Bagaimana pandangan gangguan kecemasan komunikasi pada remaja akhir atau dewasa awal?

Bagaimana pandangan/ perkembangan gangguan kecemasan menurut ilmu psikologi perkembangan khususnya gangguan kecemasan komunikasi pada remaja akhir ataupun dewasa awal (umur 18-21 tahun) ?

Permasalahan utama dalam kecemasan komunikasi interpersonal adalah adanya rasa khawatir tentang respon atau penilaian orang lain terhadap dirinya, yaitu mengenai apa yang disampaikannya dan bagaimana
ia menyampaikannya. Ketergantungan terhadap penilaian orang lain ini merupakan salah satu ciri dari orang yang kurang percaya diri (Lauster, 1978).

Menurut Krech (1962), bagaimana cara seseorang menghadapi orang lain dipengaruhi oleh bagaimana ia memandang dirinya. Respon-respon interpersonal seseorang sering merupakan refleksi dari kognisinya terhadap diri sendiri.

Menurut Rakhmat (1986), bila orang merasa rendah diri, ia akan mengalami kesulitan untuk mengkomunikasikan gagasannya pada orang yang dihormatinya dan takut berbicara didepan umum karena takut orang lain menyalahkannya. Hal ini sesuai dengan yang diutarakan oleh Heider (1958), bahwa kemampuan seseorang, termasuk kemampuan komunikasi, tidak hanya ditentukan oleh masalah fisik & ketrampilan saja, tetapi juga dipengaruhi oleh kepercayaan diri.

Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki seseorang bahwa dirinya mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan untuk memperoleh hasil seperti yang diharapkan (Bandura, 1977).

Lauster (1978), mengungkapkan ciri-ciri orang yang percaya diri adalah: mandiri, tidak mementingkan diri sendiri, cukup toleran, ambisius, optimis, tidak pemalu, yakin dengan pendapatnya sendiri dan tidak berlebihan. Sementara itu Taylor dkk (1986) mengatakan bahwa orang yang percaya diri memiliki sikap yang positif terhadap diri sendiri.

Menurut Buklew (1980) tanda-tanda kecemasan bisa dilihat dari dua sisi, yaitu:

  • Tingkat psikologis, seperti tegang, bingung, khawatir, sulit berkonsentrasi, dll
  • Tingkat fisiologis, yaitu kecemasan yang sudah mempengaruhi fisik, terutama fungsi sistem syaraf seperti sukar tidur, jantung berdebar, keringat berlebihan, sering gemetar dan perut mual.

Dalam kaitannya dengan jenis kelamin, Myers (1983) mengatakan bahwa perempuan lebih cemas akan ketidakmampuannya dibanding dengan laki-laki. Laki-laki lebih aktif, eksploratif, sedangkan perempuan lebih sensitif. Menurut Morris (dalam Leavy, 1983), sifat sensitif pada perempuan membuat dirinya lebih mudah dipengaruhi rasa khawatir akan efek-efek yang timbul dalam hubungan interpersonal.

Melihat dari analisis ahli diatas, dimana kecemasan komunikasi berhubungan erat dengan rasa percaya diri, dan permasalahan kepercayaan diri memang berkaitan erat dengan faktor usia.

Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian seorang remaja adalah hubungan dan pengaruh timbal balik secara terus menerus antara pribadi dengan lingkungannya. Pada masa remaja, individu dituntut untuk mampu menampilkan tingkah laku dan pribadi yang dianggap pantas atau sesuai bagi orang-orang seusianya. Adanya perubahan baik di dalam maupun di luar dirinya membuat kebutuhan remaja semakin meningkat terutama kebutuhan sosial dan kebutuhan psikologisnya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut remaja memperluas lingkungan sosialnya di luar lingkungan keluarga, seperti lingkungan teman sebaya.

Kurangnya rasa percaya diri pada remaja berkaitan dengan tuntutan sosial di luar diri remaja. Tuntutan sosial di luar diri remaja menuntut mereka untuk dapat menyesuaikan diri dengan suasana baru. Remaja yang kurang percaya diri biasanya kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan suasana baru, sehingga mereka seringkali bergantung pada orang lain.

Oleh karena itu, salah satu kunci utama untuk mengatasi permasalahan gangguan komunikasi pada remaja atau dewasa awal adalah dengan memupuk rasa percaya diri mereka.

1 Like

terimakasih banyak untuk penjelasannya @avabowo :pray:. sekarang menjadi lebih paham bagaimana kecemasan komunikasi dari sudut pandang psikologi perkembangan