Bagaimana pendapat teman teman tentang ketahanan pangan di Indonesia saat ini?

Menurut saya dengan adanya pandemi covid-19 ini sangat berdampak pada ketahanan pangan, yang mana kunci penting dari ketahanan pangan yaitu ketersediaan pangan yang cukup merata serta akses penduduk terhadap pangan, baik secara fisik maupun ekonomi. pada masa pandemi ini diberlakukan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan masyarakat dihimbau untuk mengurangi kontak fisik dengan melakukan pekerjaan dari rumah. Hal tersebut tentu mempengaruhi produksi, distribusi, hingga konsumsi pangan. Salah satu contohnya yaitu pada sarana untuk distribusi pangan yang menjadi terbatas sehingga mengurangi produktifitas pangan. Contoh lainnya yaitu pada saat ini kebanyakan rumah makan ataupun restauran ditutup sehingga menyebabkan turunnya permintaan bahan pangan. Di sisi lain tidak sedikit pekerja yang di rumahkan hingga kehilangan penghasilan sehingga menyebabkan berubahnya pola hidup masyarakat dan otomatis permintaan masyarakat sebagai konsumen pangan juga berubah.

2 Likes

Menurut saya dengan adanya masalah pandemi covid-19 sangat berpengaruh terhadap ketahanan pangan baik di dalam negri maupun di luar negri. Hal ini dikarenakan berkurangnya atau sulitnya mencari penghasilan di masa seperti ini sehingga mengakibatkan daya beli masyarakat berkurang dan membuat banyaknya bahan pangan yang terbuang sia-sia yang membuat banyak para petani merugi. Dengan meruginya para petani membuat mereka sulit itu memproduksi bahan pangan untuk hari kedepan. Dan juga pemerintah tidak dapat mengsubsidi seluruh masyarakat sehingga banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan bahan pangan. Inilah yang menyebabkan menurunnya ketahanan pangan dimasa pandemi covid-19

3 Likes

Menurut saya ketahanan pangan di indonesia pada saat pandemi covid 19 ini yang melanda indonesia mengganggu sektor² yang ada di masyarakat terutama di sektor pertanian. Karena sektor pertanian merupakan hal yang penting yang memiliki hubungan erat dengan ketahanan pangan. Pada masa pandemi saat ini ketahanan pangan menjadi suatu yang harus diupayakan untuk menghindari krisis pangan. Dalam masa pandemi saat ini pemerintah melakukan adanya PSBB yang mana masyarakat diminta untuk menghindari kontak secara fisik dan melakukan pekerjaan di rumah (WFH) . hal ini dapat berpengaruh pada produksi, distribusi dan konsumsi pangan.

2 Likes

Menurut saya berdasarkan yang kita ketahui saat ini berbagai negara di seluruh dunia sedang mengalami wabah Covid-19 yang berdampak pada seluruh sektor pertanian di berbagai negara, terutama di Indonesia. Dengan adanya wabah Covid-19 seluruh petani mengalami kesulitan dalam mempertahankan kualitas hasil pertanian. Hal ini menyebabkan naiknya harga bahan pokok di pasar. Selain wabah Covid-19, yang saya tahu di Indonesia sendiri lahan pertanian saat ini semakin sempit akibat banyaknya pabrik dan bangunan rumah yang menyebabkan hasil pertanian semakin menipis dan menyebabkan Indonesia harus mengimpor bahan pangan dari luar negeri.

2 Likes

Menurut saya, sejak diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan pembatasan sementara beroperasinya sarana transportasi mengakibatkan terjadinya implikasi dalam sendi-sendi kehidupan sosial ekonomi masyarakat terutama dalam pemenuhan kebutuhan hidup khususnya kebutuhan pangan sebab dapat menghambat rantai distribusi bahan pangan antar wilayah. Pentingnya ketersediaan pangan dapat mempengaruhi kestabilan ekonomi pada suatu daerah. Kecukupan pangan merupakan hak asasi yang harus dipenuhi bagi setiap orang pada setiap waktu sebab pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia untuk dapat mempertahankan hidup. Berbagai gejolak sosial dan politik dapat terjadi jika ketahanan pangan terganggu, yang pada akhirnya dapat membahayakan stabilitas nasional.

