Bagaimana Menurut Kamu Jika Pihak Sekolah Menutup Mata dengan Kasus Pembullyan yang Terjadi?

bully

  Bullying adalah sebuah tindakan atau perilaku menyakiti orang lain dalam bentuk fisik, verbal, dan emosional. Bullying dapat dilakukan oleh seseorang atau sebuah kelompok yang merasa bahwa dirinya memiliki berbagai kelebihan dari pada korban. Kasus pembullyan di lingkungan sekolah pun sudah tidak asing lagi untuk didengar. Pelaku pembullyan biasanya adalah kakak senior atau bahkan teman seangkatan sendiri. Dari kasus pembullyan yang ringan sampai yang berat pun dapat terjadi. Bahkan terdapat beberapa kasus yang menyebabkan korban memutuskan untuk mengakhiri hidupnya karena lelah di bully oleh teman sekolahnya. Kasus pembullyan di sekolah seharusnya sangat diperhatikan agar tidak ada yang terluka dan tersakiti, baik fisik maupun mental siswa-siswanya. Namun nyatanya, tidak sedikit juga sekolah yang tidak mau buka suara bahkan menutup mata atas kejadian tersebut. Seperti kasus bullying yang viral saat ini yang terjadi di Korea Selatan. Korban bullying tersebut bernama Lee Hyun Seob. Ia adalah salah satu siswa dari SMA Gangwon Foreign Language Korea Selatan. Ia mendapat perlakuan tindak kekerasan dari temannya dan pihak sekolah tidak berani buka suara bahkan menutup-nutupi kejadian tersebut.

  Menurut Youdics, mengapa masih banyak sekolah yang menutup mata dan enggan untuk membuka suara atas kasus pembullyan yang terjadi di lingkungan sekolahnya?

Sumber

https://wartasidoarjo.pikiran-rakyat.com/internasional/pr-1812243797/lewat-akun-instagram-ibu-asal-korsel-publikasikan-derita-anaknya-akibat-bullying-hingga-sebabkan-bunuh-diri
https://yoursay.suara.com/news/2020/03/24/133301/kasus-bullying-dan-penanganannya-di-indonesia


Sumber gambar

https://unsplash.com/photos/TkEJiq0WaPI

2 Likes

Sangat tidak dibenarkan bila pihak sekolah acuh atau menutup mata dengan kasus bullying yang terjadi. Seharusnya pihak sekolah tegas dan cepat untuk menindak bila terjadi kasus pembully-an di sekolah tersebut agar pelaku bully jera dan tidak lagi mengulangi perbuatannya dan korban yang di bully tidak semakin tertekan hingga menimbulkan trauma.

Saya membaca banyak cerita dari korban yang ketika di sekolah sering mendapatkan bully yang menimbulkan trauma, hingga ia dewasa ia terus mengingatnya. Hal ini tentu akan sangat mengganggu kehidupan korban. Selain itu, sekolah merupakan tempat pembentukan karakter siswa jangan sampai karakter2 pembully dibiarkan tumbuh dilingkungan sekolah.

Menurutku itu bukan salah sekolah. Aku rasa sekolah sudah bertindak tegas terhadap pembulian, tetapi apa daya mungkin sekolah kecolongan dan tidak mendapatkan laporan tentang pembullyan, sekolah pun tidak bisa bertindak kalau tidak ada bukti yang akurat. Soal sekolah menutup-nutupi pasti semua sekolah begitu karena mereka tidak mau citra baik sekolahnya tercoreng. Untuk masalah tidak mau mengurusi perihal pembullyan saya rasa sekolah pasti telah melakukan yang terbaik untuk menghilangkan pembullyan tapi memang sekolah tidak akan menunjukkan dengan terus terang. pasti sekolah bergerak dibalik layar sehingga kita tidak mengetahuinya dan berasumsi seolah sekolah menutup mata.

