Bagaimana Menjadi Seorang Pemimpin yang Akuntabel?

pemimpin yang akuntabel

Akuntabel merupakan sifat wajib yang dimiliki oleh seorang pemimpin.

Yang dimaksud akuntabel disini adalah menjadi seseorang yang bertanggung jawab terhadap setiap permasalahan yang terjadi. Dapat diandalkan seluruh perkataan, pikiran dan tindakannya. Mampu mempertanggungjawabkan segala masalah kepada publik atau kepada setiap anggota organisasinya.

Seorang pemimpin harus menyusun dan menjalankan tugas, serta bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan tugas tersebut. Menjadi seorang yang akuntabel bukanlah hal yang mudah. Ia harus menjadi seorang panutan yang disiplin dalam mengatur waktu agar dapat mempertanggungjawabkan janji – janji yang telah di sepakati. Selain itu Seorang pemimpin didak boleh menyalahkan anak buahnya ataupun anggotanya sendiri. Karena pemimpin harus mampu mengendalikan ego.

Mengendalikan ego berarti dapat mengendalikan diri ketika meghadapi tekanan maupun tantangan yang begitu berat. Seorang pemimpin harus selalu dalam keadaan tenang, penuh pengendalian diri dan tidak mudah emosi. Misalnya saat terjadi kasus penurunan omset secara tiba -tiba, manajer tidak boleh serta merta menyalahkan karyawan, melainkan menghadapi dengan tenang dan segera mengambil keputusan dan tindakan karena kasus tersebut juga menjadi tanggung jawabnya.

Sebagai seorang pemimpin yang memiliki akuntabilitas tinggi, dia harus siap menerima masukan dan saran dari elemen yang dipimpinnya dan merespon semua itu dengan resopon yang positif. Selain itu tindakan nyata dari seorang pemimpin juga diperlukan sehingga menimbulkan kesan dan citra yang baik kepada orang bawahannya. Namun, tak lupa pula jika seorang pemimpin dapat terjun langung ke lapangan dan bertindak secara gamblang, ia juga perlu mengambil sikap yang tegas dalam mengambil keputusan.

Hal hal yang harus dilakukan untuk menjadi seorang pemimpin yang akuntabel pada dasarnya harus dimulai dari diri sendiri. Contohnya melatih kedisiplinan dimulai dari hal – hal yang kecil, yakni kedisiplinan terhadap diri kita sendiri. Karena disiplin itu adalah bentuk tanggung jawab kita terhadap semua kewajiban yang kita kerjakan.

Jika kedisiplinan telah mengakar dalam diri kita, otomatis kita akan mampu memperbaiki disiplin orang lain dan menjadikan mereka sama seperti kita.

Namun, bisa saja terkadang kita hanya mementingkan diri sendiri dan melupakan kewajiban untuk mendisiplinkan anak buah kita atau pekerja yang bekerja dengan kita, sehingga tak ada gunanya rasanya jika kita punya disiplin yang tinggi tetapi pekerja kita tidak mempunyai sifat itu.

Menjadi seorang yang akuntabel artinya dia selalu tanggap terhadap setiap persoalan, kebutuhan, harapan dan impian terhadap para anggota yang dipimpinnya. Sehingga para pekerja dan anggota kita dapat melihat langsung bahwa kita selalu aktif dalam mencari solusi dari setiap permasalahan yang dihadapi.

Mengapa akuntabel itu penting?

Karena akuntabel merupakan syarat wajib seorang pemimpin. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bertanggung jawab dan mempertanggung jaawbkan tugasnya dengan cara apapun. Apapun masalahnya, apapun kondisinya, seorang pemimpin yang besar harus mampu mengambil inisiatif untuk mempengaruhi hasil dari keputusannya dan mengambil resiko atas hasil yang akan diperoleh nantinya. Jika seorang pemimpin tidak atau kurang mempunyai sifat akuntabel yang tinggi, dapat dipastikan bahwa organisasi yang dipimpinnya tidak dapat bertahan lama. Salah satunya adalah karena kurangnya kedisiplinan para anggota.

Nah kurangnya kedisiplinan ini bukan sepenuhnya salah para anggota, melainkan juga merupakan kesalahan pemimpinnya yang tidak mampu mengajari bagaimana caranya agar kedisiplinan dapat mengakar dalam diri mereka. Jika pemimpinnya saja tidak disiplin dalam bertannggung jawab dan mempertanggungjawabkan masalah, anggotanya pun otomastis juga akan
mengikuti.

