Bagaimana Partisipasi Politik masyarakat dalam proses Pembangunan Desa?

image

Bagaimana Partisipasi Politik masyarakat dalam proses Pembangunan Desa?

Bagi rakyat desa partisipasi politik merupakan suatu bentuk pemahaman dimana ikut sertanya mereka dalam berbagai kegiatan politik. Konotasi ini memang dapat diakui sebagai bentuk pemahaman yang sempit terhadap partisipasi politik pada hal partisipasi politik bagi rakyat desa memiliki pemahaman yang lebih luas dan kompleks. Orang seringkali mengkonotasikan partisipasi politik adalah dengan melalui kegiatan pemberian suara dalam pemilihan umum, memberi diri dalam kegiatan kampanye, mencari dukungan terhadap calon yang diunggulkan, melaksanakan lobi untuk mendapatkan suara sebanyak mungkin, aktivitas dalam organisasi, ikut serta dalam keanggotaan partai politik. dan berbagai kepentingan lainnya. Harun dan Sumarno (2013).

Pada hal partisipasi politik memiliki pemahaman yang lebih luas dan mendalam bila dapat dipahami dengan baik. Hakekat dari partisipasi politik adalah sebagai ukuran untuk mengetahui kualitas kemampuan seseorang dalam menginterpretasikan sejumlah symbol kebijakan dalam mensejahterakan masyarakat.

Wujud dari partisipasi politik adalah merupakan tingkat kesadaran optimal dan kualitas integritas mental dan moral dari setiap rakyat yang termotivasi untuk melakukan berbagai aktivitas sikap dan perilaku dalam lingkup sistem baik sistem politik maupun sistem lainnya yang sedang berlangsung. (Juliantara, 2014).

Dengan demikian dapat dipahami bahwa partisipasi politik secara luas adalah menyangkut:

  1. Minat masyarakat dalam mempengaruhi berbagai kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah

  2. Menumbuhkan keyakinan rakyat termasuk rakyat desa secara lebih aktif dalam memberi manfaat demi kepen-tingan pembangunan termasuk pembangunan politik

  3. Pembentukan sikap bagi rakyat terhadap kesadaran dalam mengambil bagian dalam berbagai kegiatan

  4. Mengantisipasi pembentukan opini yang menyimpang dari proses demokrasi

  5. Merupakan konsep pemikiran, pendapat, ide dan pemahaman yang disampaikan dalam berbagai kebijak-an dan kepentingan

  6. Merupakan suatu bentuk rasa cinta terhadap berbagai sesuatu yang kita inginkan,

  7. Merupakan kemampuan seseorang didalam mereali-sasikan diri dalam mencapai prestasi,

  8. Merupakan pemberian input dan out terhadap berbagai kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah.

Dengan demikian dapat dipahami bahwa partisipasi politik masyarakat memiliki makna yang lebih luas bila dilakukan pendekatan dalam menghadapi berbagai prob-lema dimasyarakat. Partisipasi politik masyarakat dapat diaplikasikan lewat pembangunan desa. Makna dari bentuk partisipasi politik masyarakat dalam pembangunan desa adalah merupakan suatu bentuk keinginan, kemauan, kesadaran rakyat desa dalam mempengaruhi masa depannya. Keinginan yang dimaksudkan disini adalah keinginan dalam memberi diri dan bertanggungjawab dalam pembangunan desa. Kesadaran adalah suatu bentuk pemberian diri tanpa adanya unsur paksaan dari pihak lain yang mendukung kegiatan pembangunan desa. Partisipasi politik masyarakat dalam pembangunan desa dapat dipahami melalui berbagai indikator:

  1. Rakyat desa menghadiri rapat-rapat yang diupayakan baik oleh pemerintah desa, BPD maupun organisasi kemasyarakatan. Kegiatan rapat-rapat desa yang diupayakan oleh pemerintah desa, BPD maupun organisasi kemasyarakatan lainnya akan menjadi saluran politik dalam mengimplementasikan berbagai kepentingan pembangunan desa. Contoh yang dapat dipahami disini adalah pengusulan program yang disampaikan oleh kepala Desa bisa ditolak maupun disetujui oleh rakyat desa. Kehadiran rakyat desa lewat rapat penting akan memberikan pemahaman dan wawasan yang luas bagi mereka untuk menyampaikan pendapatnya. Banyak ide yang muncul yang sebelum-nya tidak dapat diketahui oleh pemerintah desa maupun BPD tapi lewat kegiatan rapat desa maka segala permasalahan dapat dipecahkan secara bersama. Disini akan terjadi proses tawar menawar terhadap kepentingan dan aspirasi politik bagi masyarakat.

  2. Rakyat desa ikut serta dalam diskusi, seminar maupun symposium. Kehadiran rakyat desa dalam berbagai kegiatan seperti diskusi, seminar maupun symposium secara langsung akan menambah wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat dalam pengembangan aspirasi politik. Biasanya ada perbedaan pemahaman sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan tersebut. Lewat diskusi rakyat desa dilatih untuk menyampaikan pendapat-pendapat dan ide-ide dihadapan orang banyak. Semakin sering rakyat desa mengemukakan pendapat lewat diskusi maka semakin memberi kedewasaan mereka terhadap kehidupan berpolitik.

