Bagaimana Metode dan Teknik Bimbingan Konseling Islam?

konseling islam
Bagaimana Metode dan Teknik Bimbingan Konseling Islam?

Metode dan Teknik Bimbingan Konseling Islam


Metode lazim diartikan sebagai cara untuk mendekati masalah sehingga diperoleh hasil yang memuaskan, sementara teknik merupakan penerapan metode tersebut dalam praktek. Dalam pembicaraan ini kita akan melihat bimbingan dan konseling sebagai proses komunikasi. Oleh karenanya, berbeda sedikit dari bahasan-bahasan dalam berbagai buku tentang bimbingan dan konseling, metode bimbingan dan konseling Islami ini akan diklasifikasikan berdasarkan segi komunikasi tersebut. Pengelompokannya menjadi:

  • Metode komunikasi langsung atau disingkat metode langsung
  • Metode komunikasi tidak langsung atau disingkat motode tidak langsung

METODE LANGSUNG
Metode langsung (metode komunikasi langsung) adalah metode di mana pembimbing melakukan komunikasi langsung (bertatap muka) dengan orang yang dibimbingnya. Metode ini dapat dirinci lagi menjadi:

  • Metode individual
    Pembimbing dalam hal ini melakukan komunikasi langsung secara individual dengan pihak yang dibimbingnya. Hal ini dapat dilakukan dengan mempergunakan teknik:
  1. Percakapan pribadi, yakni pembimbing melakukan dialog langsung tatap muka dengan pihak yang dibimbing;
  2. Kunjungan ke rumah (home visit), yakni pembimbing mengadakan dialog dengan kliennya tetapi dilaksanakan di rumah klien sekaligus untuk mengamati keadaan rumah klien dan lingkungannya;
  3. Kunjungan dan observasi kerja, yakni pembimbing/ konseling jabatan, melakukan percakapan individual sekaligus megamati kerja klien dan lingkungannya;
  • Metode kelompok
    Pembimbing melakukan komunikasi langsung dengan klien dalam kelompok. Hal ini dapat dilakukan dengan teknik-teknik:
  1. Diskusi kelompok, yakni pembimbing melaksanakan bimbingan dengan cara mengadakan diskusi dengan/ bersama kelompok klien yang mempunyai masalah yang sama;
  2. Karyawisata, yakni bimbingan kelompok yang dilakukan secara langsung dengan mempergunakan ajang karyawisata sebagai forumnya;
  3. Sosiodrama, yakni bimbingan/ konseling yang dilakukan dengan cara bermain peran untuk memecahkan/ mencegah timbulnya masalah (psikologis);
  4. Psikodrama, yakni bimbingan/ konseling yang dilakukan dengan cara bermain peran untuk memecahkan/ mencegah timbulnya masalah (psikologis);
  5. Group teaching, yakni pemberian bimbingan/ konseling dengan memberikan materi bimbingan/ konseling tertentu (ceramah) kepada kelompok yang telah disiapkan.

METODE TIDAK LANGSUNG
Metode tidak langsung (metode komunikasi tidak langsung) adalah metode bimbingan/ konseling yang dilakukan melalui media komunikasi masa. Hal ini dapat dilakukan secara individual maupun kelompok, bahkan massal.

  • Metode individual
  1. Melalui surat menyurat
  2. Melalui telepon dan sebagainya
  • Metode kelompok/ massal
    a. Melalui papan bimbingan
    b. Melalui surat kabar/ majalah
    c. Melalui brosur
    d. Melalui radio (media audio)
    e. Melalui televisi

Metode dan teknik mana yang dipergunakan dalam melaksanakan bimbingan dan konseling, tergantung pada:

  1. Masalah/ problem yang dihadapi
  2. Tujuan penggarapan masalah
  3. Keadaan yang dibimbing/ klien
  4. Kemampuan pembimbing/ konselor mempergunakan metode/ teknik
  5. Sarana dan prasarana yang tersedia
  6. Kondisi dan situasi lingkungan sekitar
  7. Organisasi dan administrasi layanan bimbingan dan konseling
  8. Biaya yang tersedia

Adapun teknik bimbingan konseling Islam dari segi pelaksanaannya dapat dibedakan menjadi:

