Bagaimana pengaruh kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) bagi manusia di masa mendatang ?

kecerdasan buatan

Artificial Intelligence (AI) di zaman modern ini dapat membantu dalam mengerjakan tugas manusia dalam banyak hal . Kita dapat mengambil contoh dengan adanya OK GOOGLE,SIRI,CORTANA,dan beberapa program AI yang diciptakan oleh perusahaan-perusahaan internasional lainnya.Program-program tersebut telah dibuat dan dikembangkan dengan sebaik mungkin. Hal ini cukup berpengaruh dalam aktivitas manusia sekarang ini. Lalu bagaimana pengaruh AI di masa yang akan datang ?

Perkembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) telah dimulai pada abad ke-13, saat ditemukannya robot humanoid yang dapat memainkan musik oleh Al-Jazari dan robot penuang teh dari Jepang pada tahun 1796. Pada masa ini, kecerdasan buatan difokuskan untuk membuat sesuatu yang bisa melakukan hal yang sama dengan manusia, termasuk berpengaruh terhadap kecerdasan dan perilakunya. Adapun pengaruh AI di masa mendatang yaitu :

1. Teknologi Cyborg

image

Salah satu yang menjadi keterbatasan utama bagi manusia adalah tubuh dan otak. Peneliti Shimon Whiteson berpikir bahwa di masa depan, kita akan dapat menambah kemampuan diri kita dengan komputer dan meningkatkan banyak kemampuan alami kita sendiri. Yoky Matsuka dari Nest percaya bahwa AI akan berguna bagi seseorang dengan anggota badannya yang diamputasi, karena otak akan dapat berkomunikasi dengan anggota tubuh robot untuk memberi pasien lebih banyak kendali. Teknologi cyborg semacam ini secara signifikan akan mengurangi keterbatasan yang dialami oleh orang yang diamputasi tersebut setiap hari.

2. Mengambil alih pekerjaan yang berbahaya

Robot sudah mengambil alih beberapa pekerjaan paling berbahaya yang tersedia, termasuk pembinasaan bom. Menurut BBC robot ini bukan sekedar robot. Mereka secara teknis drone, digunakan sebagai mitra fisik untuk meredakan bom, namun membutuhkan manusia untuk mengendalikannya, daripada menggunakan AI. Apapun klasifikasinya, mereka telah menyelamatkan ribuan nyawa dengan mengambil alih salah satu pekerjaan paling berbahaya di dunia. Seiring kemajuan teknologi, kita mungkin akan melihat lebih banyak integrasi AI untuk membantu fungsi mesin yang satu ini.

Pekerjaan lain juga dipertimbangkan kembali untuk integrasi robot. Welding, yang terkenal memproduksi zat beracun, panas yang hebat, dan kebisingan yang memikat, kini bisa di-outsource ke robot dalam banyak kasus. Robot Worx menjelaskan bahwa sel las robot sudah digunakan dan memiliki fitur keselamatan untuk mencegah pekerja manusia dari asap dan kerusakan fisik lainnya.

3. Memecahkan perubahan iklim

Memecahkan perubahan iklim mungkin tampak seperti tatanan yang tinggi dari robot.Namun seperti yang dijelaskan oleh Stuart Russell, mesin memiliki lebih banyak akses ke data daripada yang dimiliki seseorang - menyimpan sejumlah statistik yang membingungkan. Dengan menggunakan data yang besar, AI suatu hari bisa mengidentifikasi tren dan menggunakan informasi tersebut untuk menghasilkan solusi atas masalah terbesar di dunia.

4. Robot sebagai teman

image

Pada tahap ini, kebanyakan robot yang diciptakan masih tanpa emosi seperti manusia. Namun, sebuah perusahaan di Jepang telah melakukan langkah besar pertama menuju penciptaan robot pendamping yang bisa mengerti dan merasakan emosi . Diperkenalkan pada tahun 2014, “Pepper” robot pendamping mulai dijual pada tahun 2015, dengan seluruh 1.000 unit awal terjual habis dalam semenit. Robot itu diprogram untuk membaca emosi manusia, mengembangkan emosinya sendiri serta membantu teman-teman manusianya tetap bahagia. Pepper mulai dijual di A.S. pada tahun 2016, dan robot ramah yang lebih canggih dipastikan akan menyusul.

