Bagaimana pendapatmu jika skripsi dihapus?

5b6d111c802e3-tak-selalu-bikin-pusing-skripsi-berikan-5-pelajaran-hidup-berharga-ini_665_374

Skripsi merupakan istilah yang digunakan di Indonesia yang ditujukan pada karya ilmiah] wajib yang disusun oleh mahasiswa digunakan sebagai persyaratan gelar akademis atau kualifikasi profesional yang menyajikan penelitian dan temuan penulis yang bertujuan untuk melatih mahasiswa menerapkan pengetahuan melalui suatu pemecahan masalah yang berkaitan dengan bidang ilmunya.

Namun, semenjak era pandemi ini mulai, ada banyak mahasiswa khususnya yang berada di tingkat akhir beropini jika, proses belajar secara online atau daring yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Surat Edaran nomor 36962/MPK.A/HK/2020 dinilai kurang efektif, Pada akhirnya, ada seorang mahasiswa yang membuat petisi berjudul, “Karena COVID-19, Bebaskan Biaya Kuliah dan Tugas Akhir Bagi Mahasiswa”, ia menulis jika, penerapan bekerja atau belajar dari rumah serta social distancing berdampak besar terhadap kegiatan perkuliahan.

Bagaimana pendapat teman teman sekalian? Yuk share pendapatmu!

1 Like

Keberadaan skripsi sebenarnya bisa menjadi media untuk berekspresi, keluar dari penyeragaman dan menemukan sesuatu yang baru. Skripsi juga berguna untuk melatih logika dan kemampuan literasi yang kita miliki. sebenarnya skripsi hal yang sudah biasa kita jalani sejak masih SD. Membaca dan menulis. hanya saja kita tinggal melakukan penelitian, cari referensi lalu dituliskan. fungsi lain dari skripsi adalah kita semua bisa belajar mempertahankan argumentasi. mempertahankan apa yang sudha ditulis. di dalam sidang skripsi kita akan belajar bagaimana mempresentasikan penelitian yang sudah dibuat. kita diajak untuk bisa dan mampu berbicara di depan umum dengan singkat, padat, dan jelas. Skripsi akan melatih daya juang serta kemampuan manajerial kita.
Jadi, aku tidak setuju dengan penghapusan skripsi dari duni perguruan tinggi. kalau dihapuskan inisiasi atau ospek yang berbau kekerasan lebih baik dan pasti akan mendapatkan dukungan lebih,

Referensi

Pakbob.id “Seandainya Skripsi Dihapus, Apa Iya Kita akan Bahagia?”

Situasi dan kondisi di masa pandemi COVID-19 yang serba terbatas ini menimbulkan berbagai masalah baru penyusunan tugas akhir atau skripsi bagi mahasiswa tingkat sarjana. Proses penelitian, penyusunan skripsi, bimbingan dengan dosen pembimbing, hingga ujian atau sidang sebelumnya selalu dilakukan di lingkungan kampus. Namun, sejak adanya pandemi kita dihadapkan dengan kondisi yang mewajibkan untuk meminimalisir tatap muka secara fisik sehingga seluruh proses tugas akhir tersebut dialihkan dengan metode daring atau online .

Penelitian yang dilakukan terhadap mahasiswa yang sedang menempuh mata kuliah skripsi menyimpulkan bahwa motivasi, lingkungan, dan sistem birokrasi merupakan faktor pendukung mahasiswa untuk segera menyelesaikan skripsi. Namun, masalah pemahaman mahasiswa dalam menulis skripsi serta situasi yang sangat menyulitkan mahasiswa karena adanya COVID-19 mengakibatkan mahasiswa sulit menciptakan judul, sulit menggunakan metode, sulit memahami bimbingan secara daring, sulit mendapatkan referensi seperti artikel, buku, jurnal, dan sebagainya.

Berdasarkan permasalahan tersebut, menurutku dengan adanya pandemi COVID-19 baiknya pihak kampus juga memperhatikan hambatan yang dirasakan oleh para mahasiswa yang akan atau sedang menempuh skripsi. Aku sendiri tidak setuju jika skripsi dihapus secara total karena seorang mahasiswa juga membutuhkan suatu tugas terakhir sebelum dia lulus yang sekaligus sebagai wujud atau bukti kompetensi yang dia dapatkan selama kuliah, baik secara teoritis maupun praktik. Namun, aku menyarankan pihak kampus untuk merancang suatu bentuk tugas akhir yang baru bagi mahasiswa mereka yang dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien di masa pandemi ini. Contoh bentuk tugas akhir yang baru tersebut adalah seperti membuka suatu usaha, membantu pengembangan UMKM, pengabdian masyarakat desa terpencil, menjadi relawan, dan sebagainya. Bentuk tugas akhir baru tersebut tentunya harus memiliki standar yang jelas agar kualitasnya tetap terjaga serta tetap dilaporkan secara rinci. Dengan demikian, mahasiswa tingkat akhir di masa pandemi seperti ini diharapkan dapat melaksanakan tugas akhir dengan lancar, bermanfaat secara langsung dan nyata bagi masyarakat, serta sekaligus sebagai ujicoba suatu terobosan baru yang jika terbukti efektif maka sangat layak untuk dipertahankan meskipun nantinya pandemi telah usai.

Sumber

Damayanti, R. (2020). Analisis Kesulitan Mahasiswa Menyelesaikan Skripsi pada Situasi Pandemi COVID-19. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.