Bagaimana Penelitian Dialektologi di Indonesia?


Indonesia yang kaya akan bahasa memiliki ciri khas yang sangat berharga untuk terus menjadi pusat penelitian. Dalam bahasa daerah di Indonesia masih memiliki variasi yang sangat beragam macamnya. Contohnya, dalam bahasa Jawa -ada dialek jawa timuran, jawa tengah, dan lain sebagainya.

Bagaimanakah dialektologi diperhatikan di Indonesia dalam ranah penelitian?

Lauder (2007) mengungkapkan bahwa penelitian dialektologi di Indonesia mulai dari awal kemunculannya pada tahun 1951 hingga tahun 2007 sudah menghasilkan 140 penelitian. Akan tetapi, dari banyaknya penelitian dialektologi yang sudah dihasilkan hanya ada 41 naskah yang berhasil diterbitkan. Sebagian besar penelitian dialektologi masih berpusat di Pulau Jawa dibandingkan penelitian di daerah lainnya. Hal tersebut terlihat dari rekapitulasi penelitian dialektologi yang menempatkan penelitian Pulau Jawa sebagai penelitian dengan persentase terbesar, yaitu 47,85%. Posisi berikutnya disusul oleh penelitian di Pulau Sumatera dengan persentase sebesar 17,14%.

Jika dicermati secara mendalam, perolehan angka persentase Pulau Jawa dan Pulau Sumatera sangat berbeda jauh. Hal ini memperlihatkan menumpuknya penelitian dialektologi di Pulau Jawa dan jarangnya penelitian di daerah lainnya. Kemudian, penelitian dialektologi terbanyak nomor tiga adalah penelitian di Pulau Sulawesi dengan persentase sebanyak 12,85%. Berikutnya, penelitian dialektologi di Pulau Bali memperoleh angka sebanyak 10,71%.

Selanjutnya, Nusa Tenggara Barat dan Timur menduduki peringkat lima sebesar 6,42%. Tiga pulau yang masih belum banyak penelitian dialektologi adalah Pulau Kalimantan dengan perolehan persentase 3,57% dan Pulau Maluku termasuk Pulau Irian 0,71%. Dari semua penelitian dialektologi tersebut, kurang lebih 30 buah bahasa beserta dialek-dialeknya yang berhasil didokumentasikan melalui penelitian metode ini. Tentu saja, angka tersebut merupakan angka yang sangat kecil bila dibandingkan bahasa yang terdapat di Indonesia yang mencapai ratusan.

Hal ini menandakan bahwa penelitian dialektologi di Indonesia masih membutuhkan perhatian yang lebih besar lagi, terutama di daerah-daerah yang masih memperoleh persentase yang kecil. Meskipun demikian, penelitian dialektologi di Pulau Jawa juga masih harus digali lebih mendalam walaupun tingkat persentasenya sudah besar. Namun, akan lebih baik dan jauh lebih diprioritaskan bila penelitian dilakukan di luar Pulau Jawa. Hal yang perlu dihindari peneliti saat ingin melakukan penelitian dialektologi adalah melakukan penelitian bahasa yang telah diteliti. Hal tersebut disebabkan masih banyak bahasa di Indonesia yang masih belum terdokumentasikan dan memerlukan untuk dilakukan penelitian.