Bagaimana penanganan penyakit Diare yang tepat?

Diare dinilai penyakit yang cukup sederhana, bahkan obat-obat diare dapat ditemukan pada apotek tanpa membawa resep. Namun, di negara berkembang, kemarian yang disebabkan karena diare cukup tinggi apalagi bagi usia balita. Bagaimana penanganan penyakit diare yang tepat?

Bila diare belum terlalu parah, mungkin keluarga bisa memberi pertolongan pertama. Namun ketika diare tidak mereda, Anda harus secepatnya meminta pertolongan dari pihak medis. Adapun penanganan yang dapat Anda lakukan terhadap penderita diare adalah :

  1. Memberikan oralit
    Untuk mencegah dehidrasi segera berikan oralit pada penderita. Oralit kini sangat mudah didapatkan di toko-toko obat. Berikan pada penderita diare sesuai petunjuk yang tertera dalam kemasan. Sementara untuk menghentikan diare, minum obat yang mengandung karbo adsorben (Norit), Kaolin, Attapulgit.
  2. Berikan minum air putih lebih sering
    Agar tidak terjadi dehidrasi, berikan minum lebih sering dari biasanya. Tak perlu banyak untuk sekali minum karena akan menimbulkan rasa eneg. Sebaiknya minum sedikit demi sedikit air putih dalam jumlah kecil namun dengan intensitas yang lebih sering.
  3. Hindari makanan pokok yang padat dan berpenyedap rasa
    Jangan paksakan penderita diare mengonsumsi nasi dengan lauk pauk seperti dalam keadaan sehat. Alangkah baiknya jika penderita diberi nasi dan lauk pauk yang ditim. Anda bisa mencampur bubur nasi dengan potongan wortel dan suwiran ayam. Ingat, hindari penggunaan penyedap rasa! Bila ingin menciptakan rasa gurih, cukup tambahkan garam secukupnya pada makanan si penderita diare.
  4. Guling-gulingkan botol hangat
    Ini cara tradisional yang sering digunakan untuk mengurangi rasa nyeri perut akibat diare. Caranya, cari sebuah botol kaca tahan panas (bisa menggunakan botol bekas sirup). Isi dengan air hangat dan guling-gulingkan botol tersebut di atas perut penderita. Pastikan panasnya pas, tidak terlalu pans dan tidak pula terlalu dingin.
  5. Berikan jambu biji atau salak
    Konsumsi buah tetap penting dalam keadaan sakit. Untuk penderita diare usahakan tidak mengonsumsi papaya dan jeruk. Lebih baik bila diberikan jambu klutuk atau bisa pula buah salak untuk membantu memadatkan fesesnya yang encer. Anda juga bisa meminumkan sari daun jambu biji sebagai obat diare. Caranya, ambil 20 lembar daun jambu biji, cuci bersih , lalu rebus menggunakan takaran lima gelas air berukuran sedang. Biarkan hingga mendidih dan menyisakan tiga gelas saja. Saring air rebusan dan minumkan pada si penderita diare dalam keadaan hangat-hangat kuku.
  6. Hindari susu
    Tidak dianjurkan memberikan susu (khususnya susu formula) pada saat seseorang terkena diare (kecuali ASI). Dikhawatirkan kandungan laktosa susu akan memperparah kondisi diare si penderita.
  7. Bawa segera ke dokter
    Bila keadaan tidak berangsur pulih dalam tiga hari meski telah diberikan oralit, lekaslah bawa ke dokter. Jangan tunggu penderita diare kehilangan cairan tubuh yang lebih banyak.
  8. Minum suplemen Zinc
    Zinc juga berperan dalam mengatasi diare pada bayi dan anak-anak. Konsumsi zinc pada pasien diare dapat menurunkan jumlah ekskresi feses sampai 31%. Tidak hanya itu, frekuensi BAB juga berkurang sampai 40% dengan pemberian suplemen zinc. Efektifitas zinc dalam mengatasi diare tidak dipengaruhi oleh umur pasien serta jenis zinc yang diberikan (tipe garam zinc: zinc sulfat, zinc acetate, atau zinc gluconate). Pemberian larutan oralit dan pemberian sirup zinc secara terpisah telah terbukti lebih baik dalam mengatasi diare dibandingkan dengan pemberian larutan oralit saja.

Sumber : Cara Menangani Diare