5. Peningkatan perawatan lansia

Kehidupan sehari-hari adalah perjuangan bagi sebagian besar manula dan banyak yang harus menyewa bantuan dari luar untuk mengelola perawatan mereka atau bergantung pada anggota keluarga. AI berada pada tahap di mana ia harus berperan dalam penggantian kebutuhan ini, kata Matthew Taylor, ilmuwan komputer di Washington State University. Robot “Rumah” bisa membantu para manula dalam mengerjakan tugas sehari-hari dan membiarkan mereka tetap mandiri dan tinggal di rumah selama mungkin yang dengan hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.

Meski kita tidak tahu pasti masa depan, cukup jelas bahwa berinteraksi dengan AI akan segera menjadi aktivitas sehari-hari. Interaksi ini jelas akan membantu masyarakat kita berevolusi, terutama dalam hal cyborg, menangani tugas-tugas berbahaya, memecahkan perubahan iklim, pertemanan dan meningkatkan perawatan para tetua kita. Di luar enam dampak ini, ada lebih banyak lagi cara teknologi AI dapat mempengaruhi masa depan kita, dan fakta ini memiliki profesional di beberapa industri yang sangat bersemangat untuk masa depan yang terus berkembang dari kecerdasan buatan.

SUMBER:

Masa depan akan dipenuhi oleh kemajuan teknologi yang mempermudah kehidupan manusia. Stephen Hawking, orang Inggris ahli fisika teoretis paling terkenal di dunia, berpikir bahwa ini adalah hal yang buruk, kecerdasan buatan itu “bisa menjadi akhir umat manusia,” sementara ilmuwan lain tidak setuju dengan pandangannya.

Kecerdasan Buatan ?

AI (Artificial Intelligence) dalam bahasa indonesia adalah kecerdasan buatan yang dibuat manusia dalam sebuah komputer yang memiliki kecerdasan seperti manusia. Jadi bisa saja kecerdasan buatan ini merupakan suatu ancaman. Walaupun terasa futuristik dan terlihat berbahaya ,karena mesin memiliki kecerdasan dan emosi, maka dari itu pakar AI menganggap pengembangan disiplin ilmu ini penting karena bisa di terapkan di internet. Contohnya jaman dahulu Jhon McCharty membuat sebuah permainan catur antara manusia versus komputer yang mengawali terciptanya AI dan dia dinobatkan sebagai bapak artificial intelligence

Teori Kecerdasan Buatan

Asisten Profesor Arend Hintze biologi integratif dan ilmu komputer dan teknik di Michigan State University – mendefinisikan empat jenis kecerdasan buatan di komputer atau robot seperti:

  • Tipe I Reactive Machines: Komputer atau robot yang hanya bisa bereaksi terhadap situasi tertentu, seperti permainan catur atau permainan melawan pesaing manusia. Mesin ini tidak hanya memiliki kemampuan untuk menciptakan kenangan atau menggunakan pengalaman masa lalu untuk membuat keputusan saat ini.

  • Mesin Memori Terbatas Tipe II: Mesin-mesin ini, seperti mobil penggerak sendiri, dapat menggunakan memori terbatas dan pengalaman masa lalu untuk membuat keputusan. Tapi kenangan ini tidak disimpan untuk jangka panjang agar mesin bisa belajar dari pengalaman masa lalu.

  • Tipe III Teori Mesin Pikiran: Mewakili perpecahan antara mesin yang dibangun sekarang dan yang dibangun di masa depan. Mesin ini suatu hari nanti memiliki kemampuan untuk “membentuk representasi tentang dunia, tapi juga tentang agen atau entitas lain di dunia. Dalam psikologi, ini disebut teori pikiran – pemahaman bahwa orang, makhluk dan benda di dunia dapat memiliki pikiran dan emosi yang mempengaruhi tingkah lakunya sendiri, “kata profesor tersebut.

