Bagaimana Pendapatmu Terkait Orangtua Yang Kolot?

image

Definisi orangtua yang kolot adalah orang tua yang membatasi aktivitas anak-anaknya. Apalagi melihat kondisi sosial dan pergaulan anak-anak muda jaman sekarang yang cenderung negatif. Apakah masih diperlukan model didikan seperti jaman dulu ? Ataukah memang jaman sudah berubah sehingga pola didikan seperti itu sudah tidak berlaku lagi ? Bagaimana pendapatmu sebagai anak muda ?

1 Like

Menurut saya orang tua yang kolot adalah mereka-mereka yang masih tidak ingin atau belum bisa sepenuhnya masuk ke dunia anak di jaman sekarang. Saya yakin bahwa sebenarnya mereka tidak bermaksud membatasi aktivitas anak-anak mereka, mereka hanya ingin melindungi dan menjaga anak-anak mereka. Namun, adanya perbedaan generasi membuat hal ini sering disalahartikan oleh anak.
Solusinya tentu dengan komunikasi yang lebih terbuka antara orang tua dan anak, baik orang tua maupun anak harus sama-sama terbuka pikirannya. Anak diberi kebebasan untuk mengutarakan pendapatnya sekaligus bertanggung jawab atas pilihannya tersebut. Orang tua pun harus lebih kreatif dan cerdas dalam memvariasikan pola didik anak jaman sekarang, karena kecenderungan anak jaman sekarang yang ingin selalu bebas tentu tidak bisa disamakan dengan pola didikan anak pada jaman dulu.
Intinya adalah adanya keterbukaan dan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak.

Referensi:

"Generation Gap": Beda Dulu, Beda Sekarang
Tips untuk Mengatasi Generation Gap dengan Anak | Popmama.com

Menurut saya orang tua yang kolot itu merupakan orang tua yang takut akan perubahan. Ditambah karena mereka sudah merasa nyaman/bahagia dengan kebiasaan jaman dulu. Jadi, ketika mereka menghadapi perubahan di jaman sekarang ini yang berbeda dengan jamannya, pola pikir mereka masih jaman dulu, dan belum bisa menerima hal-hal yang bersifat jaman sekarang.
Seharusnya orang tua perlu juga mengikuti perkembangan jaman sekarang. Namun harus tetap mendidik anaknya dengan mengikuti sistem didikan jaman sekarang juga. Jadi, intinya orang tua dan anak harus menyesuaikan dan maju mengikuti perkembangan jaman. Agar bisa bertahan hidup di jaman yang semakin berkembang ini. Namun boleh juga menerapkan nilai-nilai didikan jaman dulu yang dianggap benar/tepat untuk di jaman sekarang ini.

Kalau dilihat dari sisi positifnya, kenapa orang tua sering membatasi anaknya dalam melakukan hal ini dan itu, tak lain adalah orang tua itu mencemaskan dan khawatir terhadap anaknya. Tidak ada orang tua yang mau anak kenapa-kenapa di situasi hari ini yang marak sekali kejahatan terjadi di mana-mana. Orang tua sendiri memiliki pengalaman yang lebih banyak dari anaknya, wajar saja kalau akhirnya sering menasihati dan menggurui. Tetapi hal sepeti ini juga memiliki dampak yang negatif bagi hubungan mereka sebagai keluarga.

Orang tua yang sering membatasi anak akan menjadi bentuk pengekangan dan menghambat anak untuk melakukan eksplorasi di banyak hal. Sering lihat kan kalau ada orang tua yang melarang anak menyentuh barang-barang, melarang anak corat coret tembok, atau melarang anak bermain pasir dan tanah. Hal yang seperti ini akan membentuk kepribadian anak menjadi orang mudah takut dan orang yang tidak berani mengambil resiko. Seharusnya dari kecil, orang menyediakan kertas atau buku gambar ketika sang anak mau bermain corat coret. Bermain pasir pu boleh asal tetap dalam pengawasan orang tua. Ketika ada makanan tumpah, ajari anak untuk bertanggung jawab dengan membereskannya. Hal yang seperti ini yang kadang tidak dipahami dan dipelajari oleh sebagian orang tua, karena mereka hanya tidak ingin repot.

Kemudian karena anak sering dibatasi aktivitasnya dan dilarang-larang, hal ini mengakibatkan anak akan merasa bahwa orang tu tidak memiliki kepercayaan terhadap dirinya. Seharusnya orang tua memberikan kepercayaan kepada anaknya, karena hal ini juga tanda dari kasih sayang orang tua kepada anak.

Hal ini sering terjadi, kita pun tidak akan tahu bagaimana kita mendidik anak kita nanti, mungkin kita akan dianggap kolot juga oleh anak kita. Banyak hal faktornya, mulai dari was-was berlebih karena zaman in isagat berbeda dengan zamannya, atau boleh jadi banyak hal yang membuat dia menyesal di masa muda sehingga tidak ingin kita mengalami kesalahan yang sama. tapi yang pasti pendapatku it’s okay pemikiran-pemikiran kolot itu, kalau bisa kita harus berusaha menjelaskan hal-hal menurut sudut pandang kita, ada dua kemungkinan sih, bisa jadi menerima pendapat atau malah berujung debat. heheh. tapi yang pasti sih santai aja jangan dibawa stress, live your life and let the universe guide you. ambil baiknya buang buruknya, orang tua mau yang terbaik buat anaknya walaupun menurut dia baik belum tentu kita mau ya kan.

