Bagaimana pengaruh manajemen risiko terhadap cost estimating dan cost management?

Cost Estimasting dan Cost Management sangat penting bagi suatu perusahaan, kedua hal tersebut harus dianalisis dan dihitung dengan tepat agar meminilalisir resiko yg mungkin terjadi. Bagaimana pengaruh manajemen risiko terhadap kedua hal tersebut?

Risk Management adalah proses secara terus-menerus dan memandang ke depan yang merupakan bagian penting dari proses manajemen bisnis dan teknis. Manajemen risiko harus memperhatikan isu-isu yang dapat membahayakan pencapaian tujuan kritis. Pendekatan manajemen risiko yang berkelanjutan diterapkan untuk mengantisipasi secara efektif dan mengurangi risiko yang berdampak kritis terhadap suatu proyek.

Di Cooper, Dale, dkk. (2005, Bab 1), manajemen risiko yang baik dalam suatu organisasi memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Kegiatan pengelolaan risiko proyek dimulai pada saat dimulainya proyek, rencana pengelolaan risiko dikembangkan, dan pengelolaan risiko berlanjut sepanjang siklus hidup proyek (project life cycle);
  • Manajemen risiko proyek bukanlah proses tersendiri yang terpisah, namun terintegrasi dengan fungsi manajemen proyek lainnya;
  • Pelaksanaan manajemen risiko proyek merupakan tanggung jawab semua pemangku kepentingan proyek dan mereka secara aktif berpartisipasi dalam proses tersebut.

Cost Estimate merupakan prediksi jumlah, biaya, dan / atau harga sumber daya yang dibutuhkan oleh ruang lingkup terhadap opsi investasi aset, aktivitas, atau proyek. Sebagai prediksi, perkiraan harus mengatasi risiko dan ketidakpastian. Perkiraan digunakan terutama sebagai masukan untuk analisis anggaran, biaya atau nilai, pengambilan keputusan dalam bisnis, aset dan perencanaan proyek, atau untuk biaya proyek dan proses pengendalian jadwal. Perkiraan biaya ditentukan dengan menggunakan pengalaman dan perhitungan dan peramalan biaya sumber daya di masa depan (future), metode, dan manajemen dalam kerangka waktu yang dijadwalkan.

Cost Management berkaitan dengan proses perencanaan dan pengendalian anggaran suatu proyek atau bisnis. Ini mencakup kegiatan seperti perencanaan, estimasi, penganggaran, pendanaan, pendanaan, pengelolaan, dan pengendalian biaya sehingga proyek dapat diselesaikan sesuai anggaran yang telah disetujui. Manajemen biaya mencakup keseluruhan siklus hidup sebuah proyek dari tahap perencanaan awal untuk mengukur kinerja biaya aktual dan penyelesaian proyek. Didalam cost management terdapat 4 tahapan yaitu Resouce Planning, Cost Estimating, Cost Budgeting, dan Cost Control.

Jadi Risk Management, Cost Estimating dan Cost Management saling berpengaruh dalam pengerjaan sebuah proyek. Dengan adanya Risk Management sesorang dapat mengetahui risiko-risiko apa yang mungkin terjadi sehingga ketika mulai mengerjakan proyek risiko tersebut dapat dihindari. Cost Management disini untuk mengatur segala biaya yang akan dikeluarkan oleh sebuah proyek. Jika seseorang telah mengetahui risiko apa saja yang akan terjadi dan risiko tersebut dapat dihindari, maka dengan bantuan cost management biaya yang akan dikeluarkan dalam sebuah proyek kemungkinan bisa lebih sedikit. sedangkan untuk Cost Estimation termasuk bagian dari Cost Management sehingga Cost Management berjalan dengan baik sehingga bisa berdampak dengan selesainya sebuah proyek tepat waktu dan biaya yang dikeluarkan menyentuh nilai minimum.

Sumber :

  1. https://www.pmi.org/learning/library/monte-carlo-simulation-cost-estimating-6195

  2. https://www.nevadadot.com/home/showdocument?id=4518

  3. Cost Estimating Software & Project Controls Software - Cleopatra

Manajemen resiko harus menyesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas dari suatu proyek yang sedang dilakukan.Proses ini juga butuh untuk membuat analisis resiko dan perencanaan manajemen resiko. Dalam menangani resiko maka diperlukan juga suatu perencanaan yang matang, terutama dalam hal cost estimating. Cost estimation ini digunakan oleh organiasi dan pembuat keputusan eksternal juga manajemen dalam mendukung proyek yang krusial atau pengambilan keputusan terkait dana proyek. Saat membandingkan metodologi resiko berdasarkan cost estimation dengan pendekatan tradisional, maka ditemukan perbedaan dalam mendefinisikan secara spesifik kejadian-kejadian beresiko yang mungkin muncul.

Metode cost estimation berdasarkan resiko melibatkan analisis yang sederhana namun kompleks berdasarkan kesimpulan dan hubungan probabilitas antara biaya, schedule, dan event yang ada di proyek. Risk management based cost estimation menggunakan berbagai teknik, meliputi data historis, cost based estimating, dan penilaian terbaik dari expert dalam bidang tertentu, untuk mengembangkan base cost (biaya proyek jika semua berjalan sesuai rencana). Aspek biaya menjadi salah satu pertimbangan utama dalam proses pelaksanaan proyek, karena menyangkut jumlah yang besar dan rentan terhadap timbulnya resiko.