  • Tipe IV Self-Awareness Machines: Mesin yang memperluas teori pikiran, sadar diri dan memahami konsep diri dalam hubungan dengan orang lain. Hintze menjelaskannya sebagai perbedaan antara “menginginkan sesuatu dan mengetahui bahwa Anda menginginkan sesuatu.” Entah sadar menyadari diri dan keadaan batin mereka tentang perasaan atau perasaan, dan dengan demikian, dapat memprediksi emosi orang lain. Kami belum memiliki mesin, komputer, atau robot semacam ini.

Dampak Negatif Kecerdasan Buatan

Dampak yang terasa sekarang adalah hilangnya lapangan kerja dan pemindahan tenaga kerja secara ekonomi semua menggunakan kompter maupun robot.Manusia akan lebih malas lagi karena beranggapan bahwa ada AI yang bisa menyelesaikan masalah membuat mereka berpikir tidak perlu susah-susah untuk bekerja. AI juga tidak diciptakan untuk memiliki perasaan dan cinta,oleh karena itu para ilmuan percaya penjajahan manusia oleh robot tidak akan terjadi, namun para ilmuan lebih menghawatirkan jika salah satu penerapan AI dalam bisang militer yang diperkuat oleh persenjataan tinggi akan disalah gunakan oleh beberapa pihak yang ingin menang sendiri. Dengan demikian akan terjadi peperangan yang dilakukan oleh kecerdasan buatan dan akan membuat banyak korban jiwa dan sulit untuk di kendalikan dan dimatikan.Kedokteran juga membuktikan bahwa otot yang tidak mendapatkan cukup olaraga,rusak dan atrofi seiring berjalannya waktu. Hal yang sama juga terjadi pada keterampilan dan kemampuan yang tidak lagi digunakan oleh manusia karena mesin telah mengambil beban berat.

Penerapan AI pada Jaman Sekarang Dan Masa Depan

Baru dalam beberapa dekade terakhir, setiap orang dapat mengakses pengetahuan di ujung jari mereka, jika mereka memiliki akses internet dan kemampuan navigasi mesin telusur dasar.Orang-orang yang menggunakan komputer dalam pekerjaan , dibutuhkan sedikit waktu untuk melakukan tugas seperti akuntansi, perbankan dan membayar tagihan, membebaskan lebih banyak waktu untuk individu. Memberikan manfaat dalam bidang keamanan kita tidak perlu lagi merasa resah terhadap keamana negara dengan adanya AI kita bisa membuat robot untuk menjaga perbatasan maupun sebuah base camp di sebuah wilayah jauh dari jangkauan manusia,Kita tidak perlu lagi khawatir lupa mematikan lampu atau melihat situasi dirumah karena dengan adanya AI lampu dirumah bisa dimatikan tanpa menyentuk atau kembali keruma hanya dengan menggunakan sofware untuk mematikan dan melihat situasi dirumah.

AI dibidang transportasi juga sudah mulai dikembangkan oleh banyak perusahaan teknologi,seperti perusahaan pencari terbesar di dunia Google, yang mulai mengembangkan mobil tanpa pengemudi yang dapat mengemudi sendiri. Selain dalam bidang transportasi ada juga di berbagai bidang dengan adanya atau diciptakannya robot yang memiliki kecerdasan buatan yang dapat memudahkan pekerjaan manusia, seperti memberihkan rumah,melayani pelanggan dan bahkan melakukan tugas yang berat.

Referensi:

Ketika kita berbicara tentang AI mengubah hidup kita, seperti apa kelihatannya ? Bagaimana AI akan mengubah hidup seperti yang kita ketahui ?