  • Pelaksanaan bimbingan konseling Islam secara direktif (directive): yaitu, bimbingan dan konseling yang dilakukan secara langsung maupun konselor lebih berperan dan aktif daripada konselinya dalam menyelesaikan masalahnya.
  • Pelaksanaan bimbingan konseling Islam secara non direktif: yaitu, bimbingan konseling tidak secara langsung dalam arti konseli lebih aktif dan lebih berperan daripada konselornya dalam menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapinya.
  • Pelaksanaan bimbingan konseling Islam secara eklektif: yaitu, bimbingan konseling yang dilaksanakan secara berimbang antara peran konselor dan konseli dalam upaya menyelesaikan masalah.

Tahapan Bimbingan dan Konseling Islam


Menurut Musynawar (1992) tahapan bimbingan dan konseling Islam adalah meyakini individu tersebut mengatasi hal-hal:

  1. Posisi manusia sebagai makhluk ciptaan Allah
  2. Status manusia sebagai hamba Allah
  3. Tujuan Allah menciptakan manusia
  4. Ada fitrah yang dikaruniakan oleh Allah kepada manusia
  5. Iman yang benar amat penting untuk keselamatan umatnya
  6. Iman bukan pengakuan dengan mulut saja tetapi membenarkan
  7. Menanamkan aqidah yang benar pada anak sejak dini
  8. Ada iblis yang selalu menyesatkan manusia

Sedangkan menurut (Sutoyo, 2013) membagi tahapan bimbingan dan konseling Islam menjadi tiga tahap yaitu :

  1. Meyakinkan individu tentang hal-hal yang sesuai kebutuhan
  2. Mendorong dan membantu individu memahami dan mengamalkan ajaran agama secara benar, dan
  3. Mendorong dan membantu individu memahami dan mengamalkan iman, Islam dan ikhsan.

Memberikan layanan bimbingan dan konseling di sekolah, hendaknya menggunakan langkah-langkah yang tepat terhadap siswa, terutama mereka yang mempunyai masalah. Membagi lima tahapan dalam melaksanakan bimbingan dan konseling. Adapun langkah-langkah tersebut menurut (Salahudin, 2010) yaitu identifikasi masalah, langkah diagnosis, langkah pragnosis, langkah terapi dan langkah evaluasi. Identifikasi masalah dimaksudkan untuk mengenal anak beserta gejala-gejala yang tampak. Dalam langkah ini, pembimbing mencatat anak-anak yang perlu mendapat bimbingan dan memilih anak yang terlebih dulu mendapat bimbingan. Langkah diagnosis yaitu langkah untuk menetapkan masalah yang dihadapi anak beserta latar belakangnya. Dalam langkah ini, kegiatan yang dilakukan ialah mengumpulkan data dengan mengadakan studi terhadap anak, dan menggunakan berbagai studi terhadap anak, 58 menggunakan berbagai teknik pengumpulan data. Setelah data terkumpul, ditetapkan masalah yang dihadapi serta latar belakangnya. Langkah pragnosis yaitu langkah untuk menetapkan jenis bantuan yang akan dilaksanakan dalam membimbing anak. Langkah prognosis ini ditetapkan berdasarkan kesimpulan dalam langkah diagnosis. Langkah terapi yaitu langkah pelaksanaan bantuan atau bimbingan. Langkah ini merupakan pelaksanaan yang ditetapkan dalam langkah prognosis. Pelaksanan ini tentunya memerlukan banyak waktu, proses yang kontinu, dan sistematis, serta memerukan pengamatan yang cermat. Langkah evaluasi langkah ini dimaksudkan untuk menilai atau mengetahui sejauh manakah terapi yang dilakukan dan telah mencapai hasilnya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tahapan bimbingan dan konseling Islam yaitu untuk meyakinkan individu bahwa posisi manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT, mendorong dan membantu individu untuk memahami dan mengamalkan ajaran agama secara benar serta mendorong individu untuk memahami iman, Islam, dan ikhsan.