Estimasi biaya berbasis resiko akan membantu proyek dalam perencanaan yang lebih awal, membangun kepercayaan dan kredibilitas dalam perencanaan dan perkiraan proyek, mengembangkan strategi mitigasi yang ditargetkan dalam menangani resiko atau mengantisipasinya, membiarkan adanya transparansi, integritas, dan akuntabilitas proyek, memaksimalkan budget goals, dll. Untuk mencapai tingkat akurasi yang baik/tinggi dalam estimasi proyek dan untuk menjaga agar biaya yang dikeluarkan untuk proyek selaras/seimbang dengan dana yang ada, penilaian resiko dan manajemen estimasi biaya harus dijadikan bagian yang tidak terpisahkan dari proses estimasi yang digunakan sepanjang pembuatan proyek.

Referensi :
Project Cost Estimation and Management
Manajemen resiko dalam estimasi biaya proyek

Manajemen risiko menurut Darmawi (2014) adalah suatu usaha untuk mengetahui, menganalisis serta mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh efektifitas dan efisiensi yang lebih tinggi.

Cost management adalah proses untuk mengelola perkiraan biaya melalui review dan persetujuan, mengkomunikasikan perkiraan, pemantauan lingkup dan kondisi proyek, mengevaluasi dampak perubahan, dan membuat perkiraan penyesuaian yang sesuai. Dalam cost management dibutuhkan analisis resiko apa saja yang mungkin terjadi saat memperkirakan biaya manajemen. Dengan adanya manajemen resiko akan memperkecil kemungkinan kesalahan pengeluaran biaya manajemen karena telah dianalisis dan di detailkan apa saja resiko yang mungkin muncul serta bagaimana cara penanggulangannya.

Cost Estimating adalah proses prediksi untuk memperkirakan semua biaya proyek seperti design, rekayasa, kesepakatan kerjasama, right-of-way, lingkungan, utilitas. Sebagai proses prediksi, perkiraan harus mengatasi risiko dan ketidakpastian. Cost estimating umumnya melibatkan langkah-langkah umum berikut: menentukan basis estimasi, menyiapkan perkiraan dasar, menentukan risiko dan menetapkan kontinjensi, dan memperkirakan total perkiraan.

Dalam memperkirakan biaya yang akan digunakan pada sebuah proyek atau organisasi diperlukan analisis mendalam mengenai dampak apa saja yang akan terjadi apabila uang perusahaan digunakan untuk beberapa kegiatan, semua hal pasti memiliki risiko, sehingga diperlukan manajemen risiko untuk memperkecil kemungkinan kesalahan dalam menggunakan biaya. Ketika manajemen risiko dan proses cost estimating dijalankan secara efektif, kisaran biaya lebih rendah dari biaya yang diharapkan kemungkinan akan terjadi.

Cost estimate yang secara langsung mengatasi ketidakpastian dan risiko merupakan inti dari program manajemen risiko yang komprehensif. Namun, manajemen risiko harus dipandang sebagai proses manajemen yang komprehensif, tidak hanya sebagai alat atau seperangkat alat untuk memperkirakan biaya. Ketidakpastian dan risiko dapat memainkan peran utama dalam menyebabkan eskalasi biaya jika tidak ditangani dengan benar selama pengembangan proyek.

Estimasi biaya yang tidak akurat akan berdampak negatif terhadap keseluruhan proses dalam perusahaan dan pihak yang terlibat. Estimasi merupakan acuan dalam menyusun anggaran dan digunakan sebagai kontrol biaya proyek, maka diperlukan analisis terhadap berbagai risiko yang akan muncul dalam proses estimasi biaya proyek.Terutama risiko dengan kategori major risk sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam melakukan mitigasi untuk menekan akibat yang ditimbulkan oleh risiko tersebut.

Sumber:

  1. Ayu Ida Praniti. 2016. Manajemen Risiko dalam Proses Estimasi Biaya pada Proyek Konstruksi Gedung Bertingkat di Kota Denpasar. Denpasar: Jurnal Spektran. Vol. 4, No. 2
  2. Cliff J. Schexnayder. 2010. Guidebook on Risk Analysis Tools and Management Practices to Control Transportation Project Costs. Washington.
    Chapter 3 - Risk Management Overview | Guidebook on Risk Analysis Tools and Management Practices to Control Transportation Project Costs |The National Academies Press

Cost Estimating
Merupakan perkiraan biaya pada produk, program, atau proyek yang akan dikeluarkan dan dihitung berdasarkan informasi yang ada. Empat jenis perkiraan biaya yang umum adalah:

  1. Estimasi perencanaan: perkiraan biaya yang kasar dalam kisaran nilai yang wajar, disiapkan untuk tujuan informasi saja. Juga disebut perkiraan taman bola.
  2. Perkiraan anggaran: perkiraan berdasarkan data biaya yang ditetapkan dengan baik (tapi awal) dan peraturan dasar yang telah ditetapkan.
  3. Perkiraan perusahaan: angka berdasarkan data biaya cukup masuk akal untuk melakukan kontrak mengikat.
  4. Not-to-exceed / Not-less-than estimate: jumlah maksimum atau minimum yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan, berdasarkan perkiraan biaya perusahaan.

