Bagaimana pengendalian penyakit Demodecosis?

image

Demodecosis merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh sejumlah parasit eksternak/tungau dari genus Demodex. Penyakit ini dapat menyerang berbagai hewan antara lain anjing, kucing, sapi, kambing, domba, babi dan kuda, kecuali unggas. Kasus demodecosis juga dilaporkan pada menyerang manusia. Tungau Demodex sp hidup dalam folikel rambut dan kelenjar sebaseus dengan memakan sebum, serta debris (runtuhan sel) epidermis. Umumnya anjing yang terserang akan mengalami kerontokan rambut di daerah tetentu, seperti di sekitar mata, mulut, leher, dan siku kaki depan, yang diikuti dengan munculnya tonjolantonjolan pada kulit yang berwarna kemerahan. Demodekosis dikenal juga dengan nama Red mange, Follicular mange, or Puppy mange sedangkan pada manusia penyakit ini disebut sebagai “Black Heads”.

Kerugian eknomis yang diakibatkan oleh penyakit ini adalah adanya kerusakan kulit dan penurunan kondisi tubuh sehingga menurunkan nilai jualnya. Meskipun ditemukan dalam bentuk nodule kecil, tetapi berdampak pada penurunan harga kulit yang signifi kan. Kulit dari penderita demodecosis yang parah, praktis tidak dapat dijual.

PENGENDALIAN

1. Pengobatan

Pengobatan pada demodecosis bergantung pada tingkat keparahan kasus yang terjadi. Pengobatan yang diberikan memerlukan waktu yang lama dan harus dipantau secara berkala selama 4-6 minggu, untuk memastikan populasi Demodex kembali normal. Pemeriksaan skin scrap perlu dilakukan dengan interval 2 minggu, jika hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ditemukannya Demodex pada 2 kali pemeriksaan, maka hewan tersebut dapat dikatakan sudah sembuh, dan pengobatan dapat dihentikan.

Demodecosis dapat menyerang kembali hewan yang sudah

sembuh, jika sistem kekebalan hewan tersebut mengalami penurunan.

Pengobatan dilarang menggunakan kortikosteroid sistemik maupun topikal, karena kortikosteroid dapat menyebabkan imunosupresi yang kemungkinan akan memperparah demodecosis.

Pengobatan pada demodecosis lokal dapat dilakukan dengan memberikan salep yang mengandung 1 rotenone (goodwinol ointment) maupun gel benzoyl peroxide 5 yang diaplikasikan sekali sehari setiap hari selama 1-3 minggu. Selain itu, pengobatan harus disertai dengan memandikan hewan dan melakukan pemberian shampoo yang mengandung antiseboroik (benzoyl peroxide) secara berkala minimal semingu sekali.

Selanjutnya dapat memberikan amitraz yang diencerkan dengan konsentrasi 0,1 % pada area alopecia sehari sekali selama dua minggu.

Pemberian amitraz dilakukan bila demodecosis sudah menyeluruh dan tanpa disertai komplikasi. Untuk mengurangi efek samping dari amitraz dapat menggunakan yohimbin dengan dosis 0,25 ml/10 kg BB secara intravena perlahan-lahan.

Pada kasus demodecosis yang disertai dengan komplikasi (disertai pyoderma, kulit bersisik, pengerasan kulit luar, dan hipofungsi kelenjar tyroid), maka pengobatan awal ditujukan untuk mengobati pyoderma sebelum mengobati demodecosis dengan akarisida.

Pengobatan pada canine generalized demodecosis (CGD), tidak hanya untuk membunuh tungau saja, tetapi juga untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder. Pengobatan dapat dilakukan dengan memandikan hewan dengan amitraz dengan konsentrasi 0,025 % dua kali seminggu. Sebaiknya sebelum menggunakan amitraz, hewan terlebih dahulu dimandikan dengan shampoo yang mengandung benzoyl peroxide untuk mengurangi minyak dan runtuhan sel epidermis.

Pada anjing yang memiliki bulu panjang dan lebat, harus dilakukan pencukuran rambut terlebih dahulu agar obat lebih mudah meresap. Obat sistemik yang dapat diberikan adalah ivermectin (300-600 μg/kg bb/hari), Milbemycin (1.0-2.0 mg/kg bb/hari), Moxidectine (0.5 mg/kg bb 2 minggu 1x secara topikal), dan vitamin E sebagai penguat efek terapi akarisida (400800 IU 3-5x/hari).

Pemakaian ivermectin perlu diwaspadai karena obat ini memiliki kontraindikasi untuk anjing jenis Collie, Shelties, Australian shepherds, dan Old English sheepdogs. Efek samping yang dapat ditimbulkan dari pemberian ivermectin adalah salivasi dan inkoordinasi. Obat akarisida tetap dilanjutkan sebanyak 2-3x setelah pemeriksaan kerokan kulit menunjukkan hasil yang negatif. Hal-hal yang menjadi faktor penting untuk mencegah demodecosis adalah dengan memperbaiki nutrisi, mengatasi gangguan parasitik, dan gangguan lainnya.

Pengobatan secara individual, beberapa obat dapat dipakai, antara lain Benzoas Bensilikus 10 dioleskan pada bagian kulit yang luka, BHC 0,05 , Coumaphos 0,05-0,1 dengan cara disemprotkan atau merendam pada seluruh badan, Coumaphos salep 1-2 . Sedangkan akarisida misalnya ivermectin dengan dosis 200 g/kg bb diberikan secara subcutan atau amitraz sebagai obat luar.

2. Pencegahan, Pengendalian dan Pemberantasan

Tindakan pencegahan dan pengendalian dapat dilakukan dengan menghindari terjadinya kontak antara hewan sehat dengan hewan sakit, serta menjaga kebersihan kandang dan lingkungannya.

Referensi: