Bagaimana penyebab Sumbatan Usus (Obstruksi Usus) pada hewan memamahbiak?

Obstruksi usus merupakan gangguan pencernaan makanan yang ditandai oleh terhentinya ingesta di usus oleh karena penyumbatan, atau secara tidak langsung oleh penyempitan lumen usus, maupun perubahan letak anatomik dari sebagian usus. Bagaimana penyebabnya?

Pedet yang masih senang mencoba-coba makanan kadang-kadang mengkonsumsi bulu, rambut, sabut, janggel jagung dan bahan lain-lain yang sulit dicernakan. Pada sapi yang diberi pakan kasar terus-terusan dapat terbentuk bola serat kasar di dalam ususnya (phytobezoar). Sapi-sapi yang dilepas di padangan mungkin waktu melahirkan tidak ditunggui oleh penjaga, hingga plasentanya akan dimakan (placenta-burger). Pada sapi-sapi dan kuda-kuda yang dipelihara di padangan sering terbentuk batu usus (enterolith), yang bentuknya dan ukurannya bervariasi, yang pada flexura usus sering mengakibatkan sumbatan. Makanan yang mengandung pasir atau tanah cenderung mudah menjadi batu di dalam kolon.

Oleh gerakan-gerakan yang berlebihan, terutama pada masa birahi (estrus), di mana sapi sering mencoba menaiki teman sepa ngonannya, usus dapat mengalami invaginasi (telescoping, in tussuscepsi), volvulus atau strangulasi. Strangulasi juga dapat terjadi oleh terjeratnya usus oleh lipoma atau fat necrosis yang menggantung pada omentum maupun mesenterium. Akibat dari perubahan letak anatomis usus tersebut adalah blokade total terhadap jalannya ingesta.

Oleh adanya perlekatan usus pada dinding perut yang disebabkan oleh radang peritoneum, lokal maupun difus, atau oleh akibat luka operasi, usus akan berkurang motilitasnya yang selanjutnya mungkin terjadi penyempitan (stenosis) lumen usus. Koagulasi darah di dalam rongga perut sebagai akibat enukliasi korpus luteum uga dapat menekan usus, hingga lumen juga jadi lebih sempit. Menyempitnya lumen usus merupakan suatu faktor predisposisi untuk terjadinya sumbatan usus.

Referensi: Subronto. 1989. Ilmu Penyakit Ternak I. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.