Didalam sebuah proyek, cost estimating sendiri termasuk dalam tahap awal pembuatan sebuah proyek sebelum proyek tersebut disepakati. Sebelum proyek tersebut berjalan cost estimating berperan dalam menentukan budget dalam sebuah proyek dan bahkan cost estimating tersebut bisa brtambah atau berkurang saat proyek sedang dijalankan.

Cost Management
Cost management adalah sebuah metode yang menggunakan teknologi untuk menguruk biaya produktivitas melui siklus hidup penuh proyek pada tingkat perusahaan. Ada beberapa fungsi khusus manajemen proyek mencakup kontrol memperkirakan pekerjaan, pengumpulan data, penjadwalan, akutansi dan desain. Cost management sangat dibutuhkan untuk menjamin bahwa proyek yang dikerjakan dapat diselesaikan dengan budget/biaya yang telah disepakati. Cost management sendiri pada sebuah proyek mengatur pengeluaran yanf terjadi dalam sebuah proyek termasuk terdapat cost estimating didalamnya.

Manajemen Resiko
Manajemen resiko sendiri terdiri dari dua kata yang berbeda yaitu manajemen secara umum berarti mengatur atau mengorganisir dan risiko dalam KBBI adalah akibat yang kurang menyenangkan/merugikan dari suatu perbuatan atau tindakan. Dalam bisnis sendiri, risiko berkaitan dengan hasil aktual yang tidak sesuai dengan hasil yang diharapankan. Jika ditarik kesimpulan, dapat disimpulkan bahwa manajemen risiko adalah cara mengatur, mengolah, serta mengorganisir setiap risiko-risiko apa saja yang akan terjadi atau dialami oleh setiap perusahaan atau badan usaha. Risk management didalam sebuah proyek berfungsi sebagai pencegahan terjadinya resiko resiko yang akan terjadi dalam melakukan sebuah proyek. Ketika resiko dapat diketahui, keuntungan yang dapat diperoleh adalah dapat menekan pengeluaran pada cost management perusahaan/organisasi.

Referensi :

Risk management adalah proses yang aktif atau sedang berjalan yang berguna untuk memaksimalkan probabilitas dan konsekuensi dari kemungkinan kejadian risiko postif (opportunities) dan meminimalkan kemungkinan dan konsekuensi dari kejadian risiko negatif (threads) terhadap tujuan dari suatu proyek.

Cost estimate merupakan prediksi atau perkiraan yang menyangkut tentang cost, quantities dan / atau harga dari resource yang dibutuhkan oleh scope atau ruang lingkup dari investasi aset, aktivitas, atau proyek. Sebagai sebuah prediksi atau perkiraan, cost estimate harus mampu digunakan untuk mengatasi kemungkinan terjadi risiko. Cost estimate digunakan untuk proses pengambilan keputusan dalam sebuah bisnis, asset maupun perencanaan pembautan suatu proyek.

Dilihat dari pengertiannya, cost estimate memiliki pengaruh dalam memanajemen risiko suatu perusahaan. Dengan adanya cost estimate yang baik dalam sebuah perusahaan atau organisasi, maka kemungkinan terjadinya ketidakpastian dalam konteks cost, jumlah dan resource dapat di minimalisir. Dalam hal ini ada yang dinamakan risk-based cost estimated, yaitu estimasi biaya berdasarkan risiko. Artinya dalam perencanaan estimasi biaya, melibatkan pemodelan yang simple maupun kompleks berdasarkan hubungan probabilistik antara cost, schedule, dan kejadian yang terkait dengan proyek. Dengan menggunakan cost estimate,sebuah perusahaan akan dapat memperkirakan biaya yang nantinya akan dikeluarkan dalam pembuatan suatu proyek. Disamping itu, cost estimate juga dapat menjadi acuan untuk perusahaan lain yang juga membangun proyek yang sama.

Cost Management - Manajemen biaya dalam sebuah proyek merupakan kegiatan yang digunakan untuk memperkirakan, mengalokasi, serta mengendalikan biaya suatu proyek. Cost management nantinya akan menghasilkan anggaran yang disetujui yang berguna untuk memonitor biaya sepanjang proyek berjalan dan memberikan dasar keputusan untuk mengendalikan biaya tak terduga atau ekstra. Dalam hal ini cost management memiliki hubungan yang erat dengan manajemen risiko, karena dengan adanya cost management yang baik, maka kemungkinan terjadinya risiko akan dapat dikurangi.

Referensi :

  1. project cost management
  2. Anderson Struart .2009. Procedure Guide for Right-of-Way Cost Estimation and Cost Management. Wahington.
    Front Matter | Procedures Guide for Right-of-Way Cost Estimation and Cost Management |The National Academies Press