Bagaimana pendapat anda terkait berpenampilan menarik sebagai syarat pekerjaan?

berpenampilan menarik

Banyak lowongan pekerjaan, terutama yang meng-hire wanita, menyebutkan “berpenampilan menarik” sebagai salah satu syarat untuk melamar pekerjaan ? Apakah hal tersebut wajar dan atau profesional ? Bagaimana pendapatmu ?

2 Likes

Sejatinya yang Good looking memang akan setingkat lebih mudah dalam hal apapun itu, entah pekerjaan, percintaan bahkan kehidupan lain-lain.

Karena “Look” akan menjadi object pertama yang akan dilihat, namun menurutku berpenampilan fisik yang menarik itu bukan hal yang paling utama meskipun sejatinya look tetap menjadi nomor 1.

Bisa jadi dengan yang good looking akan mempermudah dalam menarik konsumen dll.

Padahal dalam sebuah pekerjaan yang paling utama adalah attitude. Attitude terhadap atasan, teman kerja, customer dll. Karena sikap kita terhadap orang lain merupakan awal seseorang menilai pribadi kita.

Setidaknya tidak seharusnya fisik yang harus good, namun cukup dengan menggunakan pakaian yang sopan dan sewajarnya saja itu sudahlah cukup. Karena sejatinya penampilan akan berpengaruh pada kewibawaan seseorang dan bagaimana orang memandang kita.

Mungkin dari sebagian orang kalimat “Be Your Self” menjadi senjata untuk tidak mau merubah diri lebih baik lagi terutama penampilan. Padahal kalimat tersebut bisa menjadi senjata yang dapat menghancurkan diri kita.

Boleh saja menjadi diri sendiri namun yang perlu digaris bawahi adalah :

Boleh saja tetap menjadi diri sendiri namun jangan sampai lupa untuk mencintai dan menghargai diri sendiri. Dengan cara tetap menjaga dan merawat diri.

2 Likes

Kalau dalam istilah psikologi, kondisi ini dinamain Efek Halo. Orang cenderung menilai orang lain berdasarkan apa yang mereka lihat pertama kali. Misalnya ketika kita ngeliat ada cowok yang gondrong dan berambut acak-acakan, maka kita langsung menjustifikasi bahwa dia dalah orang yang kasar, galak dan nakal. Padahal penilaian sikap dan karakter tidak hanya dilihat dari penampilannya saja.

Begitu juga sebaliknya, orang yang good looking selalu dipersepsikan sebagai orang yang profesional, cerdas, mempunyai kepribadian yang menarik dan karakter-karakter baik lainnya. Sebagai catatan disini, good looking ngga identik dengan cantik atau ganteng ya. Good looking lebih ke penampilan seseorang. Pakaiannya bagus, rambutnya rapi, wajahnya bersih adalah beberapa kriteria dari good looking. Intinya good loking itu lebih ke rasa nyaman kalau dilihat.

Efek halo adalah hal yang normal, walaupun salah. Jadi kita ngga bisa memaksa orang lain untuk punya pikiran “dont judge the books by its cover”. Coba aja liat pegawai-pegawai front ofice, banyak yang mensyaratkan pegawainya untuk menggunakan make-up. Bahkan model rambutnyapun ditentukan perusahaan, misalnya pramugari. Kalau dilihat-lihat, tidak semua pramugari itu cantik, tapi semua pramugari berpenampilan menarik. Begitu juga teller bank atau kasir supermarket.

2 Likes

Punya penampilan yang menarik memang rasanya sudah menjadi modal untuk menyelesaikan separuh masalah hidup ya. :rofl:

Ngga nyalahin sih kalau ada lowongan pekerjaan yang mensyaratkan bepernampilan menarik, walaupun untuk pekerjaan yang tidak bertemu dengan klien (pekerjaan dibelakang meja). Bagaimanapun mereka juga akan berinteraksi dengan teman kantor, sehingga apa yang mereka lihat akan berpengaruh pada “motivasi” mereka bekerja.

Ibarat makanan, rasa seenak apapun, kalau disajikan dengan cara yang semrawut, juga bikin ngga selera makan. Its all about human phsycology.