3 Likes

Tentu saja berdampak besar, apalagi sekarang ini wabah covid-19 masih tinggi menyebabkan keterbatasan dalam akses distribusi kegiatan produksi dan distribusi bahan pangan, namun harus tetap terus berjalan. Dampak besar pandemi dirasakan oleh petani kecil yang memiliki akses pasar terbatas karena petani hanya bisa menjual hasil pertaniannya dengan harga murah di pasar lokal.

3 Likes

Iya, adanya pandemi covid 19 berdampak pada ketahanan pangan, karena kegiatan logistik dan distribusi terganggu sehingga petani susah mendapatkan pupuk dan benih yang mengakibatkan aktivitas mereka terhenti. Kemudian selama pandemi ini juga terjadi ketidakpastian finansial yang diakibatkan banyaknya PHK sehingga daya beli masyarakat juga menurun sehingga petani juga merugi.

3 Likes

Menurut opini saya, apakah pertanian padat karya mengalami kendala pada masa COVID 19? Hanya sebagian kecil, itu pun dikarenakan distributor gabah yang dipanen mengalami kendala semakin sedikitnya pembeli. Untuk kegiatan pertanian mulai dari penanaman hingga pasca panen terutama bagi ayah dan ibu saya yang bekerja sebagai petani, tidak terlalu kena dampaknya. Untuk PSBB sendiri bisa diatasi kecuali jika terjadi lockdown kembali, karena hasil panen sebelumnya selama lockdown belum ada pembeli tapi untuk dipakai kebutuhan sehari-hari masih bisa tercapai, alias hanya proses pendistribusian yang mengalami kendala karena terbatasnya akses lalu lalang. Untuk dampak COVID 19 secara luas seperti pertanian di lahan-lahan pemerintah keadaannya tidak terlalu buruk. Saya membaca artikel ketahanan pangan di Indonesia bergantung pada impor gabah yang meningkat atau menurun. Tahun ini impor semakin naik, jadi positifnya kita tidak terlalu terkena dampak kekurangan pangan yang drastis, bahkan pemerintah menggilakan beberapa program ketahanan pangan.
.

.

.
Kolaborasi sektor pertanian antara rakyat kecil (seperti orangtua saya) dengan pemerintah rasa saya masih akan berjalan baik-baik saja kedepannya.

Lalu bagaimana dengan masyarakat yang tidak bergerak di pertanian ? Mungkin menjadi sedikit egois karena keluarga para petani kecil di daerah-daerah tentu masih bisa memenuhi kebutuhan hidup seadanya. Untuk keluarga-keluarga di kota besar, hal ini menjadi hal yang menyusahkan karena harga sembako menjadi tinggi, karena bukan cuma para pemasok dan agen yang berkurang tetapi juga karena ada beberapa oknum yang menimbun gabah lalu masih ada oknum yang mempermainkan harga sedemikian rupa. Hal ini mempengaruhi keluarga yang kekurangan ekonomi selama pandemi dan tidak bekerja di bidang pertanian, bisa terjadi kekurangan gizi. Sedangkan bantuan dari pemerintah pun masih banyak kekurangan dalam distribusi ke keluarga-keluarga dan pelan-pelan oknum tertentu mengambil keuntungan yang menguntungkan satu pihak.

