Bagaimana pendapatmu tentang film Pacific Rim: Uprising?

Pacific Rim: Uprising adalah film Amerika Serikat bergenre fiksi ilmiah yang disutradarai olh Steven S. DeKnight, berdasarkan skenario yang ditulis oleh DeKnight, Emily Carmichael, Kira Snyder, dan T.S. Nowlin diangkat dari cerita karya Guillermo del Toro. Film ini merupakan sekuel dari film tahun 2013 berjudul Pacific Rim.

Beberapa bintang yang bermain dalam film ini antara lin John Boyega, Scott Eastwood, Cailee Spaeny dan Jing Tian, bersama Rinko Kikuchi, Charlie Day, dan Burn Gorman yang kembali memainkan peran mereka dalam film aslinya.

Apa kometarmu tentang film ini?

Menurut saya film ini tidak seheboh film yang pertama. Wow factor dari jaegernya tidak terlihat di film ini. Pengambilan gambar dari jauh membuat robot raksasa tersebut terlihat tidak gagah seperti pada film sebelumnya. Sekuel dari Pacific Rim (2012) ini hambar, dangkal, dan kurang bergaya. John Boyega membuatnya menarik lewat keberadannya yang kharismatik. Bagi yang baru menonton Pacific Rim, waralaba ini sebelumnya dibuat tahun 2012 dengan nama Pacific Rim. Sutradara Guillermo del Toro (yang baru saja memenangi Oscar lewat The Shape of Water) membikin film tersebut sebagai surat cinta atas kekagumannya terhadap monster.
Pacific Rim sejatinya memang sebuah tribute bagi film monster. Del Toro mengambil banyak referensi monster, terutama dari Jepang. Kaiju sendiri diambil dari bahasa Jepang yang berarti binatang buas. Kaiju dalam Pacific Rim datang dari celah di dasar Samudera Pasifik.

Namun, tokoh Jake Pentecost yang diperankan Boyega berdiri paling tegak di antara yang lain. Auranya berwibawa sekaligus menawan, baik saat dia berpidato maupun melempar lelucon-lelucon receh.

Karakter lain tak mampu mengimbangi keberadaan Boyega sehingga jadi tampak membosankan. Mako Mori (Rinko Kikuchi) tampak menarik, tetapi itu pun karena ia merupakan karakter lama. Beberapa karakter pendukung seperti Namani dan pasangan pilot Gipsy Avenger, Nate Lambert (Scott Eastwood), serta sejumlah kadet yang berasal dari beragam ras tampak menjemukan. Paling hanya Jing Tian yang berhasil mencuri perhatian berkat pesonanya.

Selain itu, faktor lain mengapa tokoh-tokoh pendukungnya membosankan semua karena film tidak banyak memberi tempat untuk mereka. Karakter Jing Tian tidak banyak digali emosinya; film hanya terus-terusan memperlihatkan wajahnya lebih lama tanpa sesuatu yang berarti. Karakter Nate dangkal karena kisah cinta segitiga ia, Jake, dan seorang teknisi hanya sekadar numpang lewat tanpa benar-benar dianggap serius.