Itulah yang jadi peluang bagi perancang busana, sampai-sampai mereka mendesain baju kerja. Begitu juga dengan perusahaan kosmestik dan lain sebagainya.

Jadi wajar aja kalau berpenampilan menarik jadi salah satu pertimbangan di dunia kerja.

4 Likes

Saya mengalami permasalahan ini secara langsung. Bertahun-tahun saya bersusah payah untuk mengumpulkan skill, namun ternyata untuk menjadi seorang wanita syaratnya cukup mudah. Hanya perlu cantik saja. Ketika saya bertanya apa alasannya, jawabannya cukup simple. Pertama, penampilan akan mempengaruhi citra perusahaan, tetapi skill masih bisa dikembangkan dan dibina kembali. Nggak heran, teman-teman dalam circle saya yang cenderung smart dari sononya, rela mengocek cuan demi pindah keluar negeri. Alasannya pun klise, hanya untuk kebebasan dan kepuasan diri, serta kenyamanan karena diterima di masyarakat.

2 Likes

Sebagai cowok dulu saya sangat tidak peduli dengan penampilan. Bagi saya kostum default kaos dan jeans sudah lebih dari cukup dibanding tidak bepakaian sama sekali haha. Saya seringkali diperingatkan oleh ibu saya untuk memperbaiki penampilan. Kata beliau, berpenampilan baik itu menunjukkan kalau kita menghargai diri kita sendiri, serta menghargai orang lain yang kita temui. Saya baru menyadari kebenaran dari nasihat ini saat saya sudah lebih dewasa dan bergaul dengan lebih banyak orang, terutama di lingkungan pekerjaan.

Buat saya berpenampilan menarik nggak harus berarti bertampang ganteng atau cantik dari orok. Berpenampilan menarik artinya dapat menyesuaikan penampilan dengan lingkungan. Jadi harus bisa membedakan penampilan yang tepat untuk setiap setting tempat dan situasinya. Kalau di acara formal jangan menggunakan dandanan yang terlalu kasual. Kalau settingnya kasual, jangan menggunakan dandanan formal. Kalau kita bisa menyesuaikan diri, kita akan lebih nyaman, dan orang lain juga akan lebih nyaman dengan kita.

Kenapa orang lain juga terlibat? Bayangkan saja kamu seorang pemimpin yang memimpin sebuah rapat. Lalu di saat itu ada karyawan yang menghadiri rapatmu dengan penampilan acak-acakan. Kemungkinan besar kamu merasa tidak dihargai karena dia tidak menunjukkan impresi bahwa dia siap untuk mengikuti rapat yang kamu pimpin. Nah, saat kamu ada di posisi sebagai karyawan tadi, alangkah baiknya kalau kamu mempertimbangkan kenyamanan dan perasaan dihargai dari orang lain juga. Membuat orang merasa dihargai itu sebuah softskill juga lho.

Meskipun kualitas diri kita nggak sepenuhnya ditentukan sama penampilan kita, tapi penampilan kita juga menunjukkan kualitas diri kita dalam mempresentasikan diri dan beradaptasi dengan lingkungan. Jadi, jangan cuma be yourself, tapi, be the best version of yourself, in appearance and substance.

Untuk jenis pekerjaan bagian pelayanan langsung dan informasi misalnya costumer service, SPG, dll adalah hal yang wajar jika mensayratkan wanita dengan penampilan menarik. Sebab penampilan adalah hal pertama yang akan dilihat dan dinilai oleh pelanggan atau konsumen. Sedangkan Attitude akan menjadi penilaian kedua setelah pelanggan tersebut berinteraksi secara langsung dengan pekerja tersebut. Berpenampilan menarikpun jika attitudenya tidak memuaskan pelanggan tentu akan membuat penilaian dirinya berkurang.

Berpenampilan menarik bukan hanya dilihat dari wajah saja, tetapi juga dalam kepandaian memadupadankan pakaian dan aksesoris pendukung. Sedangkan dari sisi pencari kerja selain penampilan dan attitude ada hal lain yang juga harus dimiliki yaitu kepercayaan diri.

1 Like