Tambahan artikel

2 Likes

Ketahanan pangan menurut UU No. 18/2012 tentang Pangan adalah “kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan”. Dengan pengertian seperti diatas maka menurut saya sebelum pandemi covid-19 melanda di seluruh dunia termasuk Indonesia ketahanan pangan merupakan salah satu permasalahan utama karena dapat kita lihat dan rasakan sendiri bahwa masih banyak masyarakat di sekitar kita yang belum mampu untuk merdeka secara finansial dan memenuhi kebutuhan pangan mereka. Dengan adanya pandemi Covid-19 berimbas pada meningkatnya jumlah penduduk miskin. pada Maret 2020 sebesar 26,42 juta orang, meningkat 1,63 juta orang terhadap September 2019 (BPS). Melihat data tersebut dalat disimpulkan bahwa semakin banyak masyarakat yang kekurangan secara finansial dan tentu akan berdampak secara langsung pada ketersedian pangan yang mereka miliki.

2 Likes

Saya setuju, karena yang mengalami kendala hanya pada bagian distribusi bahan pangan dan pembelian pupuk benih. Untuk proses penanaman hingga pasca panen, hanya sebagian kecil mengalami kendala. Tidak terlalu mengkhawatirkan, apalagi banyak sistem pertanian yang sekarang sudah bisa dilakukan di kota-kota besar dan lahan sempit seperti hidroponik.

2 Likes

Menurut saya, pandemi covid-19 sangat berdampak pada ketahanan pangan. Pandemi ini menyebabkan banyaknya masyarakat yang terkena phk tidak memiliki penghasilan sehingga menurunnya daya beli masyarakat. Selain itu, diberlakukannya psbb membuat distribusi bahan pangan antar wilayah menjadi menjadi terhambat.

1 Like

Menurut saya sangat berpengaruh, adanya covid 19 ini membuat kebanyakan orang mengalami kesulitan, baik itu kesulitan ekonomi, bersosial, hingga pangan. Banyaknya phk yang dilakukan oleh perusahaan membuat masyarakat semakin kesulitan dalm menghadapi covid ini. Namun sisi positivnya adalah adanya covid ini bisa membuat kita menghargai sekecil apapun nikmat Tuhan. Contohnya adalah mulai terbiasa menghabiskan makanan tanpa tersisa

1 Like

Ya, sangat berdampak. Di era pandemi ini, beberapa orang kehilangan pekerjaan mereka dan toko2 banyak yang tutup. Hal yang paling berdampak adalah masalah ekspor impor bahan pangan. Kebanyakan ekspor maupun impor baik dalam negeri maupun luar negeri, semuanya ditutup. Ini menyebabkan semakin menipisnya ketersediaan bahan pangan di suatu negara sehingga menyebabkan harga bahan pangan semakin melonjak tinggi. Ini juga menyebabkan menurunnya produksi suatu bahan pangan dikarenakan berkurangnya bahan-bahan pertanian yang tidak diimpor. Maka dari itu, pandemi covid-19 ini sangat berdampak pada pertahanan pangan.

1 Like

Menurut saya sangat berpengaruh terhadap ketahanan pangan dikarenakan pada saat pandemi ini banyak kalangan masyarakat yang tidak dapat akses untuk membeli kebutuhan sehari-hari yang dikarenakan banyaknya pasar ataupun usaha makanan yang tutup akibat pandemi ini. Semakin susahnya masyarakat mengakses untuk memenuhi kebutuhan pokok maka akan semakin banyak penimbunan pangan di kalangan petani dikarenakan sulitnya melakukan distribusi makanan ke luar daerah.

1 Like

Menurut WHO ada tiga aspek utama dalam ketahanan pangan, yaitu ketersediaan, aksesibilitas/keterjangkauan, dan pemanfaatan pangan. Menurut pendapat saya dari ketiga aspek tersebut yang paling terkena dampak dari adanya pandemi covid 19 ini adalah aspek aksesbilitas/keterjangkauan, dimana pandemi dan adanya regulasi psbb ini menyebabkan terganggunya distribusi produk pertanian kepada masyarakat luas. Selain itu kecenderungan pendapatan masyarakat yang menurun juga berdampak pada daya beli dan keterbatasan akses pangan.