  3. Rakyat desa ikut serta dalam berbagai kegiatan pela-tihan maupun magang. Program magang maupun pelatihan akan dapat berdampak secara positif bagi rakyat desa dalam membangun desanya. Seperti ikut serta dalam pelatihan pengembangan industri kecil, pelatihan untuk memanfaatkan bibit-bibit unggul. Pelatihan tentang kader kepemimpinan secara langsung akan dapat merubah perilaku masyarakat dan mereka akan selalu dapat menunjang berbagai kegiatan program pembangunan desa.

  4. Rakyat desa ikut ambil bagian dalam kegiatan kerja bakti, membangun gedung ibadah, membersihkan selokan, membangun sekolah. Keikutsertaan rakyat desa dalam kegiatan kerjabakti seperti membangun gedung ibadah, membersihkan selokan, membangun sekolah dan membangun gedung Balai desa adalh merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari partisipasi politik masyarakat dalam pembangunan desa. Suatu desa akan menjadi lebih maju kalau mendapatkan dukungan penuh dari rakyat desa. Pengambilan bagian dalam kegiatan kerjabakti adalah merupakan implementasi dari proses dan tanggungjawab masyarakat terhadap kepentingan pembangunan desanya.

  5. Ikutsertanya rakyat desa dalam kegiatan Mapalus, kegotongroyongan, maupun bentuk kerjasama baik dalam bidang pertanian, perikanan. Banyak kegiatan pembangunan desa seringkali mengalami hambatan disebabkan karena kurangnya dukungan masyarakat melalui pelaksanaan kegiatan Mapalus, bentuk gotong royong khususnya dalam bidang pertanian akan memberikan kepercayaan penuh bagi rakyat desa dalam membangun desanya. Dengan terpenuhinya berbagai keperluan produksi dari hasil-hasil pertanian dan perikanan akan dapat menunjang desa tersebut menjadi lumbung produksi dan lumbung ketahanan pangan.

  6. Ikut mendukung kebijakan dan program pembangunan desa yang dicanangkan oleh pemerintah baik pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun pemerintah desa. Biasanya kegiatan seperti ini dapat dilakukan oleh pemerintah melalui pemberian bantuan lewat proyek-proyek seperti penyediaan air bersih, sarana kesehatan, listrik masuk desa adalah suatu bentuk kegiatan yang nyata sehingga dampaknya akan dapat menggugah masyarakat desa untuk dapat mengaplikasikan parti-sipasi politiknya dalam pembangunan desa.

  7. Ikut memelihara, dan menikmati hasil-hasil pem-bangunan. Program pembangunan desa yang diberikan oleh pemerintah lewat dana bantuan dan proyeknya apabila dikelola dengan baik maka rakyat desa akan ikutserta memelihara dan menikmati hasil-hasil pem-bangunan. Dampak dari kegiatan ini secara langsung akan mempengaruhi tingkat partisipasi politik masyarakat dalam pembangunan desa.

  8. Menyumbangkan pemikiran baik melalui ide-ide, hasil buah pikiran, maupun tenaga terhadap kepen-tingan pembangunan desa. Rakyat desa memiliki tanggungjawab yang sangat besar dalam membangun desanya, maka implementasi dari tanggungjawab tersebut adalah melalui sumbangan pemikiran melalui ide-ide, buah pikiran maupun dalam bentuk tenaga yang akan disumbangkan untuk pembangunan desanya

  9. Memelihara hubungan kerjasama diantara sesama warga maupun dengan pemerintah desa. Dengan terpenuhinya berbagai kegiatan yang disebutkan diatas secara langsung akan mempengaruhi terjalinnya hubungan kerjasama yang baik antara pemerintah desa dengan masyarakat maupun antar sesama warga.

Menyimak uraian tentang indikator partisipasi politik masyarakat dalam pembangunan desa tentu memiliki arti yang lebih luas dan kompleks. Partisipasi politik masyarakat dalam pembangunan desa seringkali mengalami berbagai hambatan antara lain dapat disebutkan:

  1. Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat. Dengan tingkat pendidikan masyarakat yang rendah secara langsung akan mempengaruhi partisipasi politik masyarakat dalam pembangunan desa.

  2. Adanya sikap mental. Sikap mental seringkali menjadi salah satu faktor penghambat bagi masyarakat desa untuk dapat berpartisipasi politik dalam pembangunan desa. Mentalitas seperti sikap apatis, kurang menghargai pendapat dan karya orang lain, munculnya sikap egois yang tinggi, secara langsung akan turut mempengaruhi partisipasi politik masyarakat dalam pembangunan desa.

  3. Sikap otoriter dari aparatur pemerintah desa.Sikap otoriter dari kepala desa maupun perangkat desa dalam pengambilan keputusan, kegiatan rapat desa, maupun pengusulan program akan membawa dampak yang sangat buruk bagi partisipasi politik masyarakat dalam pembangunan desa. Baik dalam rekruitmen pimpinan BPD, pemilihan perangkat desa yang didominasi oleh kepala desa, menempatkan perangkat desa dari orang-orang dekatnya, akan turut mempengaruhi partisipasi politik masyarakat dalam pembangunan desa