Bagaimana pandangan agama-agama terhadap pancasila?

Bagaimana pandangan agama-agama terhadap pancasila?

  1. pandangan agama islam
  2. pandangan agama kristen
  3. pandangan agama khatolik
  4. pandangan agama budha

A.PANDANGAN ISLAM

Karena Indonesia mayoritas penduduknya beragama Islam, maka dalam contoh kaliini cukup dikemukakan oleh Tokoh Islam yang berpengaruh, yaitu Gus Dur.

Gus Dur seorang (pemimpin) yang sangat menghargai keberagaman dalam berbagai hal, terutama keberagaman suku, agama, dan ras. Untuk itu, menyebut Gus Dur sebagai Bapak Pluralisme sangatlah tidak berlebihan. Apalagi jika kita memiliki pandangan dan pembacaannya tentang Pancasila, dan tentu saja pemahamannya yang dalam tentang islam.

Gus Dur dalam bukunya “Gus Dur dan negara pancasila” Gus Dur merupakan segelintir tokoh muslim yang dengan lantang menolak adanyanegara Islam dan mempertahankan ideologi Pancasila.

Baginya, Pancasila tidak hanya sebuah nama dan lambang, melainkan ia merupakan sistem tata nilai yangberlaku bagi masyarakat Indonesia.

Gus Dur menafsirkan bahwa hal ini langsung tampak dalam upaya Pancasila menekankan sisi kelapangan dada dan toleransidalam kehidupan antar umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan YME.

BagiGus Dur negara Pancasila adalah sebuah pilihan. Islam tidak bisa dibuat dasar dalam bernegara. Dalam bernegara, Islam tidak memiliki konsep bagaimana harusdibuat dan dipertahankan. Menurut Gus Dur konsep negara Islam itu tidakditemukan dalam Al-Qur’an dan Islam. Jika ada yang mengatakan ada, itu tidak lebihdari hanya sekedar klaim.

B. PANDANGAN KRISTEN

Dalam Roma 13:1-2, disebutkan bahwa tiap – tiap orang harus tunduk kepada pemerintah yang diatasnya, sebab tidak ada pemerintah yang tidak berasal dari Allah, dan pemerintah– pemerintah yang ada ditetapkan oleh Allah. Sebab itu barang siapa yang melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya akan mendatangkan hukuman atas dirinya.

Umat Kristen kita harus meyakini dan melakukannya dengan penuh tanggungjawab, hal ini bukan berarti kita menyerahkan diri kepada negara tetapi kita menyerahkan diri kepada Iman kita, yang mengajarkan kita untuk menjadi warga negara yang baik. Sebagai warga negara, maka gereja sadar bahwa agama Kristen bukanlah negara tetapi merupakan bagian dari negara, dimana agama Kristen turut untuk menegakkan keadilan dan kebenaran.

Iman Kristen tidak mewajibkan orang-orang Kristen untuk membangun negara Kristen melainkan mengajarkan umatnya untuk bersama –sama dengan masyarakat Indonesia lainnya untuk membangun bangsa ini

Iman Kristen dengan Pancasila tidak dapat di campur adukan. Karena masing – masing mempunyai falsafah tersendiri, namun di dalam Pancasila terkandung nilai – nilai iman Kristen.

C. PANDANGAN KATOLIK

Gereja katolik sangat menerima pancasila, Contoh, sepak terjang Mgr Soegiyopranoto yang terkenal dengan kata-katanya yang membakar semangat umatKatolik Indonesia, yaitu dengan kalimat “100 persen Katolik dan 100 persen wargaIndonesia.” Juga apa yang dilakukan tokoh Partai Katolik pada zaman itu
,
IJ Kasimoyang menjadi tokoh yang disegani di Tanah Air. Kalau pun pada akhirnya negara kita berpegang pada ideologi Pancasila, Gereja Katolik pun dengan tangan terbuka mendukung dan menerima asas Pancasila sebagai azas tunggal yang memang layak dijadikan pegangan dalam kehidupan bernegara.

Sikap positif Gereja Katolik terhadap ideologi Pancasila dapat dilihat dengan sumbangan pemikiran mengenai Pancasila oleh putra-putri Gereja.

Ada beberapa alasan mengapa Gereja mendukung Pancasila:

Pertama

This text will be hidden

Nilai-nilai Pancasila dalam terang iman Kristiani.
Menurut St Thomas,rahmat merupakan format yang diterima dalam potensinya.
Arahnya dari kodrat yang berpotensi menuju ke arah format yang sempurna.

Rahmat adalah prinsip yang dinamis yang mengungkapkan dan mengembangkan kodrat. Demikian pula nilai-nilai Pancasila yang tumbuh dan berkembang dari kebudayaan Indonesia sangat dihargai oleh nilai-nilai Kristiani.

Dengan nilai-nilai Kristiani serta pandangan teologinya Pancasila semakin diteguhkan dan disempurnakan oleh nilai-nilai Kristianidan teologi tersebut.

kedua

Demi Bhinneka Tunggal Ika kebhinnekaan adalah wujud kesadaran bangsa yang pluralis dan mempunyai banyak aspek dan latar belakangnya.

Dalam pluralisme itu Gereja memandang masyarakat manusia punyaharkat dan martabat yang sama.

Gereja punya konsekuensi mengenai tidak adanya diskriminasi. Sehingga, dukungan Gereja terhadap Pancasila itu timbul dari kesadaran yang dalam bahwa Pancasila mengandung nilai-nilai manusiawi yang terungkap dalam perkembangan kehidupan dan sejarah bangsa.

D.PANDANGAN BUDDHA

Pancasila atau panca-sila adalah kode etik fundamental dari Buddha, rela dilakukan oleh pengikut Buddha Gautama. Istilah ini adalah untuk “Kebajikan Lima” (Lima Aturan atau Sila Kebajikan) dan diucapkan kira-kira “Puntshaseela”.

Kaum awam berjanji untuk mengikuti ajaran pada saat yang sama mereka menjadi Buddhis, berlindung dalam Tiga Permata: Dalam Buddha (guru), dalamDharma (ajaran)dan ketiga dalam Sangha (komunitas spiritual).

Seperti semua aspek dari ajaran Buddha dharma atau, Pancasila dianggap sebagai logika dari pada supranatural berasal dan harus dilakukan secara sukarela dan bukan sebagai paksaan.

http://edwaneloenks.blogspot.com/2009/11/hubungan-pancasila-dengan-agama.html