Bagaimana cara mengetahui seseorang sedang sedih atau stress?

perasaan emosi

Saya bekerja sebagai seseorang pemimpin di kelompok saya, dan salah satu tugas saya adalah memastikan rekan kerja saya untuk bekerja dengan maksimal dan bahagia. Saya ingin mengetahui seseorang di dalam team saya yang mungkin mengalami masalah sehingga membuat mereka sedih atau dalam keadaan stress.

Bagaimana mengetahui seseorang sedang sedih atau stress ?

1 Like

Hal yang perlu kita lakukan untuk mengetahui seseorang sedang sedih atau stres adalah dengan mengetahui ciri-ciri dari keduanya. Maka, berikut penjelasan dari ciri-ciri sedih dan stres, yakni:

Kesedihan


Menurut sejarah evolusi, kesedihan adalah perasaan milik mamalia yang berakar pada dua hal, yaitu duka mendalam akibat terpisahnya hubungan induk dengan bayi (maternal-infant separation) dan pada saat mengalami kekalahan dalam perkelahian. Kesedihan adalah emosi yang dirasakan ketika kehilangan sesuatu, baik obyek maupun orang lain, yang sangat penting atau sangat berarti dalam hidup.

Ada banyak hal yang dapat menyebabkan kesedihan. Penyebab utamanya adalah kehilangan dan keterpisahan, perubahan suasana atau lingkungan fisik, dan konflik dalam suatu hubungan. Sementara hal-hal yang dapat memicu munculnya perasaan sedih apabila mendengarkan musik dengan tempo yang lambat, berada di dekat orang yang mengalami kesedihan, atau mengingat peristiwa masa lalu yang menyedihkan.

Secara biologis, kesedihan dikarenakan kurangnya produksi seratonin dalam otak. Seratonin adalah senyawa dalam otak yang berperan sebagai transmiter atau pemancar neural dan memainkan peran dalam jadwal tidur dan emosi (Chaplin, 2004). Orang yang merasa sedih memiliki lebih sedikit kadar seratonin dalam tubuh dibandingkan dengan orang yang sedang gembira.

Ekspresi Kesedihan


Kesedihan bisa dilihat dari tampilan fisik seseorang, seperti :

  1. Postur tubuh dan ekspresi wajah
  2. Tubuh yang membungkuk
  3. Air mata pada wajah disertai bibir yang mencebik
  4. Tatapan yang sayu
  5. Postur bahu merosot (lentur ke depan)
  6. Desahan atau nafas panjang yang dapat didengar

Penelitian mengenai tanda-tanda fisik kesedihan pertama kali dilakukan oleh Darwin pada tahun 1872. Penelitian tersebut menghasilkan temuan bahwa tanda-tanda kesedihan tampak dari kelopak mata yang menurun; otot-otot melemah; kontraksi pada dada; bibir, pipi, dan rahang turun; sudut-sudut mulut yang menurun; kedua ujung dalam alis mengangkat; tubuh pasif dan tidak bergerak. Sementara peneitian yang dilakukan Ekman, dkk. pada tahun 1971 memperoleh kesimpulan bahwa kesedihan terlihat dengan jelas pada area sekitar mata.

Ekspresi sedih dapat dengan mudah dikenali. Seseorang yang bersedih akan terlihat dari ekspresi wajah yang sendu dengan mata yang (mungkin) berkaca-kaca karena menangis. Selain itu aktivitas atau gerak tubuh menjadi lamban, kata-kata diucapkan dengan berat, menjawab pertanyaan dengan lebih singkat, dan cenderung menjadi pasif (Mandatu, 2007).

Ekspresi Stres


Stres tersebut bisa di lihat dari dua sudut, yakni :

  1. Gejala Fisik
    Stres yang terjadi dipengaruhi oleh stressor kemudian di terima oleh reseptor yang mengirim pesan ke otak. Stressor tersebut kemudian di terima oleh otak khususnya otak bagian depan yang mengakibatkan bekerjanya kelenjar di dalam organ tubuh dan otak. Organ tubuh dan otak saling bekerja sama untuk menerjemahkan proses stres yang pada akhirnya akan mempengaruhi sistem fungsi kerja tubuh bisa berupa; sakit kepala, tidur tidak teratur, nafsu makan menurun, mudah lelah atau kehilangan daya energi, otot dan urat tegang pada leher dan bahu, sakit perut, telapak tangan berkeringat dan jantung berdebar.

  2. Gejala Psikis
    Gejala psikis menyangkut keadaan mental seseorang. Emosi dan pola pikir seseorang yang ditunjukkan dengan (susah berkonsentrasi, daya ingat menurun atau mudah lupa, produktivitas atau prestasi kerja menurun, sering merasa jenuh, gelisah, cemas, frustrasi, mudah marah dan mudah tersinggung)

    Jika kedua sudut tersebut digabungkan maka akan membentuk suatu keterkaitan bahwa baik fisik maupun psikis saling mempengaruhi satu sama lain saat proses stres terjadi.

Maka, jika kita sudah mengetahui keadaan dari seseorang tersebut (sedih atau stres), kita dapat memperlakukan mereka dengan tepat untuk menyembuhkan kesedihannya atau stres yang dialaminya.