Bagaimana mengenali dan mengatasi beo yang sakit?

Beo bisa saja jatuh sakit dan akhirnya mati mendadak. Demi menghindari hal itu, kenali gejala-gejala beo yang sakit serta tindakan penanganannya.

Beo memang merupakan jenis burung peliharaan yang cukup menggemaskan. Kemampuannya menirukan suara manusia sambil sesekali melompat-lompat di dalam sangkar kerap menjadikannya burung yang lucu dan disukai banyak orang. Namun sayangnya, pada beberapa kasus, beo bisa mati mendadak.

Sebelum terlambat, ada baiknya Anda mengenali gejala-gejala beo yang sakit, seperti beberapa ciri berikut ini.

  1. Kurang Aktif
    Beo yang sehat umumnya senang mengeluarkan bunyi-bunyi menyerupai suara manusia dan burung-burung lainnya. Beo juga senang melompat-lompat seperti orang yang kegirangan. Namun, jika suatu hari Anda mendapati beo tiba-tiba diam dan tampak murung, kemungkinan besar beo tersebut sedang sakit. Beo yang sakit akan kehilangan keseimbangan sehingga lebih memilih bertengger di dalam sangkar saja.

  2. Malas Makan
    Beo yang sedang sakit juga dapat ditandai dengan berkurangnya nafsu makan. Terkadang itu terjadi karena beo bosan dengan menu makanan yang sama. Namun jika Anda sudah mengganti menu makanannya dan beo tetap diam dan tidak mau makan, bisa jadi burung tersebut memang sedang sakit.

  3. Terkulai
    Keberadaan penyakit tertentu pada beo ditandai dengan kepala yang terkulai lemas, bulu yang tampak kusam, serta sayap yang lunglai. Pada cuaca normal, beo yang sakit terkadang juga bisa tampak menggigil seperti orang yang sedang kedinginan.

  4. Mata Sayu
    Beo yang sehat memiliki mata yang bulat dan jernih. Sebaliknya, saat sedang sakit, mata beo akan tampak sayu, berair, dan kerap dipejam-pejamkan. Jika sakitnya cukup parah, Anda bisa mendapati pembengkakan di sekitar mata.

  5. Kotoran
    Adanya suatu masalah pada beo juga bisa Anda amati dari kotoran yang dihasilkan. Beo yang sehat biasanya mengeluarkan kotoran padat berwarna hijau. Namun apabila Anda mendapati kotoran yang tampak kering dan berwarna hitam, bisa jadi beo kekurangan serat dan terlalu banyak makan jenis makanan kering. Sebaliknya, jika kotoran cenderung cair, berlendir, atau disertai pasir, itu berarti ada masalah yang berkaitan dengan organ pencernaan beo.

Untuk mengatasi berbagai permasalahan kesehatan pada beo, berikut ini beberapa tindakan yang bisa Anda lakukan.

  1. Isolasi
    Beo yang sakit sebaiknya segera Anda tempatkan di lokasi yang cukup jauh dari beo atau burung lain yang sehat. Tindakan isolasi tersebut bertujuan untuk menghindari kemungkinan penularan penyakit.
    Setelah itu, berikan alas koran pada sangkarnya. Letakkan juga lampu pijar yang cukup terang hingga mencapai suhu sekitar 36 derajat celcius. Untuk mengurangi pancaran sinar lampu, Anda bisa meletakkan penghalang berupa kain tipis. Tindakan ini bermanfaat untuk membuat beo merasa lebih hangat.

  2. Pemberian Pakan Ekstra
    Selama sakit, beo membutuhkan energi ekstra agar bisa segera pulih kembali. Untuk itu, Anda bisa memberikannya menu makanan bernutrisi tinggi, seperti kroto, madu, atau susu. Jika beo tetap menolak untuk memakannya, Anda bisa memaksanya dengan cara mencekokkan makanan tersebut ke dalam mulutnya. Untuk mempermudah memasukkan kroto, Anda harus mengubahnya terlebih dahulu menjadi bubur.
    Beo yang mengeluarkan kotoran berupa cairan umumnya akan mengalami dehidrasi. Untuk itu, Anda bisa memberikannya pepaya yang mengandung banyak serat dan air. Dengan demikian, beo bisa terhindar dari risiko penyakit lain akibat dehidrasi.

  3. Ketenangan
    Beo yang sakit membutuhkan ketenangan. Sebab, suara-suara gaduh di sekitar terkadang bisa membuat burung menjadi stres. Jadi, tempatkan sangkar beo di tempat yang tenang dan jauh dari keramaian, termasuk keramaian manusia, lalu lintas, atau bahkan burung-burung lain.

  4. Dokter Hewan
    Jika tindakan pengobatan yang sudah Anda lakukan tidak menunjukkan tanda-tanda perubahan, itu berarti beo perlu mendapat perawatan khusus dari dokter hewan. Dengan begitu, penyakit pada beo bisa segera terdeteksi dan memperoleh penanganan yang tepat.
    Menjaga pola makan dan kebersihan kandang menjadi langkah wajib untuk menghindarkan beo dari risiko terkena penyakit. Namun jika sudah telanjur sakit, tindakan yang tepat tentu bisa mengembalikan beo kembali sehat sebagaimana sedia kala.