Bagaimana pendapatmu tentang film Confessions of a Shopaholic?

Confessions of a Shopaholic

Confessions of a Shopaholic adalah film adaptasi dari novel the Shopaholic series yang ditulis oleh Sophie Kinsella. Film ini dibintangi oleh Isla Fisher yang berperan sebagai tokoh utama yaitu sebagai Rebecca Bloomwood. Film ini berkisah mengenai seorang perempuan muda yang kecanduan berbelanja dan ingin mengobatinya. Dalam film ini kita akan dimanjakan dengan gaya fashion karakter Rebecca Bloomwood.

Belanja. Suatu kegiatan yang hampir semua orang melakukanya. Apa Jobhuners termasuk orang yang gemar belanja? Belanja merupakan sebuah aktivitas membeli barang –baik itu butuh atau ‘hanya’ ingin– yang membutuhkan uang sebagai aspek yang paling vital. Lalu, bagaimana jika ada seseorang yang terlalu gila belanja, tapi di sisi lain dia tidak memiliki uang untuk mengikuti kegilaanya tersebut? Ini dia yang jadi main point kehidupan yang dijalani oleh Rebecca Bloomwood, seorang shopaholic dalam sebuah film holywood berjudul Confessions of a Shopaholic. Film yang tayang tahun 2009 ini diadaptasi dari serial novel karangan Sophie Kinsella dengan judul yang sama.

Sinopsis singkat

Film ini diawali dengan kegilaan belanja dari seorang Rebecca Bloomwood (diperankan Isla Fisher) yang tidak bisa berhenti walaupun hutang kartu kreditnya sudah menumpuk. Masalah terjadi saat perusahaan majalah tempatnya bekerja bangkrut, dan dia menjadi ‘galau’ karena tidak punya pemasukan untuk membayar kartu kreditnya. Saat mengirim surat untuk perusahaan majalah fashion impianya, ‘Alette’, Rebecca keliru memasukkan alamat dan malah mengirim surat itu ke perusahaan keuangan bernama Succesful Saving. Kebetulan, surat yang ditulis Rebecca dinilai bagus oleh Luke Brandon (diperankan Hugh Dancy), yang merupakan editor, dan memutuskan untuk mempekerjakan Rebecca di Succesful Saving. Hal menjadi semakin seru ketika seorang Rebecca yang dalam kehidupan nyata memiliki masalah besar dengan keuangan, malah bekerja untuk majalah yang berfokus untuk mengatur keuangan agar succes seperti namanya.

Masih tidak bisa sembuh dari penyakit gila belanjanya, Rebecca memutuskan untuk pergi ke acara diskon pakaian besar-besaran. Saat selesai belanja –yang sempat diwarnai perkelahian– , Rebecca sadar bahwa barang yang ia beli adalah palsu. Kekesalanya yang ia tuangkan dalam tulisan, berubah menjadi kesuksesan besar bagi karirnya. Namun, kesuksesan itu tidak bertahan lama saat orang-orang tahu bahwa ia menyembunyikan kebenaran tentang dirinya yang sedang terlilit hutang. Rebecca dipecat, juga mengecewakan banyak orang tak terkecuali sababatnya Suze (diperankan Krysten Ritter), dan juga orang yang dia cintai.

Pesan b ermakna f ilm

Walau memiliki alur yang sederhana, film ini memiliki banyak pesan bermakna. Pertama, kegiatan belanja memang menyenangkan, tapi juga bisa menghancurkan jika berlebihan. Rebecca memang puas bisa memiliki banyak baju bagus dan baru yang bisa meningkatkan kepercayaan dirinya. Namun, ia menjadi kalap dan malah menghancurkan sendiri hal-hal yang justru sangat penting baginya. Bukanya senang, malah hidup menjadi tidak tenang. Rebecca selalu dikejar oleh penagih hutang karena hutangnya yang sudah tidak terkontrol. Lucunya, karena sudah terlalu desperate, Rebecca sampai mengikuti kelas untuk menghilangkan penyakit gila belanjanya bersama orang-orang yang senasib denganya. Walupun kisah hidup Rebecca cukup memprihatinkan, film ini berhasil mengemasnya dalam segi komedi yang menghibur juga lho, Jobhuners.

Kedua, jangan terus-terusan membangun mimpi orang lain, tapi percayalah bahwa kamu mampu membangun mimpimu sendiri. Karakter Luke Brandon digambarkan sebagai editor yang cerdas dan berbakat. Ia begitu kritis dalam menanggapi suatu hal sehingga bos nya sangat segan padanya. Suatu ketika, Rebecca bilang kepadanya jika ia terlalu workaholic , namun hasil prestasi atas kerja kerasnya justru masuk ke kantong orang lain dan bukan dirinya. Hal ini menjadi tamparan baginya, sehingga saat ditawari bekerja dalam perusahaan majalah baru oleh bosnya, Luke memilih menolak dan justru mendirikan majalah miliknya sendiri. Cukup menginspirasi ya Jobhuners. Memang ada kalanya kita perlu belajar dari orang lain, namun hal itu tidak boleh menhalangi kita untuk membangun mimpi kita sendiri.

Ketiga, film ini mengajarkan pada kita untuk tidak berbohong dan memilih jujur walau harus pahit. Rebecca selalu berbohong dan semakin terjerumus dalam kebohonganya. Ketika ada sesuatu yang mengancamnya, dirinya akan melakukan kebohongan lain supaya rahasianya tidak terbongkar. Hal inilah yang justru membawa bumerang baginya. Kebohongan Rebecca yang ingin menyelamatkanya dari masalah, malah membuat orang lain terluka.

Film yang memang bergenre komedi, romansa, dan keluarga ini memang menarik untuk disaksikan oleh Jobhuners yang ingin melihat bagaimana lika-liku kehidupan dari seorang shopaholic . Mulai dari naik turunya karier, persahabatan yang sangat supportif serta romansa yang ringan, dan tidak lupa peran keluarga yang cukup penting juga menjadi penyedap cerita dalam film ini. Selain itu, setting film yang kebetulan memang diproduksi tahun 2009 ini, cocok untuk para Jobhuners yang ingin flashback ke zaman dimana smartphone masih belum eksis.