Bagaimana Model Pembelajaran dalam Menulis Cerpen?

cerpen

Cerita pendek adalah salah satu bentuk karya fiksi yang memperlihatkan sifat yang serba pendek, baik peristiwa yang diungkapkan, isi cerita, jumlah pelaku dan jumlah kata yang digunakan.

Bagaimana Model Pembelajaran dalam Menulis Cerpen ?

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. Model pembelajaran sebenarnya merupakan alat yang digunakan saat kita membantu siswa untuk memperoleh informasi,ngagasan, skill, nilai, cara berfikir, dan tujuan, dapat disimpulkan sebenarnya kita sedang mengajari anak untuk belajar.

Menurut Arends, model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.

Model pembelajaran Copy The Master

Model copy the master merupakan salah satu cara berlatih menulis sastra kreatif termasuk cerpen. Metode ini sama dengan membuat imitasi tulisan ahli, imitasi atau meniru secara utuh merupakan salah satu metode pengajaran retorika yang fundamental pada jaman Romawi Kuno. Ketika seseorang menyalin dari ahlinya penulis diajari untuk menguraikan dan menemukan sarana-sarana dari berbicara dan menulis.

Model copy the master menuntut dilakukannya latihan –latihan sesuai dengan master yang diberikan. Latihan metode ini tidak mesti tulisan dari orang yang terkenal tetapi dapat diambil dari sebuah pengalaman pribadi seseorang yang berkesan dan di ceritakan sebagai bahan untuk membuat sebuah cerpen. Dalam mengajarkan menulis dan langkah-langkah menulis pada siswa bukan sekeedar mengajarkan teori menulis, tetapi memberikan contoh-contoh tulisan yang bisa diambil dari buku, internet, majalah, koran, kumpulan cerpen, puisi, atau tulisan guru itu sendiri, bahkan hasil tulisan siswa yang dianggap paling bagus. Dengan demikian siswa lebih mudah menangkap apa yang dimaksud, bahkan diharapkan siswa langsung bisa menulis dengan meniru contoh-contoh yang sudah ada.

Contoh-contoh tulisan yang diberikan terlebih dahulu dibacakan atau siswa secara bergiliran yang membaca cerpen yang sudah ada. Kemudian siswa diajak berdiskusi dengan meberikan pendapat tentang isi tulisan tersebut. Langkah selajutnya siswa diberi tugas untuk mengerjakan soal sesuai contoh yang sudah dibacakan kemudian siswa membuat tulisan yang sama meng copy idenya bukan tulisan yang dicontoh.

Seperti kutipan yang disampaikan oleh J. Douglas Perry:

“ Aku tidak bisa mengajarimu menulis. Yang dapat kulakukan hanyalah memberikan beberapa contoh padamu dan medorongmu untuk menulis, menilis, dan menulis… Menulis adalah sebuah keterampilan dan keterampilan dikembangkan dengan latihan. “

Langkah-langkah latihan menulis cerpen menggunakan model copy the master

Langkah langkah latihan menulis cerpen yang dilakukan pada model copy the master dengan basis pengalaman pribadi siswa adalah sebagai berikut :

  1. Salah satu siswa menceritakan pengalaman pribadinya di depan teman-teman sekelompoknya, teman yang lain menyimak dan mendengarkan dengan seksama;

  2. Guru menciptakan suasana tiap kelompok agar siswa terkonsentrasi penuh pada anak yang sedang bercerita;

  3. Dengarkan dan pelajari dengan seksama cerita yang dibackan siswa ditiap kelompok kemudian diskusikan bersama;

  4. Tentukan faktor instrinsik dan ekstrinsik dari cerita yang di bawakn siswa yang bercerita;

  5. Berdasarkan hasil analisis cerita tentukan perubahan-perubahan yang akan ditiru/diimitasi, misalnya bagian struktur sama isinya berbebeda, struktur berbeda tetati isinya sama, struktur dan isi berbeda.

Adapun langkah-langkah implementasi model copy the master dalam pembelajaran menulis cerpen yang diadaptasi dari pendapat Suryaman, (2012) dan Budiarti (2011) yaitu:

  1. Siswa membaca dan menikmati sebuah cerpen. Cerpen yang menjadi modelnya hendaknya dari karya penulis profesional, dan sebaiknya karya yang sudah dipublikasikan, supaya kualitasnya terjamin. Dengan demikian, para siswa akan memiliki model yang akan menjadi parameter tulisan yang akan dibuatnya.

  2. Mengusahakan terciptanya situasi yang membuat siswa asyik membaca.

  3. Mendiskusikan cerpen tersebut secara kelompok.

  4. Menganalisis atau mengidentifikasi dan menyusun kerangka berdasarkan unsur-unsur pembangun cerpen ( tema, amanat, alur, tokoh, dan penokohan, setting, sudut pandang, bahasa, dan gaya bahasa), serta unsur ekstrinsik cerpen (latar sosial budaya penulisnya).

  5. Berdasarkan hasil analisis, siswa supaya menentukan perubahan tiruannya. Cerpen tiruannya (copy master), dibuat tidak sama pada bagian-bagian tertentu, misalnya :

    • Mengganti tokoh cerita dengan tokoh sehari-hari yang dijumpai dalam kehidupan siswa.