Secara umum, metode yang dapat digunakan dalam bimbingan dan konseling islami, yaitu (Hikmawati, 2015):

  1. Metode direktif
    Metode direktif adalah metode terapi dalam proses pelayanan dan konseling. Metode tersebut konselor mengambil posisi aktif dalam merangsang dan mengarahkan klien dalam pemecahan masalahnya. Pendekatan metode direktif dalam proses bimbingan bersifat langsung dan terkesan otoriter, sedangkan penggunanaan pendekatan direktif dalam proses konseling menuntut konsentrasi bersifat aktif dan lebih dinamis, klien bersifat pasif dan statis.

  2. Metode non direktif
    Metode non direktif disebut juga metode client centered dengan metode ini klien menjadi titik pusat pelayanan. Peranan pembimbing atau konselor terbatas pada upaya untuk merangsang, membuka penghalang kebebasan, dan memberikan keberanian untuk mengemukakan masalah yang dihadapi oleh klien, kemudian menyimpulkannya.

  3. Metode eklektif
    Metode eklektif adalah metode yang memadukan antara metode direktif dan non direktif. Istilah eklektif berarti memilih yang terbaik dari metode yang ada, sehingga merupakan sesuatu keterpaduan.

Peran konselor dalam melakukan pendekatan bimbingan dan konseling tidak hanya terfokus pada suatu metode saja, akan tetapi bisa memiliki fleksibiltas dalam menggunakan metode-metode yang ada, karena masing-masing metode ada kelebihan dan kelemahannya. Metode bimbingan dan konseling keluarga islami dilihat dari segi komunikasi dikelompokan menjadi metode langsung dan tidak langsung (Faqih, 2001).

1. Metode langsung

Metode langsung yaitu pembimbing melakukan komunikasi langsung (bertatap muka) dengan orang yang dibimbing. Metode langsung dirinci menjadi:

  1. Metode individual
    Pembimbing melakukan komunikasi langsung secara individual dengan pihak yang dibimbing. Teknik yang digunakan:
  • Percakapan pribadi, yakni pembimbing melakukan dialog langsung tatap muka dengan pihak yang dibimbing.
  • Kunjungan ke rumah (home visit), yakni pembimbing mengadakan dialog dengan klien yang dilaksanakan di rumah klien untuk mengamati keadaan rumah dan lingkungannya.
  • Kunjungan dan observasi kerja, yakni pembimbing atau konseling jabatan, melakukan percakapan individual sekaligus mengamati kerja klien dan lingkungannya.
  1. Metode kelompok
    Pembimbing melakukan komunikasi langsung dengan klien dalam kelompok. Teknik yang digunakan:
  • Diskusi kelompok, yakni pembimbing melaksanakan bimbingan dengan cara mengadakan diskusi dengan kelompok klien yang mempunyai masalah yang sama.
  • Karyawisata, yakni bimbingan kelompok yang dilakukan secara langsung dengan mempergunakan ajang karyawisata sebagai forumnya.
  • Sosiodrama, yakni bimbingan atau konseling yang dilakukan dengan cara bermain peran untuk memecahkan atau mencegah timbulnya masalah (sosial).
  • Psikodrama, yakni bimbingan atau konseling yang dilakukan dengan cara bermain peran untuk memecahkan atau mencegah timbulnya masalah (psikologis).
  • Group teaching, yakni pemberian bimbingan atau konseling dengan mengunakan materi bimbingan atau konseling tertentu (ceramah) kepada kelompok yang telah disiapkan.

2. Metode tidak langsung

Metode tidak langsung adalah metode bimbingan atau konseling yang dilakukan melalui media komunikasi massa. Metode ini dapat dilakukan secara individual maupun kelompok, bahkan massal.

  1. Metode individual (melalui surat menyurat, telepon, dan sebagainya)
  2. Metode kelompok atau massal (melalui papan bimbingan, surat kabar atau majalah, brosur, radio, dan televisi)

Metode dan teknik yang digunakan dalam melaksanakan bimbingan atau konseling, tergantung pada masalah yang sedang dihadapi, tujuan penanganan masalah, keadaan yang dibimbing, kemampuan pembimbing atau konselor mempergunakan metode atau teknik, sarana dan prasarana yang tersedia, kondisi dan situasi lingkungan sekitar, organisasi dan administrasi layanan bimbingan dan konseling, dan biaya yang tersedia.