Bagaimana penyebaran dan gejala dari penyakit Peritonitis?

Umumnya FIP hanya ditemukan secara sporadik. Banyak infeksi berjalan secara subklinis. Di Nederland kira-kira 16% dari populasi kucing mengandung antibodi terhadap virus FIP.

Umumnya FIP hanya ditemukan secara sporadik. Banyak infeksi berjalan secara subklinis. Di Nederland kira-kira 16% dari populasi kucing mengandung antibodi terhadap virus FIP. Dalam beberapa cattery jumlah kucing yang serologis positif lebih tinggi daripada populasi kucing umum.

Mungkin sekali waktu inkubasi pada infeksi alami berlangsung beberapa bulan. Sesudah infeksi secara eksperimental waktu inkubasi ini biasanya lebih pendek. Penyakit mulai dengan gejala-gejala tidak khas: kehilangan berat badan, lesu, suhu tinggi dan kemudian terjadi asites.

Palpasi abdomen tidak menimbulkan rasa nyeri walaupun peritonitis telah berkembang. Sekali-kali juga terjadi pleuritis dengan pembentukan cairan dalam toraks sehingga kucing sesak nafas. Peritonitis bentuk klasik berjalan progresif dan berakhir dengan kematian. Biasanya kucing mati dalam satu hingga delapan minggu sesudah terlihat gejala-gejala jelas. Sekali-kali juga terlihat perubahan mata seperti kekeruhan cairan dalam mata, uveitis, iridosiklitis malahan panoftalmi. Juga gejala-gejala nerologis sekali-kali terlihat seperti paresis, ataksis, gangguan koordinasi hiperestesi dan kekejangan. Kadang-kadang terlihat ikterus dan jarang sekali terbentuk peritonitis dengan pembengkakan skrotum.

Pada pemeriksaan hematologis terlihat anemi, lekositosis yang diikuti oleh lekopeni. Kadar ureum dan protein dalam urin bertambah karena gangguan ginjal. Juga rupanya hati ikut dalam proses sakit karena kadar enzim dalam serum (SGPT, SGOT LDH dan SAP*) bertambah; demikian pula dalam urin ditemukan bilirubin dan uriobilirubin.