    • Mengganti permasalahan sesuai dengan yang dialami siswa atau orang lain.

    • Bentuk alur berbeda, setting berbeda.

Model copy the master secara ringkas dapat dijelaskan sebagai Model yang menuntut dilakukannya latihan-latihan sesuai dengan master atau contoh-contoh yang diberikan. Kegiatan pembelajaran copy the master merupakan pembelajaran mencontoh dari hasil tulisan cerpen seseorang atau secara langsung dari narasumber baik dari siswa sebaya atau dari guru, Model ini tidak menuntut atau mengharuskan bersumber dari tulisan seorang penulis cerpen terkenal

Pembelajaran menulis cerpen dengan Model copy the master diharapkan dapat memberikan beberapa keuntungan yakni:

  • Meningkatkan minat baca siswa terhadap karya sastra, khususnya cerpen,

  • Meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan menulis cerpen,

  • Dapat dijadikan alternatif oleh guru untuk pembelajaran menulis cerpen.

Model copy the master tidak jauh beda dengan jenis pembelajaran demonstrasi. Demontrasi sebuah model pembelajaran dimana guru memperlihatkan suatu bentuk penyajian materi belajar dengan memperagakan dan mempertunjukkan suatu proses, dengan kata lain guru memberikan contoh pada materi yang akan dan sedang dipelajari. Dengan strategi demontrasi siswa dapat mengamati dengan seksama apa yang terjadi dan dilakukan oleh guru mulai dari bagaimana prosesnya, bahan apa yang diperlukan, serta bagaimana hasilnya. Model ini akan bermkna jika guru dalam mendisainnya tepat sebagai contoh dalam menentukan materi, alat dan objek yang akan diperagakan atau dijadikan contoh dalam pembelajaran.

Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan guru sebelum menggunakan model pembelajaran memberikan contoh atau mendemontrasikan sebuah materi, yaitu:

  1. Merumuskan dengan jelas jenis kecakapan atau keterampilan yang akan diperoleh setelah proses kegiatan pembelajaran ini dilakukan,

  2. Menentukan peralatan dan membuat contoh yang tepat sesuai dengan materi, kemudian diuji coba terlebih dahulu,

  3. Menentukan prosedur yanag akan dilakukan,

  4. Menentukan durasi atau waktu pelaksanaan memberikan contoh,

  5. Memberikan kesmpatan kepada siswa untuk aktif memberikan komentar,

  6. Meminta siswa mencatat hal-hal yang dianggap perlu.

Kelebihan model copy the master

  • Pembelajaran lebih ringan dan menarik karena siswa melihat langsung contoh-contoh yang ditampilkan untuk ditiru.

  • Guru lebih leluasa untuk mengamati proses siswa belajar.

  • Siswa terarah dalam berfikir menulis dan leluasa untuk mengembangkan imajinasinya berdasarkan contoh yang ditiru

Kelemahan model copy the master

  • Keterbatasan penyediaan model atau narasumber yang bermutu.
  • Siswa cenderung kurang kreativitas, karena terfokus untuk meniru yang sudah ada.

Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

Pengertian Model Pembelajaran CIRC Terjemahan bebas dari CIRC adalah komposisi terpadu membaca dan menulis secara koperatif-kelompok. Model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) (Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis) merupakan model pembelajaran khusus Mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam rangka membaca dan menemukan ide pokok, pokok pikiran atau,tema sebuah wacana.

CIRC adalah sebuah model pembelajaran yang menyeluruh untuk mengajari pelajaran membaca, menulis,dan seni berbahasa pada semau jenjang satuan pendidikan
Menurut Slavin ( 2010) ada tiga langkah penting dalam pembelajaran CIRC yaitu:

  1. Pengenalan Konsep, guru menjelaskan bagaimana menulis cerpen berdarkan pengalaman pribadi,

  2. Ekplorasi dan aplikasi, guru menugaskan siswa untuk mengeksplor pengalaman siswa yang paling berkesan,

  3. Publikasi, guru menyuruh siswa untuk menuangkan pengalaman pribadinya yang masih ada dalam pikiranya ke dalam bentuk tulisan.

Adapun Langkah-langkah pembelajaranya sebagai berikut:

  1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen

  2. Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran

  3. Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas

  4. Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok

  5. Guru membuat kesimpulan bersama

  6. Penutup

Kelebihan model CIRC

Kelebihan model pembelajaran CIRC adalah:

  1. Pengalaman dan kegiatan belajar anak akan selalu relevan dengan tingkat perkembangannya,

  2. Kegiatan yang dipilih sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa,

  3. Seluruh kegiatan lebih bermakna,

  4. Pembelajaran terpadu dapat menumbuh kembangkan keterampilan berfikir siswa,

  5. Pembelajaran terpadu bersifat pragmatis dan membuahkan hasil,

  6. Menumbuh kembangkan interaksi sosial siswa.

Kelemahan model CIRC

  • Saat guru sedang mengajarkan pada satu kelompok, maka kelompok lain harus diberikan kegiatan yang mandiri dengan sedikit pengarahan dari guru.

  • Waktu anggota kelompok banyak terbuang kecuali sedang membaca.

  • Dimungkinkan juga hanya anak yang aktif dan kreatif yang berani tampil.