Salah satu perubahan yang lebih transformatif yang saya perikirakan adalah mobilitas jaringan : internet dari hal-hal benda-benda nyata, jika Anda mau. Semua benda akan bisa bergerak di seluruh dunia secara mandiri, dan kita akan melihat sejumlah layanan yang berbeda-beda di jaringan ini. - Michael Hanuschik, CEO startup stealth-mode

Menurut Anda apakah AI akan membantu orang membuat keputusan dan meningkatkan kehidupan kita, atau apakah kita pada dasarnya memprogram untuk kemusnahan diri kita sendiri ? Apa peran manusia di masa depan ?

Saya tentu saja tidak percaya bahwa kita akan memprogram diri kita untuk dilupakan dalam waktu dekat. AI adalah alat khusus. Alat yang sangat ampuh, tapi alat tetap saja adalah “alat”. AI hebat dalam membuat perkiraan statistik berdasarkan kumpulan data yang sangat besar, namun mereka tidak memiliki pemahaman yang sebenarnya tentang tugas yang mereka lakukan. – Hanuschik

Artificial Intelligence adalah sebuah perkembangan teknologi yang saat ini sedang berkembang pesat. Segala hal yang berpotensi “di auto kan dana dicerdaskan” akan dibuat AI-nya. Dengan segala hal sudah diotomatiskan, maka secara tidak langsung manusia tidak perlu lagi melakukan hal-hal yang sudah dapat dikerjakan oleh AI, sehingga segala pekerjaan kesannya akan lebih efektif dan efisien.

Namun apakah memang begitu ?

Google optimis dengan keuntungan yang akan diberikan AI di masa mendatang, Pichai (Google CEO) mengatakan bahwa pendekatan baru ini berarti “interaksi menjadi lebih mulus dan alami.” Tapi Musk (Tesla CEO) tidak menolak gagasan kecerdasan buatan itu secara langsung. Memang, proyek Tesla Autopilot-nya berencana untuk menggunakan mesin belajar mengendarai mobil secara otomatis di kemudian hari. Tapi disaat Pichai melihat Google berperan sebagai pembuat teknologi, Musk lebih memilih gagasan “semacam peraturan pemerintah” untuk memastikan A.I. dimanfaatkan dengan baik,

"Saya hanya berpikir kita perlu memastikan orang tidak mengambil jalan pintas di pada standar keamana A.I.” pungkasnya.

Ditinjau dari pendapat ketiga tokoh diatas, Artificial Inteligence memiliki potensi mengubah bagaimana dunia bekerja, bahkan Artificial Inteligence berpotensi mengubah cara berpikir dan cara pandang kita. Artificial Intelgence memiliki banyak potensi untuk menyejahterakan kehidupan manusia, namun dengan banyaknya potensi tersebut, menurut Elon Musk, AI juga memiliki potensi besar sebagai ancaman untuk kehidupan manusia. Keberadaan AI pada saat sekarang masih bisa disebut sebagai bayi, tapi apakah akan ada saat dimana AI akan Berjaya layaknya pada film fiksi-sains Terminator ? Akan lebih baik jika penggunaan AI diberi aturan yang tegas sehingga tidak akan terjadi kecolongan seperti yang terjadi dengan Skynet (Terminator).

Sumber :

Teknologi berkembang dengan sangat cepat, beberapa dekade yang lalu mungkin kecerdasan buatan hanya sebuah sains fiksi, pada beberapa tahun terakhir para ilmuwan berhasil membuat “machine learning” menggunakan jaringan neural yang kerjanya menyerupai kerja neuron yang asli. Ini yang membuatmesin dapat memproses informasi untuk mereka sendiri dan menunjukan fungsi yang kompleks seperti pengenalan wajah. Beberapa adalah contoh dan peran dari kecerdasan buatan di masa yang akan datang.

  1. Automated Transportation
    Kita telah melihat self-driving cars, walaupun masih diperlukan supir untuk keamanan. Meskipun teknologi ini sangat gencar kembangkan, teknologi ini belum sepenuhnya sempurna. Google memulai tes self-driving car pada tahun 2012. Dan pada saat itu juga departemen transportasi U.S merilis level-level yang berbeda untuk automation. Yang mana self-driving car milik google di klasifikasikan full automation atau sepenuhnya otomatis. Kendaraan besar seperti bus di masukan ke dalam kelas tidak sepenuhnya otomatis.

