Bagaimana pembagian dan hubungan antar zona pada lingkungan tidal flat?

Tidal flat berada pada lingkungan pengendapan transisi yang terletak pada batas antara lingkungan laut (marine) dan darat (continental) sehingga sangat dikontrol oleh energi gelombang, arus, dan pasangsurut. Tidal flat terdiri dari beberapa zona. Bagaimana pembagian zona dalam tidal flat dan bagaimana hubungan antar zona tersebut?

image

Tidal flat merupakan lingkungan yang terbentuk pada energi gelombang laut
yang rendah dan umumnya terjadi pada daerah dengan daerah pantai mesotidal dan
makrotidal. Pasang surut dengan amplitudo yang besar umumnya terjadi pada pantai
dengan permukaan air yang sangat besar/luas. Danau dan cekungan laut kecil yang
terpisah dari laut terbuka biasanya hanya mengalami efek yang kecil dari pasang surut
ini, seperti pada laut mediterania yang ketinggian pasang surutnya hanya berkisar dari 10 – 20 cm. Luas dari daerah tidal flat ini berkisar antara beberapa kilometer sampai 25 km
(Boggs, 1987). Berdasarkan pada elevasinya terhadap tinggi rendahnya pasang surut,
lingkungan tidal flat dapat dibagi menjadi tiga zona, yaitu subtidal, intertidal dan
supratidal. Lingkungan tidal flat memiliki slope yang datar umumnya <1⁰ .

Zona subtidal meliputi daerah dibawah rata-rata level pasang surut yang rendah
dan biasanya selalu digenangi air secara terus menerus. Zona ini sangat dipengar uhi oleh
tidal channel dan pengaruh gelombang laut, sehingga pada daerah ini sering diendapkan
bedload dengan ukuran pasir (sand flat). Pada zona ini sering terbentuk subtidal bar dan
shoal. Pengendapan pada daerah subtidal utamanya terjadi oleh akresi lateral dari
sedimen pasiran pada tidal channel dan bar. Migrasi pada tidal channel ini sama dengan
yang terjadi pada lingkungan sungai meandering

Zona intertidal meliputi daerah dengan level pasang surut rendah sampai tinggi.
Endapannya dapat tersingkap antara satu atau dua kali dalam sehari, tergantung dari
kondisi pasang surut dan angin lokal. Pada daerah ini biasanya tidak tumbuh vegetasi
yang baik, karena adanya aktifitas air laut yang cukup sering (Boggs, 1995). Karena
intertidal merupakan daerah perbatasan antara pasang surut yang tinggi dan rendah,
sehinnga merupakan daerah pencampuran antara akresi lateral dan pengendapan
suspensi, maka daerah ini umumnya tersusun oleh endapan yang berkisar dari lumpur
pada daerah batas pasang surut tinggi sampai pasir pada batas pasang surut rendah
(mixed flat). Pada daerah dengan pasang surut lemah disertai adanya aktivitas ombak
pada endapan pasir intertidal dapat menyebabkan terbentuknya a simetri dan simetri
ripples. Fasies intertidal didominasi oleh perselingan lempung, lanau dan pasir yang
memperlihatkan struktur flaser, wavy dan lapisan lenticular. Fasies seperti ini
menunjukan adanya fluktuasi yang konstan dengan kondisi energi yang rendah

Zona supratidal berada diatas rata-rata level pasang surut yang tinggi. Karena
letaknya yang lebih dominan ke arah darat, zona ini sangat dipengaruhi oleh iklim. Pada
daerah sedang, daerah ini kadang-kadang ditutupi oleh endapan marsh garam dengan perselingan antara lempung dan lanau (mud flat) serta sering
terkena bioturbasi (skolithtos). Pada daerah beriklim kering sering terbentuk endapan
evaporit flat. Daerah ini umumnya ditoreh oleh tidal channel (incised tidal channel)
yang membawa endapan bedload di sepanjang alur sungainya.

Pengendapan pada tidal channel umumnya sangat dipengaruhi oleh arus pasang
surut, sedangkan pada daerah datar di sekitarnya (tidal flat), pengendapannya akan
dipengaruhi pula oleh aktivitas dari gelombang yang diakibatkan oleh air ataupun angin.
Suksesi endapan pada lingkungan tidal flat umumnya memperlihatkan sistem progadasi
dengan penghalusan ke atas sebagai refleksi dari batupasir pada pasang surut rendah (subtidal) ke lumpur pada pasang surut tinggi (supratidal dan intertidal bagian atas).

image

Berikut adalah karakteristik pengendapan pada masing-masing zona.

  • Zona Subtidal
    • Merupakan daerah yang terletak pada pasang terendah.
    • Umumnya merupakan zona dengan energi rendah, terhadap pada daerah dengan
      aktifitas arus dan gelombang yang tinggi tingkat energi masih tinggi dan sedimen
      yang dijumpai sama dengan zona intertidal.
    • Merupakan zona dimana koral tumbuh, ooid terbentuk, pembentukan channel,
      delta dan bioclastic shoal.
    • Merupakan lingkungan penting untuk pengendapan karbonat
    • Mikrofauna beraneka ragam tergantung pada salinitas air
    • Litologi yang dijumpai : wack stone, pack stone hingga grainstone
  • Zona Intertidal
    • Merupakan lingkungan terletak antara pasang rata-rata tertinggi dan terendah
      dimana perubahan yang teratur antara surut dan pasang terjadi.
    • Proses sedimentasi terjadi secara ritmik yang mencerminkan proses pasang surut
      periodik
    • Kehidupan cukup melimpah tetapi dengan kondisi ekstrim karena biota harus
      beradaptasi dengan pasang surut, suhu, ph, satinitas dan kimia air yang
      bervariasi.
      23
    • Iklim mempunyai pengaruh penting, sebagai conto algal mats hanya dapat
      terbentuk di daerah arid.
    • Terdiri dari sublingkungan : fore shore, bach, tidal channel, levee, mangrove,
      swamp dan beach ridge.
    • Merupakan zona untuk terjadinya altrasi diagenetik awal termasuk pembentukan
      dolomit dan evaporit.
    • Litologi yang dijumpai : oolitic grainstone, bioclast grainstone, interclast storm
      deposit.
    • Merupakan zona dengan tingkat energi tinggi, tergantung terhadap pengaruh
      pasang surut, arah angin, arus, ada tidaknya barrier.
    • Porositas biasanya lebih baik dibandingkan pada supratidal
  • Zona Supratidal
    • Merupakan lngkungan yang terletak di atas batas pasang tertinggi.
    • Merupakan lingkungan yang berkembang diatas pengaruh laut normal yang
      jarang terairi. Terdiri atas sub lingkungan : sabkha, salt marsh, brind pond,
      coastal pond.
    • Sifat endapan tergantung pada iklim.
    • Peloidal wackestone biasa dijumpai.
    • Fauna terbatas seperti gastropoda, alga, foram dan ostracoda.
    • Adanya air asin dan air tawar menjadikan supertidal zona penting untuk
      terjadinya alterasi diagenetik awal.
    • Energi rendah.