Bagaimana mengobati Aritmia ?

Aritmia adalah masalah pada irama jantung ketika organ tersebut berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Bagaimana cara mengobatinnya ?

obat

Aritmia adalah masalah pada irama jantung ketika organ tersebut berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Aritmia terjadi karena impuls elektrik yang berfungsi mengatur detak jantung tidak bekerja dengan baik.

Ada sebagian pasien aritmia yang tidak membutuhkan pengobatan. Pengobatan biasanya diberikan dokter jika melihat gejala aritmia pasien berpotensi menjadi lebih buruk atau menyebabkan komplikasi. Jenis pengobatan yang dilakukan adalah:

  • Obat-obatan, misalnya obat-obatan penghambat beta yang dapat menjaga denyut jantung agar tetap normal. Ada juga obat-obatan antikoagulan seperti aspirin, warfarin, rivaroxaban, dan debigatran yang menurunkan risiko terjadinya penggumpalan darah dan stroke.
    Alat picu jantung dan implantable cardioverter defibrillator (ICD). Untuk menjaga detak jantung tetap normal pada kasus-kasus aritmia tertentu. Alat ini dipasang di bawah kulit dada bagian atas pasien. Ketika alat ini mendeteksi adanya perubahan ritme jantung, alat ini akan mengirim sengatan listrik pendek ke jantung guna menghentikan ritme yang tidak normal tersebut dan membuatnya kembali normal.
  • Kardioversi. Jika suatu kasus aritmia tidak bisa ditangani dengan obat-obatan, kardioversi akan dilakukan. Dokter akan memberikan kejutan listrik ke dada pasien untuk membuat denyut jantung kembali normal. Kardioversi elektrik biasanya diberikan pada kasus aritmia fibrilasi atrium dan takikardia supraventrikular.
  • Metode ablasi. Untuk mengobati aritmia yang letak penyebabnya sudah diketahui. Dokter akan memasukkan sebuah kateter dengan panduan X-ray melalui pembuluh darah di kaki. Ketika kateter berhasil menemukan sumber gangguan ritme jantung, maka alat kecil itu akan merusak bagian kecil jaringan jantung tersebut.

Sumber : www.alodokter.com