Bagaimana Model Hubungan antara Public Relations dengan Stakeholder-nya?

Public Relations adalah suatu bagian atau satu departemen yang bertanggung jawab mendengarkan dan menampung segala kritik, keluhan, ataupun saran dari masyarakat. Program Public Relations adalah mengambil tindakan untuk mendapatkan pengertian, dan pengakuan dari masyarakat perlu diberitahukan tentang kenyataan yang ada.

Bagaimana model hubungan antara Public Relations dengan stakeholder-nya?

Memahami model hubungan antara Public Relations dengan stakeholder-nya (termasuk dengan media massa) merupakan hal yang penting bagi Public Relations dan bagi orang-orang yang akan bekerja sebagai Public Relations.

Ada beberapa alasan mengapa memahami model hubungan antara Public Relations dengan stakeholder-nya merupakan hal yang penting, alasan tersebut adalah:

  1. Dengan mengerti tentang model hubungan antara public relations dengan stakeholder-nya, seorang public relations akan mengetahui fakta yang terjadi di lapangan bahwa aka nada banyak kemungkinan hubungan yang terjadi antara public relations dengan stakeholdernya (termasuk media massa). Pengetahuan ini akan membuat seorang public relations tidak akan terkaget-kaget ketika mengalami suatu kondisi di mana terjadi hubungan yang kurang baik antara public relations dengan stakeholdernya.

  2. Pengertian dan pemahaman tentang model hubungan antara public relations dengan stakeholder-nya dapat digunakan sebagai dasar pemikiran bagi seorang public relations dalam mencari strategi yang tepat ketika menghadapi kondisi hubungan yang tidak bail atau kondisi yang tidak diharapkan.

  3. Berdasarkan pengetahuan tentang model hubungan antara public relations dengan stakeholdernya, seorang praktisi public relations dapat memilih model hubungan yang paling tepat untuk organisasi atau institusinya. Tujuannya adalah tugas ke-PR-an yang dia lakukan dapat dilaksanakan secara efektif.

Hubungan yang terjadi antara public relations dan stakeholder-nya (termasuk dengan institusi media) yang terjadi di lapangan selama ini sangat bervariasi, ketika hubungan yang terjadi antara public relations dengan stakeholdernya adalah hubungan yang harmonis dan menyenangkan maka di antara keduanya akan terjadi hubungan yang saling timbal balik dan saling menguntungkan.

Dalam hubungan yang harmonis dan menyenangkan ini akan terjadi hubungan timbal balik dan saling menguntungkan. Namun, terkadang dalam hubungan komunikasi dua arah juga terjadi hubungan yang tidak seimbang. Hubungan ini adalah hubungan yang menguntungkan satu pihak, sedangkan pihak lain tidak di untungkan tetapi juga tidak dirugikan.

Fakta bahwa hubungan yang terajdi antara Public Relations dengan stakeholder-nya sangat bervariasi seperti deskripsi diatas, maka menimbulkan pemikiran tentang bentuk-bentuk model hubungan public relations menurut Grunig (dalam Rini, 2012: 130-133) mengelompokkan model hubungan ini dalam empat model, yaitu Press Agentry atau Publicity, Public Information, Two-Way Asymmetric dan Two-Way Symmetric.

1. Press Agentry atau Publicity

Model ini memiliki fungsi untuk propaganda. Dalam model ini praktisi penyebarkan keyakinan tentang keterlibatan organisasi. Sayangnya, informasi yang disampaikan kepada masyarakat sering kali tidak lengkap, terdistorsi. Bahkan kadang-kadang informasi yang diberikan tidak semuanya benar. Model ini mencoba melakukan persuasi, ontras, lebih intuitif dan lebih mengikuti aturan dibanding dengan yang ilmiah.

Secara rinci, ciri-ciri dari model ini adalah:

  • Model Press Agentry merupakan model yang memiliki tujuan propaganda
  • Komunikasi alami dalam bentuk satu arah, kebenaran tidak sepenuhnya penting
  • Model komunikasi satu arah dari komunikator ke komunikan

Model Press Agentry
Gambar Model Press Agentry

2. Public Information

Tujuan Model Public information tidak selalu untuk memersuasi, tetapi biasanya untuk menyebarluaskan informasi. Dalam model ini fungsi dari public relations secara esensial adalah sebagai jurnalis dari dalam organisasi tersebut. Tugas mereka adalah untuk melaporkan secara objektif informasi tentang organisasi mereka kepada publik.

Secara rinci, ciri-ciri dari model ini adalah:

  • Model Public Information bertujuan menyebarkan informasi
  • Dalam model ini, komunikasi yang dilakukan dalam bentuk satu arah dan kebenaran tidak penting
  • Model komunikasi satu arah yang terjadi dalam model ini adalah dari komunikator ke komunikan

Model Public Information
Gambar Model Public Information

3. Two-way Asymmetric

Model ini memiliki fungsi yang lebih dibanding dengan model Press Agentry atau Publicity meskipun tjuan model ini dapat lebih baik dari sekedar persuasi ilmiah. Model ini menggunakan pengetahuan dari teori ilmu sosial dan penelitian tentang sikap dan perilaku untuk mengajak publik menerima sudut pandang organisasi dan memiliki cara untuk memberikan dukungan kepada organisasi.

Secara lebih rinci ciri-ciri model ini adalah:

  • Model Two-way Asymmetric mempunyai tujuan untuk memberikan persuasi yang bersifat keilmuan
  • Pada model ini, komunikasi yang terjadi adalah komunikasi dalam bentuk komunikasi dua arah, tetapi tidak seimbang
  • Pada model ini, komunikasi yang terjadi adalah komunikasi dari komunikator ke komunikan dan ada umpan baliknya

Model Two-way Assymmetric
Gambar Model Two-way Assymmetric

4. Two-way Symmetric

Dalam Model two way symmetric, pada akhirnya para praktisi berperan sebagai mediator antara organisasi dan publik mereka. Tujuan praktisi public relations dalam model ini adalah menciptakan saling pengertian antara organisasi dengan publik mereka. Praktisi public relations biasanya menggunakan teori ilmu sosial dan metode-metode ilmu sosial.

Mereka biasanya lebih sering menggunakan teori-teori komunikasi daripada teori persuasi untuk perencanaan dan evaluasi public relations. Untuk memahami model ini, secara lebih rinci ciri-ciri model ini adalah:

  • Model komunikasi two-way symmetric mempunyai tujuan untuk membentuk keadaan yang saling memahami
  • Pada model ini, komunikasi dilakukan dalam komunikasi dua arah dengan efek yang seimbang
  • Komunikasi yang terjadi pada model ini adalah model komunikasi dari kelompok ke kelompok

Model Two-way Symmetric
Gambar Model Two-way Symmetric