Bagaimana menggunakan teknik dasar lensa Perspektif?

Perspektif adalah suatu fenomena yang membuat benda di sekitar terlihat lebih besar, dan benda di kejauhan terlihat lebih kecil.

3 faktor yang memengaruhi perspektif

  1. Gunakan lensa dengan panjang fokus yang lebih pendek
  2. Menghampiri subjek lebih dekat
  3. Bidik dari sudut diagona yang lebih curam

Perspektif mengacu ke fenomena visual di mana benda-benda yang lebih dekat ke kita tampak lebih besar, dan benda yang berada jauh dari kita, tampak lebih kecil. Dalam fotografi, ini dipengaruhi oleh 3 faktor:

  1. Panjang fokus Semakin pendek panjang fokus yang Anda gunakan, semakin kuat efek perspektifnya. Sebaliknya, panjang fokus yang lebih panjang, efek perspektifnya menjadi semakin lemah.

  2. Jarak dari subjek Semakin dekat kamera ke subjek, semakin kuat efek perspektifnya. Semakin jauh kamera dari subjek, semakin lemah efek perspektifnya.

  3. Sudut pemotretan Semakin paralel kamera Anda dengan subjek (semakin dangkal sudut pemotretan), dan efek perspektif semakin lemah. Sebaliknya, jika Anda menyejajarkan kamera pada sudut yang lebih curam dari subjek, Anda akan mendapatkan efek perspektif yang lebih kuat.

Singkatnya, cara yang termudah untuk mendapatkan efek perspektif yang sekuat-kuatnya adalah menggunakan lensa sudut lebar, hampiri subjek sedekat mungkin, dan bidik dari sudut yang curam secara diagonal. Efek pembesaran perspektif yang berlebihan, yang khas pada lensa sudut lebar.

Mari kita cermati 3 faktor yang memengaruhi perspektif :

Panjang fokus

image
Panjang fokus lebih pendek (24mm)

setingan kamera menggunakan FL: 24mm/ Aperture-priority AE (f/8, 1/30 det., EV+0,7)/ ISO 1250/ WB: Auto. Pada panjang fokus yang lebih pendek (24mm), efek perspektifnya cukup jelas Elemen dalam gambar yang lebih dekat ke pemirsa tampak lebih besar, dan yang lebih jauh tampak lebih kecil.

image
Panjang fokus lebih panjang (70mm)

foto tersebut menggunakan setingan FL: 70mm/ Aperture-priority AE (f/8, 1/80 det., EV+0,7)/ ISO 3200/ WB: Auto. Sementara itu, pada panjang fokus yang lebih panjang 70mm), efek perspektif tidak terlalu jelas.

Jarak dari subjek

image
Lebih dekat (2m)
foto tersebut menggunakan setingan FL: 50mm/ Aperture-priority AE (f/5.6, 1/200 det., EV+0,3)/ ISO 100/ WB: Manual. kemudian garis-garis saling menyatu pada sudut yang lebih bertahap dan membentuk segitiga yang lebih runcing dengan alas yang lebih sempit. Hal ini menunjukkan bahwa semakin dekat kamera ke subjek, semakin kuat efek perspektifnya.

image
Lebih jauh (3m)
foto tersebut menggunakan pengaturan FL: 50mm/ Aperture-priority AE (f/5.6, 1/200 det., EV+0,3)/ ISO 100/ WB: Manual. kemudian garis-garis di atasnya, dan di bawah papan nama di masing-masing gambar. Semua ini membentuk segitiga dengan tepi kanan gambar sebagai alasnya.

Sudut pemotretan

image
Diagonal (45°)
foto tersebut menggunakan setingan FL: 50mm/ Aperture-priority AE (f/2.8, 1/320 det., EV+0,7)/ ISO 100/ WB: Auto. Memotret subjek dari sudut diagonal (45°) menciptakan efek perspektif di jendela, mendistorsi bentuk persegi panjang.

image
Datar (kamera dan bidang gambar sejajar)
foto ini menggunakan setingan FL: 50mm/ Aperture-priority AE (f/2.8, 1/250 det., EV+0,7)/ ISO 100/ WB: Auto. Sementara itu, memotret dari sudut yang relatif datar (secara frontal, misalnya), tidak menghasilkan efek perspektif—jendela persegi panjang direproduksi seperti aslinya.