Menurut saya orang tua yang kolot adalah orang tua yang tidak mampu beradabtasi akan perubahan. Biasanya mereka masih terpatok dengan ajaran yang didapat di saat mereka kecil. Tentu didikan orang tua pada zaman dulu dan sekarang perlu berubah. Sebenarnya ajaran dahulu banyak sisi poositifnya, namun untuk menyampaikan ajaran tersebut sebagai orang tua harus merubah “cara” nya. Karena ika orang tua tidak menyesuaikan kepada perkembangan zaman, dan tetep kekeh dengan ajaran terdahulu, malah akan berdampak ke anaknya yang tidak bisa mengeksplor dunia luar dan cenderung ikut kolot juga.

Menurut pandangan saya, orang tua “kolot” itu merupakan suatu kondisi dimana orang tua secara spesifik belum dapat beradaptasi secara maksimal dengan perkembangan zaman yang kita hadapi saat ini. Pola pikir orang tua dengan tipe seperti ini masih dikuasai oleh kehidupan zaman dahulu yang sangat dikaitkan dengan bagaimana orang tua mereka dahulu memperlakukan dan membesarkan mereka. Namun hal ini tidak semata-mata dapat kita persepsikan negatif, karena yang perlu kita ingat bahwa orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Sehingga solusi yang bisa saya tawarkan untuk permasalahan ini adalah dengan meelakukan pendekatan yang lebih kepada orang tua kita dan cobalah untuk mengkomunikasikan hal-hal yang membuat kita merasa tidak nyaman seperti sikap, pola pikir atau aturan yang orang tua kita terapkan kepada kita. Dengan hal tersebut saya yakin orang tua kita perlahan-lahan akan mengintrospeksi diri mereka dan mencoba memahami apa yang kita sampaikan.

Menurut saya, orangtua kolot disini diartikan sebagai ketidakmampuan orangtua untuk mengikuti perkembangan zaman sehingga mereka cenderung mengarahkan anaknya sesuai dengan yang mereka inginkan dengan maksud untuk melindungi anak-anaknya dari hal-hal negatif yang timbul dari perkembangan zaman saat ini dan menganggap bahwa arahan atau didikan yang mereka berikan adalah hal yang paling tepat, tanpa mempertimbangkan perkembangan zaman yang ada. Namun, terdapat juga didikan tertentu pada zaman dulu yang mungkin tepat untuk diterapkan di zaman modern ini. Tapi alangkah lebih baik jika para orangtua untuk terus mengikuti perkembangan zaman agar mereka tahu didikan seperti apa yang tepat bagi anak mereka.

Yah gimana ya… sebagian orang tua memang seringkali membatasi anak tanpa melakukan edukasi yang benar. Generasi orang tua kita terkadang masih lekat dengan budaya mengasuh anak di zamannya, padahal kita tidak bisa menyamaratakan perilaku anak agar sama dengan budayanya di masa lalu. Hari ini kita hidup di masa teknologi sudah sanggat canggih… apa yang kita butuhkan bisa kita akses melalui internet. Namun lagi-lagi, generasi orang tua kita sebagian tidak mahir dalam menggunakan teknologi. Jadi informasi dan pengetahuan yang ia punya hanya berdasarkan pengalaman saja…

Orang tua menjadi kolot salah satunya juga merasa lebih tua dan memiiki engalaman hidup yang lebih lama dari sang anak sehingga mengerti hal-hal yang mungkin terjadi di dunia luar. Pada dasarnya wajar ya apabila orang tua merasa seperti ni, namun tidak ada salahnya sebagai orang tua mempelajari bagaimana mendidik anak sesuai zamannya, karena pembelajaran itu senantiasa berkembang seperti halnya dalam mendidik anak.

Memiliki orang tua yang baik dan penyayang adalah dambaan setiap anak. Diberi perhatian, kasih sayang, motivasi, dukungan, dan kata-kata semangat adalah hal yang mereka inginkan. Namun, kita tak dapat memilih atau memesan untuk dilahirkan di rahim siapa yang kita tahu hanyalah hidup, lalu dilahirkan di dunia. Boleh jadi kita dilahirkan dari rahim orang tua yang sering membatasi anaknya dan bersikap egois maka hal ini yang sangat tidak diinginkan oleh seorang anak. Meskipun begitu kita harus tetap sopan dan memperlakukan mereka lembah lembut, karena orang tua telah membesarkan kita dan menafkahi kita dengan banting tulang. Coba ajak diskusi dan ngobrol dengn orang tua, terkadang orang tua itu sebenarnya tidak tahu apa yang anaknya benar-benar rasakan karena selama ini mereka hanya menjalankan tugasnya sebagai orang tua. Mungkin dengan kita jujur dan terbuka kepada orang tua, mereka juga akan intropeksi diri. Tidak apa pelan-pelan dulu sembari membangun hubungan yang tetap baik