Benarkah Cinta Pada Pandangan Pertama Itu Ada?

Koi no yokan

Cinta pada pandangan pertama, terkesan seperti ketertarikan instan pada saat pertama kali bertemu. Benarkah ada yang namanya cinta pada pandangan pertama?

Stephanie Cacioppo (dalam Xue, 2020) mendefinisikan karakteristik cinta bukan hanya sebagai insting dasar dan emosi saja namun juga keadaan emosi dan psikologis yang melibatkan empat dimensi yaitu chemistry, kesadaran, mekanisme berdasar preferensi / penghargaan, dan niat untuk bersama seseorang. Sementara jatuh cinta sendiri merupakan kondisi dimana menyadari bahwa sedang jatuh cinta dengan seseorang. Ada dua proses dari mencintai yaitu diawali ddengan alam bawah sadar, kemudian menyadari bahwa jatuh cinta pada seseorang.

Lebih jauh lagi John Alex Clark (2019), seorang Relationship Coach dan NLP Practitioner dari Dublin, Ireland mendefinisikan bahwa cinta pada pandangan pertama biasanya terjadi saat jatuh cinta pada orang yang baru pertama kali dilihat. Tapi bukan berarti itu pertama kalinya kamu “benar-benar menyadari telah melihat” orang tersebut. Pada pertemuan pertama itu, sesuatu pasti telah memicu alam bawah sadar sehingga tercipta ketertarikan pada orang tersebut.

Setiap orang punya persepsi tentang keindahan dalam kehidupannya. Sesuatu yang dianggap indah akan berbeda-beda setiap orang. Contohnya apabila kita melihat seseorang di tempat umum yang mirip dengan orang yang pernah dicintai, anggota keluarga atau kerabat yang disukai, maupun teman dekat maka kemungkinan besar orang tersebut akan terlihat sangat menarik secara fisik meskipun orang lain menganggap dia biasa saja. Alam bawah sadar akan membuat koneksi antara penampilan fisik dari orang baru ini pada seseorang di masa lalu yang punya pengaruh positif di kehidupan. Mungkin kamu gak bakal sadar, tapi alam bawah sadarmu yang melakukan itu. Selain karena kemiripan dengan seseorang dalam kehidupan, kebutuhan diri yang tidak terpenuhi juga kadang memicu cinta pada pandangan pertama.

Clark menceritakan pengalamannya beberapa tahun lalu dimana dia bertemu dengan seorang wanita dan tiba-tiba saja dia jatuh cinta padanya. Saat dia mulai mempelajari psikologi, dia menyadari bahwa hal itu bukan semata-mata karena takdir atau jodoh. Ia menjelaskan bahwa pada saat itu dia berada pada kondisi yang buruk dan sedang membutuhkan perhatian dan gadis itu sangat ramah kepadanya.

Jadi Clark memiliki kebutuhan yang tidak terpenuhi, yaitu perhatian dan gadis itu memberikan apa yang dia butuhkan. Alam bawah sadarnya langsung menyadari bahwa gadis itu bisa membantu mengatasi permasalahan itu. Sehingga untuk menjadikan si gadis menjadi bagian hidup Clark, alam bawah sadarnya membuat Clark jatuh cinta padanya.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan tidak ada yang namanya cinta pada pandangan pertama namun lebih pada bagaimana proses alam bawah sadar dan kesadaran kita membuat koneksi-koneksi yang membuat kita menjadi sangat tertarik pada seseorang.

Sumber

This Is What Happens to Your Brain When You Fall in Love, According to Science
Love At First Sight – How it Happens