1 Like

Tentu dg adanya pandemi Covid-19 jelas berdampak pada sebagian besar sektor yg ada Di Indonesia,terutama sektor ketahanan pangan-yg menuntut rumah tangga inisiatif untuk bertahan memenuhi kebutuhan pangannya Sendiri akibat imbas dari PHK besar2an,pun terjadi dengan Kesejahteraan perekonomian para petani yg cenderung menjual hasil panennya lebih rendah karna demand Kebutuhan pangan rumah tangga yg jarang.

2 Likes

Menurut fakfa yang ada, pandemi ini berdampak pada semua kalangan masyarakat entah menengah atas ataupun menengah bawah. Sebelum adanya pandemi pun banyak masyarakat yg masih krisis pangan yg sehat, apalagi adanya pandemi ini banyak yg menderita akan krisis pangan tersebut ditambah lagi beberapa orang ter phk oleh perusahaan nya sehingga tidak dapat gaji untuk biaya makan sehari-hari nya dan apalagi adanya PSBB banyak juga pedagang² yg terdampak, terkadang mereka hanya bisa memakan dagangan nya sendiri.
Perusahaan banyak yg mengalami kebangkrutan karna pengeluaran yg terus menerus untuk menggaji karyawan nya dan pemasukan pun tak ada. Sama rata dan banyak kerugian yg dialami selama pandemi ini. Banyak rakyat kecil yg harus menunggu belas kebaikan hati seseorang hanya untuk sesuap nasi dan menyambung hidup sehari-hari nya.

1 Like

Masa pandemi ini mempengaruhi segala aspek kehidupa kita, satunya mengenai ketahanan pangan ini.
Seperti yang telah disebutkan bahwa pada pandemi ini banyak karyawan terkena PHK. Hilangnya sumber penghasilan ini tentunya membuat banyak orang mengalami kesulitan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.
Terlebih lagi sulitnya untuk mencari lapangan pekerjaan pada pandemi ini.
Sebelum pandemi, menurut saya masih banyak daerah yang belum terpenuhi kebutuhan pangannya. Sekarang di tengah pandemi ini, mungkin semakin banyak daerah yang terdampak kebutuhan pangannya. Masalah tidak meratanya pemenuhan kebutuhan pangan bagi masyarakat sebelum dan saat pandemi ini menjadi isu yang harus terus diperhatikan.
Selain itu sektor penyedia kebutuhan pangan juga ikut terkena dampak dari pandemi ini.
Para petani yang mengalami kesulitan dengan kurangnya daya beli ataupun mengenai pendistribusian bahan pangannya yang mungkin mengalami peningkatan biaya.

2 Likes

Pandemi ini tentunya berpengaruh terhadap ketahanan pangan. Karena gini dari sisi pasokan pangan, pandemi ini akan mengganggu rantai pasok ga hanya di Indonesia tapi juga secara global. Rantai pasok terganggu ketika pabrik menghentikan produksinya; perusahaan transportasi mengurangi operasi; dan pemerintah yang memantau dengan ketat pergerakan barang dan manusia. Nah, hal ini baka nyebabin peredaran pangan di pasaran berkurang. Kita tentunya tahu kalo supply harus sebanding dengan demand. Ketika barang di pasaran berkurang tapi permintaan tetap otomatis harganya jadi melambung. Di sisi konsumen, banyak masyarakat yang penghasilannya berkurang atau bahkan hilang sama sekali karena pandemi. Hal ini bikin daya beli masyarakat berkurang. Kesimpulannya pandemi ini menyebabkan menurunnya ketahanan pangan masyarakat.

1 Like

Adanya pandemi covid 19 sangat berpengaruh pada ketahanan pangan, banyak dampak negatif diantaranya berkurangnya jam kerja dan pendapatan para petani ataupun buruh yg bekerja di sawah namun di sisi lain banyak muncul inovasi dan ide kreatif yang menjadi solusi permasalahan ketahanan pangan di masa pandemi seperti ini contohnya seperti pasar sayur dan buah online, adanya market penyedia pangan pokok dan bergizi lengkap di beberapa daerah, dsb.

1 Like