Kesadaran Peran atau role awarness merupakan kemampuan seseorang untuk melihat bagaimana role atau posisi dirinya dalam suatu lingkungan. Atau juga bisa dikatakan sebagai kemampuan seseorang yang ditempatkan dalam role atau posisi tersebut, dan dengan harapan orang tersebut dapat memenuhi target atau ekspektasi yang diberikan.
Role awarness sendiri erat kaitannya dengan self awarness, karena jika kita ingin dapat memenuhi amanah dalam role atau posisi yang diberikan, diri kita sendiri pun harus sadar dengan adanya amanah tersebut. Jika dari awal kita sendiri tidak sadar atau pun masa bodoh, maka role awarness tersebut pun tak akan tercapai.
Untuk menyadari peran atau memunculkan role awarness itu sendiri kita perlu mengembangkan pemahaman diri kita dalam berbagai bidang.
-
Pertama, yang perlu kita siapkan adalah melatih kemampuan kita dalam berkomunikasi dengan orang lain, entah dalam bentuk berbicara, mengirimkan pesan singkat, atau surat elektronik, komunikasi adalah hal terpenting. Karena dengan terciptanya komunikasi yang baik maka semua masalah yang ada akan dengan sangat mudah diatasi atau diselesaikan.
Cara komunikasi yang baik adalah dapat menjelaskan maksud yang jelas dalam menyampaikan suatu hal, dapat menyampaikan pendapat tentang suatu hal tapi tanpa menyinggung dan dapat merasakan apa yang orang lain rasakan dari bahasa tubuh mereka.
Sebuah komunikasi yang terbuka, dimana dalam suatu tim atau kelompok berbagi ide dan pemikiran merupakan suatu keharusan, yang dimana akan membuat tujuan tim atau kelompok tercapai. Dan dengan komunikasi juga kita akan menyadari peran kita sebenarnya dalam sebuah tim atau kelompok.
-
Kedua, dalam tahap memunculkan role awarness itu sendiri adalah membangun sebuah rasa kepercayaan antar anggota tim atau kelompok. Dengan dibangunnya rasa kepercayaan maka kita akan semakin nyaman dengan tim atau kelompok kita, karena kita tak akan ragu untuk mengungkapkan ide-ide atau pemikiran untuk tim.
Karena tak ragu, maka semakin cepatlah tujuan akan tercapai, karena kita juga nyaman dengan peran atau role yang kita pegang. Dan dengan nyamannya kita dengan role atau peran yang kita pegang, maka kita akan semakin aware kepada role kita dalam suatu tim atau kelompok.
-
Ketiga, dalam membangun role awareness adalah menghormati satu sama lain antar anggota tim atau kelompok. Menghormati orang lain merupakan hal yang wajib, karena jika kita menghormati orang lain, orang lain pun akan segan kepada kita. Dan itu yang akan membuat kita menyadari bahwa kita istilahnya dianggap ada oleh kelompok atau tim. Dengan itu juga, kita akan tumbuh perasaan menyadari peran kita dalam tim atau kelompok sangatlah vital.
-
Keempat, dan yang paling pasti juga dalam membangun role awareness dibutuhkan sebuah awareness itu sendiri. Yakni dari pertanyaan yang berasal dari dalam diri kita sendiri. Apakah kita benar-benar ingin membantu kelompok ini dalam mencapai tujuannya? Jika ya, bulatkanlah tekad diri kita dan jika sudah pasti role awareness itu sendiri akan terbentuk.
Role awareness adalah hal yang sangat penting dalam tiap individu yang berada dalam sebuah tim atau kelompok. Alasan utamanya adalah agar tujuan dari tim atau kelompok itu tercapai dengan cara yang efektif dan efisien.
Mengapa seperti itu?
Karena jika suatu individu mempunyai role awareness atau kesadaran peran maka ia pun akan mengerjakan tugas-tugas atau target dengan baik. Jadi individu tersebut tahu secara baik dan mendetail 5W+1H dalam pengerjaan suatu tugas atau target.
Role awareness juga dapat meningkatkan chemistry antar anggota tim atau kelompok. Dengan begitu maka kita akan dengan sangat mudah mengerti keadaan anggota kelompok atau tim kita. Misal apakah kita harus memberi bantuan kepada anggota tim atau kelompok setelah pekerjaan kita sendiri selesai.
Atau juga sebaliknya, misal kita dalam kesulitan, dan apakah kita bisa meminta bantuan kepada anggota tim atau kelompok. Semua itu dapat kita rasakan dengan sendirinya apabila chemistry antar anggota tim atau kelompok terbentuk.
Role awareness sendiri membutuhkan orang yang tepat dalam menjalankannya.
Misal dalam pemerintahan bila orang yang memimpin tidak tepat, misal dia hanya ingin uang dari jabatannya teresbut, bagaimana role awareness akan terwujud.
Itulah yang dilakukan oleh sosok Basuki Tjahja Purnama, alias Ahok. Walau sebenarnya sudah ada sejak orde pemerintahan Jokowi, namun Gubernur DKI Jakarta ini tetap melaksanakannya. Menurut beliau adalah sosok yang sadar tentang role awareness tersebut. Cara yang ia gunakan adalah dengan lelang jabatan.
Lelang jabatan sendiri sebenarnya bukan kata yang terlalu tepat untuk menggambarkan prosesnya. Tapi prosesnya itu sendiri merupakan seleksi seseorang untuk menduduki suatu posisi tertentu atau jabatan tertentu yang dilaksanakan secara terbuka bagi mereka yang memenuhi syarat kompetensi jabatan tersebut. Jadi bukan sembarang orang juga yang bisa menempati suatu jabatan yang dilelang.
Kembali ke inti pembahasan, apa kaitannya lelang jabatan dengan role awareness itu sendiri? Selama ini jabatan PNS sering dikaitkan dengan ada unsur KKN, misal camat A maunya ditempatkan di wilayah X, karena camat A dekat dengan walikota wilayah X, maka terkabulah permintaan itu. Dan dalam masa jabatannya, camat A tidak menjalankan jabatannya dengan benar juga.
Itulah yang ingin dihindari dari cara lelang jabatan ini, jadi dipilih orang yang benar-benar kompeten dalam menjalankan suatu jabatan. Jika orang yang terpilih kompeten, maka ia akan sadar betul bahwa ia harus dapat memenuhi target atau ekspektasi yang diberikan. Disitulah muncul kompetensi role awareness dari diri orang tersebut.