Selain itu, menjadi seorang pemimpin yg akuntabel, kita juga harus siap menerima kritik dari para anggota. Namun tentu saja segala kritik itu harus ditanggapi dengan kepala dingin serta dapat mengambil tindakan yang tegas melalui kritikan – kritikan tersebut. Jika menanggapi kritikan tersebut dengan baik dan tegas, maka para haters yang awalnya benci akan menjadi pengikut setia kita karena pada akhirnya mereka akan sadar bahwa kita mampu menanggapi segala kritikan tersebut.

Salah satu caranya adalah dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang adil dan memihak semua kalangan yang kita pimpin.

Maka dari itu, jika kita ingin menjadi seorang pemimpin yang akuntabel, kita harus bisa menanamkan citra yang baik kepada siapapun. Memiliki kualitas diri, keimanan, dan ketakwaan yang baik agar mereka percaya bahwa kita mampu menjadi panutan. Tetapi, setelah kita didaulat menjadi pemimpin, maka kita harus menjadi pemimpin yang bijak dan memiliki akuntabillitas yang tinggi, dan janganah menjadi pemimpin yang hanya “No Action Talk Only” yaitu hanya pandai bernarasi diatas mimbar tetapi miskin dalam aksi nyata untuk memajukan semua elemen yang akan dipimpinnya.

Contoh tokoh dunia yang sangat kuat dalam hal akuntabilitas salah satunya adalah Bapak Jokowi. Bapak Jokowi yang mempunyai nama panjang Joko Widodo awalnya bekerja sebagai pengusaha meubel. Ketika menjalankan usahanya, dia terkenal sebagai pemimpin yang bertanggung jawab terhadap para karyawannya. Selain itu, Bapak Jokowi juga bertanggung jawab terhadap para pelanggan yang tidak puas terhadap pelayanan beliau.

Sehingga pada tahun 2005, beliau diminta oleh beberapa warga untuk mencalonkan diri sebagai Walikota Solo karena sifatnya yang selalu bertanggung jawab dalam segala hal. Akhirnya dia terpilih menjadi Walikota Solo pada tahun 2005- 2010. Nah setelah menjabat menjadi walikota, beliau tetap menjaga karakternya yang berwibawa tinggi sehingga pembangunan di Kota Solo menjadi kota yang berkembang pesat dalam segala infrastrukturnya.

Kemudian, karena selama beliau menjabat sebagai Walikota Solo, beliau mencetuskan slogan “Solo The Spirit Of Java” sehingga membuat warga Solo merasa tersuguhi pelayanan yang baik dan tidak mengecewakan semua pihak. Akhirnya pada periode kedua, jokowi kembali mencalonkan diri sebagai walikota dan menang telak karena mendapat dukungan sebanyak 90% atas lawannya. Dengan kemenangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa beliau dipercaya mampu memimpin Kota Solo.

Warrga Solo merasa senang jika dipimpin oleh jokowi karena sifatnya yang merakyat dan juga memiliki akuntabilitas yang tinggi. Karena prestasinya saat menjabat sebagai Walikota Solo, ia mendapat prestasi sebagai walikota terbaik di dunia. Dan Kota Solo juga mendapat predikat sebagai kota yang mendapat pelayanan publik terbaik di Indonesia.

Karena prestasinya di Kota Solo, akhirnya dia dicalonkan menjadi gubernur DKI Jakarta dan wakilnya Basuki Cahaya P. Bapak Jokowi memenagkan pilkada DKI 2 putaran mengalahkan rival terkuatnya Fauzi Bowo dan Narowi Ramli. Nah setelah menjabat 2 tahun menjadi gubernur DKI Jakarta, pelayanan publik dan infrastuktur di Jakarta menjadi semakin baik. Masalah banjir mulai berkurang dan pelayanan kesehatan serta pendidikan menjadi semakin baik dengan adanya kartu jakarta sehat, jakarta pintar, dll. Namun walaupun di Jakarta prestasinya masih sedikit, Ibu Megawati Soekarno Putri mencalonkan Jokowi sebagai calon Presiden Indonesia 2014.

Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin itu tidak dilihat dari popularitas saja, tetapi juga dilihat dari figur dan karakter yang bertanggung jawab serta memiliki dedikasi tinggi untuk memimpin para bawahan yang akan dipimpinnya.

Referensi :