Bagaimana mengobati batuk rejan ?

Batuk rejan atau pertusis adalah infeksi bakteri pada paru-paru dan saluran pernapasan yang mudah sekali menular. Bagaimana mengobatinnya ?

Batuk rejan atau pertusis adalah infeksi bakteri pada paru-paru dan saluran pernapasan yang mudah sekali menular. Penyakit ini dapat mengancam nyawa bila terjadi pada lansia dan anak-anak, khususnya bayi yang belum cukup umur untuk mendapat vaksin pertusis.

Batuk rejan dapat dikenali dari rentetan batuk keras secara terus-menerus yang diawali tarikan napas panjang lewat mulut (whoop). Seseorang bisa menderita batuk rejan hingga tiga bulan lamanya, sehingga penyakit ini juga biasa disebut “batuk seratus hari”.

Berhati-hatilah jika mengonsumsi obat bebas untuk mengobati batuk rejan. Karena banyak sekali jenis obat batuk di pasaran yang ternyata tidak ampuh mengobati batuk rejan atau bahkan tidak dapat mengurangi gejalanya.

Pengobatan batuk rejan dibedakan berdasarkan golongan usia penderita. Berikut ini adalah penjelasan secara lengkapnya.

Mengatasi batuk rejan pada bayi dan anak-anak

Pengobatan utama yang diberikan pada golongan usia ini adalah dengan antibiotik guna melawan bakteri penyebab infeksi. Kortikosteroid akan diberikan untuk mengatasi peradangan pada saluran napas. Baik antibiotik dan kortikosteroid bisa diberikan melalui infus. Sungkup oksigen dapat diberikan untuk membantu pernapasan.

Batuk rejan yang cukup parah pada bayi dan anak-anak bisa menyebabkan kerusakan pada paru-paru mereka. Penanganan khusus di rumah sakit akan berkonsentrasi pada pemakaian alat bantu pernapasan (ventilasi) dan pemberian obat-obatan untuk mengendalikan tekanan darah mereka.

Pada keadaan yang lebih parah, dapat dilakukan oksigenasi membran ekstrakorporeal (extracorporeal membrane oxygenation/ECMO), dimana oksigen akan langsung dialirkan ke tubuh tanpa melewati paru-paru. Prosedur ini akan diberikan jika metode pengobatan lain tidak berhasil dan paru-paru sudah mengalami kerusakan cukup parah.

Penanganan batuk rejan pada remaja dan dewasa

Batuk rejan pada remaja dan orang dewasa biasanya bisa ditangani sendiri di rumah atau dengan antibiotik sesuai resep dokter. Berikut ini adalah beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan di rumah apabila menderita batuk rejan:

  • Konsumsi ibuprofen dan paracetamol, untuk mengatasi gejala demam dan radang tenggorokan.
  • Minum banyak air, untuk menghindari dehidrasi.
  • Keluarkan semua lendir atau muntah saat batuk agar tidak tersedak atau terhirup kembali.
  • Banyak beristirahat.
  • Penanganan untuk menekan risiko penularan

Ada beberapa langkah pencegahan yang perlu dilakukan untuk menghindari penularan batuk rejan, di antaranya:

  • Bayi dan anak-anak yang mengalami batuk rejan akan ditempatkan di ruang isolasi untuk menghindari penyebaran infeksi.
  • Anak-anak akan diresepkan antibiotik sedikitnya selama 5 hari sebelum mereka kembali ke sekolah. Jika tidak bisa mengonsumsi antibiotik, penderita dianjurkan masuk sekolah setelah 21 hari usai merasakan gejala pertama batuk rejan.
  • Penderita remaja dan dewasa dianjurkan untuk mengonsumsi antibiotik sedikitnya selama 5 hari sebelum berdekatan dengan anak-anak atau pergi beraktiv
  • Penderita dianjurkan untuk menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk.
  • Orang yang menangani atau merawat penderita batuk rejan disarankan untuk mencuci tangan mereka secara rutin dengan sabun.

Sumber : www.alodokter.com