Bagaimana Pembedaan Hak Kebendaan?

hukum benda
Hak kebendaan dalam buku II BW (KUHPerdata) dibedakan atas 2 macam :

  1. Hak kebendaan yang bersifat kenikmatan.
  2. Hak kebendaan yang bersifat jaminan.

Hak Kebendaan yang bersifat Kenikmatan
Hak kebendaan yang bersifat memberi kenikmatan (zakelijk genotsrecht) menegenai tanah yang diatur dalam Buku II BW, dengan berlakunya Undang-Undang Pokok Agraria (UU Nomor 5 Tahun 1960) dinyatakan tidak berlaku lagi.

Hak-Hak Kebendaan atas tanah dalam buku II BW yang tidak berlaku lagi:
a. Hak bezit atas tanah.
b. Hak eigendom atas tanah.
c. Hak servitut (pembebanan pekarangan).
d. Hak opstal (hak untuk memiliki bangunan atau tanaman di atas hak orang lain).
e. Hak erfpacht (hak untuk menarik penghasilan dari tanah milik orang lain dengan membayar sejumlah uang atau penghasilan setiap tahun).
f. Hak bunga tanah dan hasil sepersepuluh ; dan
g. Hak pakai mengenai tanah.

Hak-Hak atas Tanah yang berlaku sekarang (UUPA dan peraturan pelaksananya):
a. Hak milik ;
b. Hak guna usaha ;
c. Hak guna bangunan ;
d. Hak pakai ;
e. Hak sewa untuk bangunan ;
f. Hak membuka tanah dan memungut hasil hutan ;
g. Hak guna air, pemeliharaan dan penangkapan ikan ;
h. Hak guna ruang angkasa ; dan
I. Hak-hak tanah untuk keperluan suci dan sosial.

Hak Kebendaan yang bersifat memberi Jaminan:
Hak kebendaan yang bersifat memberi jaminan (zakelijk zakerheidstrecht) setelah adanya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan dan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia adalah :
a. Pand (gadai) ;
b. Hypoteek ;
c. Jaminan fidusia ; dan
d. Hak Tanggungan.

sumber: FH upnvj