Tentunya perilaku bullying tidak dapat dibenarkan dan dalam bentuk apapun. Sekolah sebagai tempat menimba ilmu dan mengasah sosialisasi seharusnya dapat memberikan tempat yang aman dalam mereka mencari ilmu, bukan malah terjadi kekerasan kepada sesama siswa yang menuju ke arah pembullyan. Selain itu jika sudah terjadi seperti itu, seharusnya sekolah tidak menutup mata dengan kasus pembullyan demi menjaga nama baik nya karena menurut saya dengan mereka semakin menutupi maka dampak yang akan mereka dapat akan lebih besar. Sudah saatnya sekolah sebagai tempat mencari ilmu bagi generasi muda menjadi tempat yang aman dan lebih aware lagi terhadap kasus bullying, karena bullying akan menjadi fatal apabila terus berlanjut

Sependapat dengan teman teman diatas bahwa memang tidak bisa dibenarkan jika sekolah bungkam dan menutup mata dengan kasus bullying ini. Apalagi mereka sedang berada di masa sekolah yang mana dimasa tersebut menjadi tombak pembentukan karakter, bukan menjadi pembunuh karakter. Sekolah harus turun tangan jika ada kasus seperti ini. Ini bukan kasus sepele karena dampaknya bisa berkepanjangan dan berpengaruh terhadap kesehatan mental di masa depannya.

Saya pernah melihat di salah 1 acara tv. Ada anak diwawancara kenapa ia tidak sekolah, dan saya kaget dengan jawabannya. Ia menjawab, “dia tidak sekolah karena dia selalu diejek temannya. Ketika dia membela diri, tidak ada yang percaya dan support dia”. Hal-hal semacam itulah yang menyebabkan anak bisa menjadi trauma. Pihak sekolah harusnya juga turun tangan dan ikut mendampingi anak didiknya.

Selain itu ada juga kasus dimana sekolah malah membenarkan kasus pembullyan dengan menerima suap dari orang tua pembully agar anaknya tidak dihukum dan dikeluarkan. Untuk hal semacam ini sangat jelas tidak bisa dibenarkan. Sekolah tempat mencari ilmu, membentuk karakter, bukan membunuh karakter.

Menurutku adanya kejadian sekolah yang masih menutup mata pada kasus perundungan atau bullying yang terjadi di lingkungan sekolah adalah karena adanya kesalahan di sudut pandang pihak sekolah. Mungkin kasus ini terjadi karena para guru masih menganggap sepele pada bullying dan beranggapan bahwa ini merupakan kenakalan remaja yang wajar atau “bandelnya anak sekolahan”. Para guru mungkin juga beranggapan bahwa bullying merupakan kejadian bercanda saja yang kalau diseriusi semuanya akan sangat banyak dan merepotkan. Di sinilah salah satu dasar alasan yang menurutku menjadi penyebab kejadian seperti itu, yang tentunya itu sangat salah.

Selain sikap guru yang menyepelekan, pembungkaman kasus bullying juga dapat terjadi di sekolah karena dengan alasan untuk melindungi citra atau nama baik sekolah tersebut. Jika sekolah mengangkat kasus tersebut, maka hampir semua siswa di sekolah tersebut akan menjadi mengetahui kasus tersebut. Penyebaran berita tersebut akan sangat bisa sampai keluar lingkungan sekolah yang nantinya dikhawatirkan dapat menimbulkan citra bahwa sekolah tersebut banyak terjadi kasus bullying . Dengan alasan juga, bisa saja menjadi penyebab sekolah membungkam kasus ini.

Tentu aku sangat tidak setuju dengan sikap sekolah yang menutup mata dan membungkam kasus bullying . Karena dengan sikap yang demikian, para pelaku bullying akan semakin berkuasa dan berani serta para korban akan semakin tertindas dan tersakiti. Baiknya kita bersama-sama memberantas kasus bullying dengan menerapkan suatu prinsip yang membuat orang menjadi takut untuk mem- bully . Hal tersebut tentunya juga harus diperkuat dengan hukum dan sanksi yang ditegakkan agar lingkungan sekitar kita bebas dengan perundungan. Dan untuk para korban, sudah sepatutnya hak asasi mereka selalu diperjuangkan dan ditegakkan.