Bagaimana penerapan MVP untuk startup yang dijalankan secara bootstrap?

Menurut definisinya, Minimum Viable Product (MVP) adalah pengembangan teknis yang terjadi ketika startup memiliki produk baru atau situs dengan fitur yang dihadirkan untuk early adopter. Proses tersebut dilakukan demi mendapatkan feedback dari target pasar.

Sumber gambar

https://assets.pando.com/_versions/2013/02/product_donuts-copy_featured.jpg

Menjadi penting bagi startup untuk menyelesaikan proses penerapan MVP dengan mengumpulkan feedback dan respon (positif dan negatif) dari pengguna. Proses ini, jika dihiraukan, akan mengganggu jalannya bisnis ke depannya

Jangan hanya fokus di teknologi
Kesalahan tebesar yang masih banyak dilakukan startup adalah masih fokus kepada teknologi. Untuk bisa menghasilkan produk yang baik dan diterima target pasar, prioritas utama adalah apa yang menjadi kesulitan pengguna dan bagaimana produk yang dibuat bisa membantu mereka.

Kurang komunikasi dengan target pasar
Kesalahan lain yang masih banyak dilakukan startup adalah kurangnya komunikasi atau masih kerap menghiraukan feedback konsumen. Kebanyakan startup merasa cukup yakin dengan produk yang ada dan langsung meluncurkannya tanpa melakukan komunikasi dengan konsumen yang disasar.

Uji coba langsung
Agar produk yang dibuat berfungsi dengan baik, lakukan uji coba terkait dengan layanan atau produk yang akan dihadirkan. Jika startup Anda fokus ke layanan on-demand, coba cari tahu secara langsung berapa waktu yang dihabiskan untuk layanan yang akan ditawarkan. Proses tersebut membantu startup menentukan perkiraan waktu, tantangan di jalan, dan solusi yang ideal menghadapi kendala tersebut.

Referensi

https://dailysocial.id/post/minimum-viable-product-startup-bootstrap-selasastartup