Bagaimana mengobati Batuk darah ?

Batuk darah atau hemoptisis adalah keadaan ketika seseorang mengalami batuk yang disertai darah. Bagaimana mengobatinnya ?

Batuk darah atau hemoptisis adalah keadaan ketika seseorang mengalami batuk yang disertai darah. Batuk darah sendiri merupakan suatu bentuk gejala yang bisa timbul akibat sejumlah kondisi. Jika batuk darah dialami oleh kalangan usia muda yang memiliki riwayat kesehatan baik, biasanya itu bukan merupakan pertanda dari suatu penyakit serius. Akan tetapi, jika yang mengalaminya adalah orang-orang berusia lanjut atau diketahui memiliki kebiasaan merokok, maka ada kemungkinan bahwa batuk darah merupakan gejala dari suatu penyakit serius.

Ciri-ciri darah dalam kasus batuk darah bisa bermacam-macam, ada yang berwarna merah muda atau merah terang, dan ada juga yang memiliki tekstur berbusa atau bahkan bercampur dengan lendir.

Pengobatan batuk darah harus didasarkan pada penyebabnya. Selain menghentikan batuk darah, tujuan pengobatan sendiri adalah menyembuhkan kondisi yang mendasarinya. Beberapa jenis penanganan batuk darah meliputi:

  • Pemberian antibiotik untuk infeksi paru-paru akibat bakteri, seperti tuberkulosis atau pneumonia.
  • Pemberian steroid jika batuk darah disebabkan oleh radang.
  • Terapi radiasi atau kemoterapi jika batuk darah disebabkan oleh kanker paru-paru.
  • Embolisasi arteri bronkial jika batuk darah terjadi akibat pendarahan di dalam arteri. Melalui metode ini, dokter akan memblok arteri yang bermasalah dengan menggunakan suatu zat atau bahkan kumparan logam dan mengalihkan peredaran darah ke arteri lain yang lebih sehat. Identifikasi sumber pendarahan dapat dibantu dengan kateter melalui monitor.
  • Operasi untuk menangani gejala batuk darah akibat kondisi yang mengancam nyawa, misalnya operasi pengangkatan paru-paru pada penyakit paru-paru parah.
  • Bronkoskopi untuk mengatasi batuk darah dengan mengembangkan sebuah balon di dalam jalan napas yang bertujuan menghentikan perdarahan.

Sumber : www.alodokter.com