maka dosa itu tertumpu kepada suaminya.

Sumber : https://www.dakwatuna.com/2014/04/21/50068/suami-shalih-adalah-imam-dalam-keluarga/#axzz5DhrceooB