  2. Pengganti pekerjaan berbahaya
    Robot sudah menggantikan beberapa pekerjaan yang berbahaya, termasuk menjinakan bom. Bedasarkan BBC secara teknis mesin yang digunakan adalah drone. Seiring dengan berkembangnya teknologi versi kecerdasan buatan dari mesin ini masih dikembangkan.

  3. Robot sebagai teman
    Kebanyakan robot belum bisa menampilkan emosi. Tetapi sebuah perusahaan di jepang telah membuat robot yang dapat membaca emosi. Pertama kali diperkenalkan pada tahun 2014, “pepper” robot yang dijual pada tahun 2015 dengan 1000 unit habis terjual kurang dari satu menit. Robot tersebut diprogram untuk membaca emosi manusia dan membantu manusia tetap bahagia. Pepper baru dijual di U.S pada tahun 2016.

Referensi:
http://bigdata-madesimple.com/the-future-of-artificial-intelligence-6-ways-it-will-impact-everyday-life/

Teknologi yang semakin maju membuat manusia semakin mudah mengerjakan berbagai pekerjaannya. Contoh kecilnya saja adalah ponsel pintar (smartphone). Dengan satu perangkat kita bisa melakukan banyak hal. Pekerjaan, hiburan, interaksi, dll. sudah menjadi paket komplit pada sebuah smartphone.

Tidak heran, jika perkembangan peradaban manusia berbanding lurus dengan perkembangan teknologi.
dalam perkembangan teknologi ada satu hal lagi yang sangat menarik untuk disoroti. Mungkin tidak banyak orang yang sadar atau tertarik dengan teknologi ini, padahal banyak sekali perusahaan teknologi yang tengah berlomba untuk mengembangkannya. Adalah kecerdasan buatan atau artificial intelligence yang kini tengah menjadi primadona di kalangan penggila teknologi. Kecerdasan buatan sejatinya adalah perangkat lunak komputer yang dibuat untuk melayani kebutuhan manusia. Bahkan lebih jauh, kecerdasan buatan bisa berperilaku seperti manusia yang dapat berinteraksi.

Berguna dan Berbahaya untuk Manusia

Sebenarnya teknologi seperti ini memang dibuat untuk memudahkan manusia. Di masa depan, diperkirakan kecerdasan buatan ini akan digunakan pada robot-robot untuk membantu aktivitas manusia sehari-hari.
Lihat saja Google. Raksasa teknologi ini kini tengah melakukan riset dan pengembangan untuk membuat sebuah mobil tanpa sopir yang dapat mengantarkan penumpangnya secara mandiri. Tentu saja proyek Google ini juga salah satu pengembangan kecerdasan buatan.

Meski demikian ternyata kecerdasan buatan memiliki dua sisi yang bertolak belakang. Satu sisi akan sangat membantu manusia, sisi lain dapat membahayakan umat manusia.

Bisakah Dikendalikan?

“Sebuas-buasnya hewan, bisa saja dijinakkan jika berada dalam tangan yang tepat,”

Kutipan perkataan dari seorang wildlife expert, Steve Irwin ini mungkin bisa saja diaplikasikan pada perkembangan kecerdasan buatan.

Kecerdasan buatan tentu dapat dikendalikan, asalkan pembuatannya memang tidak ditujukan untuk membuat komputer menjadi “lebih cerdas” dari manusia itu sendiri.

Bahkan salah satu pakar kecerdasan buatan, Rollo Carpenter memercayai bahwa teknologi ini akan menjadi satu kekuatan positif di masa datang. Ia juga menilai bahwa manusia masih berada dalam tahap yang jauh untuk membuat kecerdasan buatan yang hebat, sehingga tidak perlu merisaukan perkembangan teknologi ini.