Baru baru ini, marak sekali pemberitaan tentang sebuah grup boyband besar asal korea selatan yang bekerjasama dengan perusahaan kuliner cepat saji terbesar di Dunia.
Sebuah boyband tentunya memiliki banyak fans (penggemar). Dan grup penggemar dari boyband yang saya maksud tadi termasuk salah yang terbesar dan dikenal cukup agresif.
Mereka kerap kali memboyong semua produk2 yang diluncurkan oleh Idolanya itu, dan sering juga memancing keributan di media sosial untuk membela mati-matian idolanya.
Sontak saja, dengan adanya berita kerjasama bisnis yang tadi saya sebutkan, para penggemar ini begitu antusias dalam menyambutnya. Mereka bahkan sampai mengesampingkan peraturan (karena ini lagi pandemi jadi maksud saya adalah peraturan terkait menjaga jarak dan tidak berkerumun) demi mendapat produk tadi yang sebenarnya pun isinya hanya produk biasa dan diberi label Sang Boyband tadi saja.
Menurut saya obsesi mereka terlalu berlebihan. Jika kita melihat dari sisi ekonomi, mereka akan jadi membeli barang yang sebetulnya bukanlah kebutuhan mereka. Pengeluaran menjadi bertambah hanya untuk mengoleksi hal-hal yang berkaitan dengan sang idola tadi.
Kalau menurut kalian bagaimana? Apakah hal tersebut baik? Atau apakah saya yang merasa risih sendiri akan hal itu?
Lalu adakah teori terkait perilaku obsesi berlebihan pada idola ini?
Saya penasaran akan mengapa bisa mereka begitu sangat obsesif.