Bagaimana mengobati Ambiguous Genitalia ?

Amibigous genitalia atau disorders of sex development (DSD) adalah suatu kelainan perkembangan seksual yang jarang terjadi, di mana kelamin bayi menjadi tidak jelas, yaitu apakah dia laki-laki atau perempuan.

image

Amibigous genitalia atau disorders of sex development (DSD) adalah suatu kelainan perkembangan seksual yang jarang terjadi, di mana kelamin bayi menjadi tidak jelas, yaitu apakah dia laki-laki atau perempuan. Pada bayi yang mengalami kondisi ini, alat kelamin tidak terbentuk sempurna sehingga bayi tersebut dapat memiliki tanda kelamin laki-laki dan perempuan. Selain itu, alat kelamin bagian luar kemungkinan tidak cocok dengan organ kelamin bagian dalam ataupun dengan kromosom seksual bayi tersebut

Setelah dokter atau orang tua bayi memutuskan jenis kelamin untuk si bayi, dokter dapat mulai mengobati bayi tersebut. Tujuan pengobatan bayi adalah untuk:

  • Memfasilitasi fungsi seksual dan menjaga kesuburan seksual sang anak pada saat dia dewasa.
  • Menjaga interaksi sosial anak di masyarakat pada saat dia tumbuh.
  • Menjaga kondisi psikologi anak.

Pembedahan organ kelamin bayi umumnya dilakukan sebagai metode pengobatan bayi yang menderita amibigous genitalia. Dikarenakan kelainan perkembangan seksual ini cukup langka, seringkali pembedahan dilakukan dengan melibatkan dokter dari berbagai bidang spesialisasi. Pembedahan dilakukan dengan tujuan untuk menjaga fungsi seksual anak, serta membentuk organ kelamin eksternal agar lebih tampak normal.

Pada anak perempuan, seringkali fungsi organ reproduksi bagian dalam masih normal, meskipun organ reproduksi bagian luar terlihat ambigu. Jika vagina bayi tertutup oleh kulit, pembedahan dapat dilakukan untuk membantu menjaga fungsi seksualnya nanti. Pada anak laki-laki, pembedahan dilakukan untuk memperbaiki struktur penis sehingga dapat menjaga fungsi ereksi dari penis pada saat anak menjadi dewasa.

Jika amibigous genitalia pada bayi disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon dan tetap berlangsung pada saat bayi tumbuh, bayi dapat diberikan terapi hormon untuk menyeimbangkan hormon reproduksi. Contohya pada anak perempuan dengan hiperplasia adrenal kongenital yang mengalami pembesaran klitoris, dapat diberikan hormon untuk mengecilkan ukuran klitoris. Pemberian hormon juga dapat dilakukan pada masa pubertas.

Agar kondisi psikis dan perkembangan mental anak dengan kelainan perkembangan seksual tetap terjaga, sebaiknya dilakukan konsultasi psikologi anak. Selain itu, dianjurkan agar orang tua tidak mengarahkan anaknya sebagai laki-laki atau perempuan, hingga jenis kelamin anak dapat ditentukan dengan pasti.

Sumber : www.alodokter.com