Bagaimana Oil Diplomacy di China?

Bagaimana Oil Diplomacy di China?

Bagaimana Oil Diplomacy di China?

Pemerintah China sedang membangun hubungan dengan negara eksportir minyak besar sebagai cara untuk meningkatkan keamanan energi. Diplomasi minyak telah menjadi agenda penting dalam serangkaian pertemuan pemerintah China dengan negara-negara eksportir minyak di Timur Tengah, Afrika dan Asia Tengah. Duta besar China di negara eksportir minyak, riset kebijakan luar negeri, dan universitas merupakan pendukung utama diplomasi minyak.

Analisis China dari riset kebijakan luar negeri dan universitas mengusulkan bahwa pemerintah China dapat menawarkan keuntungan politik sekaligus ekonomi. Pertama, China dapat menggunakan oposisi terhadap hegemoni Amerika Serikat dengan negara eksportir minyak memiliki kesamaan kepentingan.

Kedua, kerjasama minyak China dengan negara di Timur Tengah dapat membantu untuk mengalihkan sikap pro-Amerikanya. Negara eksportir minyak juga mendapat keuntungan karena peran China yang sedang tumbuh pesat dalam institusi internasoinal terhadap kepentingan negara eksportir minyak. Kazakhstan, misalnya, mendapat dukungan dari pemerintah China untuk diterima sebagai anggota WTO.

Secara ekonomi, peningkatan hubungan China dengan negara-negara eksportir minyak dapat menjamin keamanan suplai dan akses minyak di masa mendatang. Pemimpin pemerintahan masing-masing biasanya membekali kerjasama energi dengan mengeratkan kerjasama perdagangan dan investasi. idenya ialah ketergantungan ekonomi negara ekspor minyak terhadap China dapat membuat negara eksportir minyak sulit menolak kesepakatan minyak China.

Dalam suatu wawancara yang dimuat dalam situs pemerintahan China, asisten Kementrian Perdagangan China Chen Jian menyebut “ Go Out Policy ” sebagai bentuk dukungan investasi China ke luar negeri. Kebijakan “ go out ” bertujuan untuk mencari ruang baru bagi perusahaan-perusahaan yang terkualifikasi layak untuk meluaskan bisnisnya. Kebijakan ini terfokus pada pembelian sebagian aset maupun ekuitas perusahaan kilang minyak yang sedang berkembang. Kebijakan ini bertujuan untuk menekan biaya eksplorasi di kilang minyak baru.

Dalam mendukung upaya China untuk melakukan diplomasi minyak, Badang Pembuat Kebijakan Energi China melakukan berbagai perombakan dalam segi politik maupun badan yang menangani industri minyak di China. Beberapa diantaranya adalah

1. Badan Pembuat Kebijakan Energi China (1983)

Pada 1950 dibentuk General Bureau of Petroleum Administration dalam deapartemen Ministry of Fuel Industry untuk mengawasi produksi dan konstruksi industri minyak di China. Sepuluh tahun berikutnya dibentuk Ministry of Petroleum Industry (MOPI).

Kemudian pada 22 Juni 1970, pemerintah China melakukan reorganisasi pada sektor energi meliputi minyak, batubara, dan kimia yang dikelola bersama dalam badan Ministry of Fuel and Chemistry Industries .

Lima tahun berikutnya, pada Januari 1975 Ministry of Fuel and Chemistry Industries diganti oleh Ministry of Petroleum and Chemistry Industries . Pada 1978, MOPI didirikan kembali sebagai ganti Ministry of Petroleum and Chemical Industries . Baru pada tahun 1982 dan 1983, pemerintah China menggabung seluruh industri sektor energinya dalam beberapa perusahaan nasional energi antara alin China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) dan China National Petrochemical Corporation (Sinopec). Sedangkan pada tahun 1988, China National Petroleum Corporation (CNPC) didirikan untuk menggantikan MOPI.

2. Badan Pembuat Kebijakan Energi China (1993-2008)

Pada tahun 2005, dibentuk State Council yang fungsinya dilengkapi oleh National Energy Leading Group sebagai pusat organisasi perumusan kebijakan energi. Akan tetapi struktur ini kemudian dirubah pada tahun 2008 yang mana National Energy Leading Group , dihapuskan sehingga State Council kini membawahi langsung organisasi- organisasi sektor energi.