Sebuah teks budaya yang ada di masyarakat selalu memproduksi ideologi mengenai identitas sosial, posisi dari suatu subjek di dalam masyarakat dan penggambaran subjek lain sebagai oposisi (Kellner, 2003). Bentuk-bentuk media di masyarakat mempunyai karakteristik sendiri bagaimana memposisikan subjek yang diwakilinya dan subjek oposisi. Dengan cara ini media tersebut berusaha menanamkan ideologinya.
Bentuk media dominasi klasik di Amerika mempunyai karakteristik yang disebut sistem berpasangan (binary opposition) yaitu media memposisikan sepasang subjek yang saling beroposisi dalam ideologi dan distruktur dalam sistem antagonisme, dimana satu pihak digambarkan sebagai pahlawan sedangkan pihak lain digambarkan sebagai penjahat (Thwaites, 2002). Amerika biasa memposisikan dirinya dalam media dengan citra yang baik bak pahlawan dan oposisinya sebagai pihak yang jahat. Penggambaran ini selalu sepihak dan tidak adil dan hanya menggambarkan nilai-nilai buruk oposisi tanpa menampakkan nilai-nilai lainnya (Kellner, 2003)
Hal ini dilakukan dalam media Amerika yang mempertemukan Amerika dan Arab sebagai pihak yang saling berlawanan. Harus diketahui jika penggambaran buruk media Amerika terhadap Arab dan beberapa simbol identitas Islam sudah berlangsung sejak lama, bukan hanya terjadi pasca penyerangan teroris 11 September. Politik anti Rusia berganti dengan politik anti Arab di tahun 1970 an dan 1980 an menghasilkan beberapa karya film yang menggambarkan secara tidak adil dan rasis terhadap pribadi bangsa Arab yang sekaligus membawa identitas Muslim. Film-film seperti Iron Eagle, Navy Seal dan Top Gun merepresentasikan Arab sebagai tokoh antagonis yang barbar, teroris dan tidak mempunyai perasaan sedangkan pihak Amerika selalu pihak yang paling benar.
Tujuan hegemoni adalah menanamkan ideologi suatu kelompok sosial agar diterima oleh society yang lebih luas. Menurut Adityawan S, hegemoni ini adalah kemampuan yang hanya dimiliki oleh kelompok sosial tertentu yaitu mereka yang mampu mewakili kelompok-kelompok sosial lainnya yang bersedia dipimpin. Dengan kata lain dikaitkan dengan teori Foucault yaitu mereka yang memiliki akses untuk menguasai seseorang, dalam hal ini adalah dalam lingkup penguasaan atas aktivitas pemaknaan seseorang. Menurut Adityawan kembali, untuk menciptakan hegemoni, kelompok sosial harus mengubah atau mentransformasi cara berpikir, kesadaran dan pemahaman orang awam menjadi orang yang kritis sehingga tercipta konsensus untuk mendukung kekuatan hegemonik.
Bagaimana pendapat Anda mengenai pembentukan pandangan dominan barat mengenai Islam melalui media?